Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Belajar Membaca Chart Saham untuk Pemula

22 Feb 2022, 18:00 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Belajar membaca chart saham menjadi hal yang penting bagi pemula karena chart dapat menunjukkan kondisi pasar yang cenderung berulang. Hal ini lantas bisa dimanfaatkan untuk mengantisipasi pergerakan harga saham di masa mendatang.

Dengan membaca chart saham, trader bisa memprediksi arah harga saham, apakah lanjut naik, turun, atau masih sideways. Selain itu chart juga membantu dalam menentukan timing pembalikan arah untuk melakukan buy dan sell.

Chart saham dapat diatur dalam rentang waktu intraday, mingguan, serta bulanan. Chart harian atau intraday biasanya untuk trading jangka pendek. Sedangkan chart bulanan digunakan untuk membantu mengambil keputusan investasi jangka panjang.

Mengenal Candlestick

Candlestick adalah jenis chart saham yang paling sering digunakan trader untuk melakukan analisis teknikal. Umumnya candlestick berwarna hijau dan merah. Candlestick hijau menandakan harga saham mengalami kenaikan, sehingga harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan.

Sedangkan candlestick merah menunjukkan penurunan pada harga saham. Dengan begitu harga penutupan lebih rendah dibandingkan harga pembukaan.

Ada pula candlestick yang ditampilkan tidak memiliki warna, alias hitam putih. Maka candlestick berwarna hitam sepadan dengan warna merah dan candlestick berwarna putih sepadan dengan warna hijau.

belajar membaca chart saham

Baca juga: Candlestick

Bagian-Bagian Candlestick

Setelah mengenal candlestick, belajar membaca chart saham dilanjutkan dengan memperhatikan bagian-bagian candlestick. Untuk memahami sinyal yang dihasilkan, trader pemula harus mempelajari beberapa bagian candlestick terlebih dahulu.

belajar membaca chart saham

·         Tubuh (Body): Bagian tubuh menunjukkan harga pembukaan dan penutupan pada titik waktu tertentu.

·         Ekor (Tail): Ekor merupakan garis lurus yang ada pada bagian atas dan bawah tubuh candlestick. Fungsi ekor untuk mengonfirmasi harga tertinggi dan terendah pada hari itu. Ekor bagian atas menunjukkan saham diperdagangkan pada level tertinggi. Sementara itu ekor bagian bawah menunjukkan saham diperdagangkan di level terendah.

Baca juga: Cara Prediksi Saham Mau Bearish Lewat Candlestick

Memahami Indikasi Candlestick

1. Ukuran Tubuh

·        Semakin panjang, semakin besar pula tekanan pembelian dan penjualan yang terjadi di pasar saham.

·        Semakin pendek tubuh candlestick menggambarkan minimnya pergerakan harga saham

2. Ukuran Ekor

·        Ekor panjang menandakan aktivitas trading jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan.

·        Ekor pendek menandakan aktivitas trading yang terjadi tidak jauh dari harga penutupan dan pembukaan. Artinya, fluktuasi harga tidak begitu tinggi antara harga pembukaan dan penutupan dengan harga tertinggi dan terendah.

3. Bentuk Tubuh Penuh


belajar membaca chart saham

sumber gambar

Candlestick yang memiliki bentuk tubuh penuh mengindikasikan pergerakan harga disertai oleh momentum yang besar.

·        Kalau harga naik, harga pembukaan sama dengan harga terendahnya dan harga penutupan sama dengan harga tertingginya.

·        Kalau harga turun, harga pembukaan sama dengan harga tertinggi dan harga penutupan sama dengan harga terendah.

4. Rasio Ukuran Tubuh dan Ekor

Rasio di sini berbicara tentang seberapa besar ukuran tubuh candlestick dibandingkan dengan ekornya.

·       Semakin besar rasio tubuh terhadap ekor, potensi harga untuk naik atau turun (tergantung warna) masih terbilang besar.

·       Lain halnya kalau rasio ekor lebih panjang dibandingkan tubuh candlestick. Sebab kondisi seperti ini menunjukkan besarnya tingkat volatilitas di pasar pada hari itu. Jadi tidak heran kalau trader kerap menemukan ciri-ciri candlestick ini pada saham-saham third liner yang notabene-nya bergerak secara volatile.

5. Posisi Tubuh

sumber gambar

·         Tubuh candlestick berada di bawah menandakan perlawanan seller yang cukup kuat pada periode tersebut.

·         Tubuh candlestick berada di atas menandakan tekanan penuh dari buyer.

·         Tubuh candlestick berada di tengah-tengah menandakan kekuatan seller dan buyer yang seimbang, sehingga terjadi ketidakpastian di pasar.

