Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Gap dalam Chart Saham: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

31 Jan 2022, 11:07 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sebagai trader, sudah pasti kamu akan sering memonitor pergerakan harga saham melalui chart. Di sela-sela itu. pernahkah kamu melihat harga yang tiba-tiba loncat dan meninggalkan celah kosong di antara candle-nya? Celah tersebut biasa disebut dengan istilah gap.

Lalu kenapa gap bisa terbentuk? Apa saja jenis-jenis gap? Untuk selengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa itu Gap?

Gap adalah celah kosong yang terbentuk karena tidak adanya transaksi pada level harga tersebut. Hal ini dapat terjadi karena perilaku pelaku pasar yang merespon terlalu berlebihan terkait adanya sentimen atau berita. Biasanya faktor pemicunya berasal dari laporan keuangan, aksi korporasi, maupun kebijakan pemerintah yang berdampak pada kinerja perusahaan.

Katakanlah ada berita bagus yang meliputi emiten tertentu. Optimisme trader yang meninggi lantas mendorong mereka untuk segera antri beli di harga atas agar tidak ketinggalan. Tekanan beli yang kuat membuat harga saham bergerak melampaui beberapa level harga dan membentuk gap up.

Atau ketika ada berita buruk, trader beramai-ramai panic selling dan akhirnya langsung antri jual di harga bawah. Adanya dorongan jual yang cukup masif menekan harga saham cukup dalam dengan melewati beberapa lapisan harga. Alhasil gap down pun terbentuk.

Baca juga: Tips & Trik Trading dengan Indikator Osilator

Gap Harus Ditutup?

Gap cepat atau lambat biasanya akan tertutup. Umumnya dalam jangka waktu pendek seperti satu minggu sampai satu bulan, bahkan ada yang satu sampai dua hari sudah bisa ditutup. Mayoritas gap akan ditutup pada saat euforia terjadi secara tiba-tiba di pasar yang kemudian menyebabkan saham mengalami gap up.

Setelah euforia mereda, beberapa saham yang sudah naik tinggi akan kembali bergerak turun. Nah, penurunan inilah yang akan menutup gap dengan harga saham yang turun di area saat terjadi gap up.

Kendati demikian, gap tidak harus selalu ditutup karena sebenarnya tidak ada kewajiban mutlak bagi harga saham untuk kembali menutup gap tersebut. Ini hanya perkara psikologi market yang menganggap gap adalah utang yang wajib dibayar. Padahal siklus harga dan tren yang seharusnya menjadi fokus utama dalam analisis teknikal.

Baca juga: Indikator Lagging dan Leading, Mana yang Harus Dipakai untuk Analisis Teknikal?

Jenis-Jenis Gap

·         Common Gap

(Sumber: elearnmarkets by Stock Edge)

Common gap merupakan gap yang paling sering muncul dengan loncatan harga yang tidak terlalu besar dari harga sebelumnya. Celah ini biasanya terjadi pada masa siklus akumulasi di mana pergerakan menunjukkan tren sideways. Common gap tidak disertai lonjakan volume transaksi yang besar, sehingga akan tertutup dalam waktu yang relatif cepat.

·         Breakaway Gap

(Sumber: elearnmarkets by Stock Edge)

Jika common gap ada di akumulasi, breakaway gap terjadi saat harga saham berada di peralihan siklus akumulasi ke siklus partisipasi. Dengan kata lain, harga saham sudah berhasil melampaui tren sideways

Lompatan yang terjadi cukup signifikan disertai volume transaksi yang besar. Munculnya breakaway gap seringkali diindikasikan sebagai tanda awal reli yang cukup besar pula.

·         Runaway Gap

(Sumber: elearnmarkets by Stock Edge)

Runaway gap juga bisa disebut continuation gap. Seperti namanya, gap ini muncul ketika suatu tren sedang berlangsung. Biasanya terjadi saat harga saham sudah breakout dari sideways dan lanjut bergerak ke siklus partisipasi. Hal ini mengindikasikan minat pelaku pasar meningkat, baik dorongan beli atau dorongan jual dan disertai volume yang impulsif.

·         Exhaustion Gap

(Sumber: elearnmarkets by Stock Edge)

Jenis gap yang terakhir adalah exhaustion gap. Gap ini menandakan tanda ‘kelelahan’ setelah berhasil reli panjang dan mendekati klimaks dari sebuah pergerakan. Maka dapat disimpulkan bahwa munculnya exhaustion gap menunjukkan minat pelaku pasar yang semakin berkurang dengan volume yang juga ikut berkurang. Hal ini mengakibatkan tren berbalik arah.

Tertarik belajar analisis teknikal dengan lebih intensif? Yuk, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

-RE-




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi