Cara Hadapi Harga Saham yang Naik-Turun

Investasi saham maupun trading saham bakal memiliki potensi keuntungan dan risiko dari fluktuasi harga saham. Hasilnya, kenaikan dan penurunan harga saham bisa bikin investor dan trader sumringah sekaligus cemas. Nah, banyak pertanyaan yang muncul, apa yang harus dilakukan kalau harga saham lagi naik-turun?

Hal yang Harus Dilakukan Saat Harga Saham Turun

Ketika harga saham turun, para trader bisa merencanakan stop loss. Keputusan stop loss ini harus berani diambil oleh trader untuk menekan risiko kerugian yang lebih besar dengan perhitungan analisis teknikal. 

Selain menganalisis, para trader pun harus bisa mengendalikan emosinya agar tidak mengambil keputusan yang salah. Biasanya, trader terlalu cepat memutuskan cut loss, padahal mungkin saja harganya bisa naik lagi dalam waktu singkat. Sehingga butuh keseimbangan untuk method mastery, risk management mastery, dan self mastery dalam trading.

Baca juga : Mau Trading Saham Tanpa Emosi, Pahami Self Mastery

Berbeda dengan trader yang harus stop loss saat harga turun, investor lebih baik hold atau mengamati kembali saham yang dibelinya. Karena investor bertujuan menyimpan saham dalam waktu yang lama, maka penurunan harga jangka pendek ini seharusnya tidak perlu ditakuti. 

Bahkan, jika fundamental perusahaan masih sangat baik, investor bisa menambah persentase kepemilikan sahamnya dengan harga yang terdiskon. Namun, ketika harga saham turun karena faktor internal perusahaan, maka investor perlu melihat laporan keuangannya lagi.

Investor juga perlu jeli melihat perubahan 4 faktor utama dalam analisis fundamental perusahaan (bisnis model, manajemen, profitabilitas, dan valuasi perusahaan).Ketika 4 faktor fundamental perusahaan sudah tidak baik lagi, maka itulah saatnya investor untuk menjual saham-sahamnya dan beralih pada perusahaan lain. 

Baca juga: 3 Cara Manajemen Risiko dalam Trading Saham

Hal yang Harus Dilakukan Saat Harga Saham Naik

Trader pemula selalu terkecoh dengan kenaikan harga saham hingga membuatnya menambah modal lagi dan lagi. Padahal, seharusnya saat harga saham naik, para trader harus bersiap untuk taking profit.

Baik super trader maupun swing trader, sebaiknya segera menentukan kapan menjual sahamnya saat tren menunjukkan kenaikan harga. Bedanya, super trader harus bersabar lebih lama dan menjualnya saat harga mulai terkoreksi sedikit. Sedangkan swing trader harus bergerak lebih cepat saat melihat tanda reversal ke bawah. 

Baca juga: Tips Trading Breakout

Lagi-lagi, hal yang harus dilakukan investor saat harga naik adalah hold sahamnya. Karena jika menjual sahamnya sekarang, investor bisa kesulitan untuk beli lagi saham itu dengan harga murah.  

Meski begitu sebenarnya ada dua tipe investor dalam menghadapi kenaikan harga ini. Investor pertama adalah menjual sahamnya ketika sudah overvalue, yakni menjual saham yang valuasinya meningkat pesat dari awal beli.

Investor lainnya memilih hold forever hingga tujuannya tercapai. Bahkan, bisa jadi saham tersebut belum juga dijual untuk warisan anak-cucu. 

Nah, buat kamu yang masih bingung kapan harus cut loss, taking profit, maupun hold saham, lebih baik pelajari dulu cara menganalisis teknikal saham. Bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang, serta analisis fundamental

Baca juga: Mengenal Saham Multibagger yang Bisa Bikin Untung Berkali-Kali Lipat

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-N-

emtrade.id/disclaimer