Baca juga: Cara Swing Trading Saham

Membaca Tren Harga

Trend harga saham dibagi menjadi tiga:

  1. Uptrend (Bullish)

belajar membaca chart saham

Kondisi harga saham mengalami kenaikan yang ditandai oleh posisi chart semakin meninggi. Selama masa uptrend, harga membentuk higher high atau puncak yang lebih tinggi daripada puncak sebelumnya, dan higher low atau jurang yang lebih tinggi dari jurang sebelumnya. Pada masa uptrend probabilitas harga saham bergerak naik lebih besar dibandingkan risiko penurunan.

  1.  Downtrend (Bearish)

belajar membaca chart saham

Kondisi downtrend menunjukkan harga saham yang menurun dan ditandai oleh posisi chart yang juga semakin menurun. Ciri-cirinya adalah harga membentuk lower high atau puncak yang lebih rendah daripada puncak sebelumnya, dan lower low atau jurang yang lebih rendah daripada jurang sebelumnya.

  1. Sideways

belajar membaca chart saham

Pada masa sideways, harga saham bergerak naik dan turun dalam rentang terbatas. Sehingga jika kita lihat di chart, polanya akan mendatar selama sideways.

Baca juga: Trend Harga Saham

Membaca Support dan Resistance

Titik support dan resistance digunakan untuk mengenali perubahan tren pada chart saham. Pada masa transisi inilah biasanya trader melakukan penjualan atau pembelian.

Support adalah level harga yang menahan harga supaya tidak turun lebih dalam. Letaknya ada di bawah harga terkini. Apabila harga saham menyentuh support, maka berpotensi untuk memantul dan kembali bergerak ke atas titik support.

Di sisi lain resistance adalah level harga yang menahan harga supaya tidak naik lebih lanjut dan terletak di atas harga terkini.  Jika harga saham mendekati resisten, maka kenaikannya berpotensi tertahan.

Dalam analisis teknikal, ada dua prinsip “price moves in trend” dan “history repeats itself”. Itu berarti harga selalu bergerak dalam pola tertentu yang cenderung berulang.

belajar membaca chart saham

Kedua prinsip tersebut nampak pada contoh chart saham di atas di mana harga beberapa kali memantul dari support di level harga 1220.  Ini dikarenakan support menahan agar harga tidak jatuh lebih dalam. Lalu apabila harga saham breakdown (menembus support), maka kemungkinan akan terus menurun hingga level 1160.

Begitu pun ketika harga tertahan resisten di level 1480, harga cenderung bergerak turun karena resisten menahannya untuk naik lebih lanjut dan kebetulan belum terjadi breakout (harga menembus resisten).

Baca juga: Support & Resisten

Membaca Volume Transaksi

Volume pada chart saham menunjukkan kekuatan supply and demand yang merupakan satu-satunya faktor penggerak harga saham, apa pun penyebabnya. Ketika demand meningkat lebih besar daripada supply, harga saham akan naik. Sebaliknya, ketika demand turun lebih kecil daripada supply, harga saham akan turun.

belajar membaca chart saham

Volume tinggi mengonfirmasi sinyal yang muncul dari chart saham. Sedangkan volume rendah mengindikasikan adanya reversal atau pembalikan arah. Berikut cara membaca volume transaksi.

belajar membaca chart saham

Selain itu volume transaksi juga bisa menjadi indikator tingkat likuiditas suatu saham. Jika volumenya cenderung tinggi dan stabil, maka saham tersebut likuid dan mudah untuk diperdagangkan. Jika sebaliknya, maka saham bisa dibilang kurang likuid dan sulit untuk diperdagangkan karena jarang peminat.

Baca juga: Price & Volume

Kategori Chart Saham

Belajar Membaca chart saham artinya memahami makna dari setiap pola chart yang muncul. Ada dua kategori dalam chart saham. Pertama, pembalikan arah (reversal). Pola chart ini memperlihatkan harga saham yang berbalik arah dari tren harga yang mendahului.

Kedua, kelanjutan arah (continuation). Kategori chart ini menunjukkan kelanjutan arah dari tren harga saham yang mendahului.


Bullish Reversal: Harga saham berpotensi berbalik arah dari turun menjadi naik.

belajar membaca chart saham
Bullish Continuation: Pola ini memiliki arti bahwa harga saham berpotensi lanjut naik.

belajar membaca chart saham
Bearish reversal: Harga saham berpotensi berbalik arah dari naik menjadi turun.

belajar membaca chart saham
Bearish Continuation: Harga saham berpotensi lanjut turun.

belajar membaca chart saham

Baca juga: Chart Pattern 

Jika kamu tertarik untuk belajar membaca chart saham lebih lanjut bersama coach-coach yang berpengalaman, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.






Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi