Bearish Reversal Candlestick Patterns: Pola yang Harus Diwaspadai Trader
https://emtrade.id/blog/8876/bearish-reversal-candlestick-patterns-pola-yang-harus-diwaspadai-trader
Jika pada artikel sebelumnya kita sudah membahas pola chart bearish reversal, di artikel kali ini kita akan mengetahui pola candlestick bearish reversal. Pola ini menunjukkan adanya pembalikan arah dari uptrend menuju downtrend. Maka dari itu formasi candle-nya baru muncul di fase distribusi siklus harga saham yang sebelumnya didahului tren naik di fase partisipasi.
Lantas, apa saja contoh bearish reversal candlestick patterns?
Dark Cloud Cover
Dark cloud cover adalah pola candlestick pembalikan bearish yang terbentuk karena ada tanda uptrend yang semakin melemah. Pola ini biasanya muncul ketika harga saham sudah mencapai level tertinggi, sehingga sangat rawan terjadi profit taking.
Dark cloud cover terdiri dari formasi satu candle bull dan satu candle bear yang ukurannya hampir memenuhi 50% body dari candle bulli Candle bear di sini menunjukkan harga pembukaan yang berada di atas harga penutupan candle sebelumnya, dan kemudian ditutup di bawah titik tengah candle tersebut.
Hal ini disebabkan oleh permintaan beli yang mendorong harga lebih tinggi pada pembukaan. Namun diambil alih oleh penawaran dari trader yang ingin menjual sahamnya pada sesi berikutnya. Pergeseran tekanan di pasar dari beli ke jual ini mengindikasikan adanya kemungkinan pembalikan arah menuju downtrend.
Baca juga: Belajar Membaca Chart Saham untuk Pemula
Bearish Harami
Contoh bearish reversal candlestick patterns yang kedua adalah bearish harami. Dalam pola ini, candle pertama merupakan candle bullish berukuran besar yang diikuti oleh candle bear ukuran kecil. Harga opening dan closing candle kedua harus berada di dalam body candle pertama.
Dengan begitu candle bear memiliki celah kecil ke bawah yang dibuka di dekat kisaran tengah candle bear sebagai tanda adanya perubahan momentum. Ukuran candle bear menentukan potensi polanya. Semakin kecil candle, semakin kuat prediksi reversal yang akan terjadi.
Baca juga: Bearish Continuation Pattern; Definisi dan Contoh Polanya
Bearish Engulfing
Pola bearish engulfing menggambarkan tekanan jual yang tinggi di pasar setelah harga saham naik signifikan hingga ke titik puncak. Formasi bearish engulfing terbentuk apabila diawali oleh uptrend dengan candle pertama merupakan candle bullish lalu diikuti candle bearish.
Berbeda dengan bearish harami, harga saham pada candlestick kedua bearish engulfing dibuka di atas penutupan sebelumnya dan ditutup jauh di bawah candle sebelumnya. Sehingga body dari candle bullish harus lebih kecil daripada body candle bear. Semakin jauh candle bear turun, maka semakin kuat sinyal yang diberikan.
Baca juga: Cara Prediksi Saham Mau Bearish Lewat Candlestick
Evening Star Doji
Evening star doji adalah bearish reversal candlestick patterns yang terdiri dari tiga formasi candlestick, yaitu candle bullish, doji, serta candle bearish yang ukurannya lebih kecil dibandingkan candle bullish. Munculnya doji pada pola ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar, baik itu doji berwarna merah ataupun hijau.
Sedangkan munculnya candle bear setelah doji memberikan sinyal bahwa harga saham berpotensi mengalami penurunan pada pergerakan berikutnya. Hal ini wajib diperhatikan oleh trader untuk mengambil langkah antisipasi.
Bearish Three Line Strike
Bearish three line strike terdiri dari tiga candle bull dengan opening dan closing yang lebih tinggi lalu diikuti candle bear berukuran besar. Tiga candle tersebut menggambarkan adanya tekanan jual yang muncul setelah dorongan beli yang terjadi secara beruntun. Di sisi lain aksi jual atau profit taking membuat harga terkoreksi yang ditandai oleh body candle yang impulsif saat turun.
Baca juga: Cara Membuat Trading Plan Saham
Bearish Reversal Candlestick Patterns Lainnya
· Bearish Homing Pigeon
Kedua candle merupakan candle hijau atau bullish di mana candle kedua berada di dalam body candle pertama.
· Matching High
Candle pertama dan kedua berwarna hijau namun harga penutupan candle kedua harus berada di level yang sama dengan penutupan candle pertama.
· Tweezer Bottom
Terdiri dari satu candle bull dan satu candle bear. Kedua candle harus punya high yang sama.
· Gravestone
Gravestone terbentuk oleh satu candle yang mempunyai ekor atas yang panjang di mana opening, closing, dan low hampir berada di titik yang sama.
· Shooting Star
Shooting star adalah pola candlestick yang terbentuk oleh satu candle dengan ekor atas yang panjang. Pada pola ini, harga opening dan closing saling berdekatan, sehingga candle tampak seperti palu terbalik.
· Hanging Man
Kebalikan dari shooting star, pola hanging man memiliki low yang panjang dengan harga opening dan closing saling berdekatan.
· Bearish Belt Hold
Contoh bearish reversal candlestick patterns yang terakhir adalah bearish belt hold. Harga pembukaan pada pattern ini membentuk gap dari penutupan candle sebelumnya. Akan tetapi harga saham ditutup melemah jauh di bawah pembukaan, sehingga body candle hampir menyerupai black marubozu.
Baca juga: Sell on Strength: Strategi Jual yang Wajib Diketahui Swing Trader
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-RE-
https://emtrade.id/blog/8876/bearish-reversal-candlestick-patterns-pola-yang-harus-diwaspadai-trader
Strategi Trading Saham Saat Market Sideways
Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun
Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu
Cara Kerja Big Fund Saat Jual-Beli di Pasar Saham
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial