Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Kamu Bisa Jadi Full Time Trader Kalau…

13 Okt 2022, 16:20 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
full time trader

Siapa yang tertarik jadi full time trader? Bikin cuan trading jadi sumber penghasilan utama memang menggiurkan. Pasalnya, kamu bisa kerja dan menghasilkan di mana pun, kapan pun yang kamu mau. Tidak perlu susah-susah bangun pagi untuk jalan ke kantor dan yang pasti tidak ada tuntutan dari atasan. Enak banget, ya?

Namun menjadi seorang full time trader juga ada tantangannya, lho! Satu hal yang pasti adalah tingkat risiko yang dihadapi menjadi semakin tinggi. Ada banyak hal yang bisa bikin kamu merugi kalau skill-nya belum mumpuni. Bahkan hingga menimbulkan masalah keuangan mengingat sumber pemasukan hanya dari hasil trading.

Maka dari itu kamu tidak perlu terburu-buru untuk menjadi full time trader. Sebaiknya fokus belajar dulu untuk memenuhi perbekalan nanti, terutama untuk pemula. Lain halnya kalau kamu sudah memenuhi beberapa persyaratan yang disebutkan di bawah ini. Apa saja?

Punya Banyak Waktu Luang

Namanya juga full time trader, sudah pasti harus punya banyak waktu luang untuk trading. Jadi mau tidak mau harus merelakan pekerjaan penuh waktu supaya bisa fokus trading dan pantau market setiap hari bursa. Bisa dibilang hampir sepanjang waktu kamu bakal terpaku pada layar komputer atau handphone tanpa banyak interaksi sosial.

Kenapa begitu? Karena sebagai trader kamu wajib melihat pergerakan harga saham yang sedang berlangsung di pasar secara real-time. Kalau meleng sedikit, bisa saja kamu akan merugi sekian menit setelah masuk. Posisinya harus benar-benar diperhatikan supaya bisa segera ambil langkah antisipasi sebelum harga saham berbalik arah.

Baca juga: 3 Kesalahan Trading Saham yang Bikin Kamu Susah Cuan

Bisa Menganalisis dengan Baik dan Paham Money Management


Analisis yang dimaksud adalah analisis teknikal dan fundamental. Tapi untuk trader umumnya lebih condong ke teknikal. Fundamental hanya sebagai tambahan saja. Tanpa kemampuan analisis, dapat dipastikan kamu akan kesulitan saat menentukan posisi beli dan jual. Semua keputusan hanya berdasarkan feeling saja yang justru bikin kamu menjadi seperti seorang gambler.

Adapun money management yang merupakan strategi mengatur portofolio untuk membatasi risiko agar portofolio tumbuh stabil. Money management mencakup berapa banyak saham yang boleh dibeli, position sizing atau berapa jumlah beli dalam satu saham, berapa maksimal kerugian, dan lain-lain.

Baca juga: 7 Tips Money Management untuk Trading dan Investasi Saham

Sudah Disiplin dengan Trading Plan

Singkatnya trading plan adalah perencanaan trading yang dibuat sedemikian rupa agar aktivitas jual-beli saham lebih terarah. Jadi sebelum masuk ke pasar, seorang trader harus punya panduan trading yang menentukan timing jual-beli dan porsi yang akan dibeli.

Trading plan akan berbeda untuk masing-masing strategi, seperti investing, trend following, swing trading, dan scalping. Alasannya karena strategi tersebut punya time horizon yang berbeda-beda pula. Ketika membuat trading plan, pastikan kamu mampu membuat perencanaan yang matang. Itu artinya kamu tidak ragu-ragu dalam menentukan posisi jual dan beli serta jumlah saham yang dibeli.

Inilah alasannya mengapa kemampuan analisis teknikal dan money management sangat penting bagi full time trader.

Baca juga: Cara Membuat Trading Plan Saham

Punya Jam Terbang Tinggi

Faktanya, jago analisis saja tidak cukup. Sebelum memutuskan jadi full time trader, pastikan kamu punya jam terbang tinggi. Maksudnya, kamu sudah cukup berpengalaman dalam menghadapi gejolak pasar yang terus volatil dari waktu ke waktu. Sehingga kamu dikatakan siap secara psikologi saat menghadapi ketidakpastian tersebut.

Siap di sini berarti ekspektasi dan mindset yang dibawa dari awal sudah tepat. Jadi ketika harga saham naik-turun, kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Kamu juga bisa lebih disiplin dengan trading plan yang sudah dibuat. Kalau masih sering terbawa emosi saat trading, itu tandanya psikologi kamu belum siap.

Misalnya, tambah muatan terus karena melihat trennya sedang uptrend untuk mengejar profit yang lebih besar tanpa memperhatikan posisi harganya secara teknikal, apakah masih ideal untuk masuk di posisi itu? Ini kesalahan yang kerap dilakukan oleh pemula.

Lain halnya dengan trader yang punya jam terbang tinggi. Mereka cenderung lebih bijak dalam membuat keputusan jual-beli dengan mempertimbangkan banyak hal dan mampu mengelola emosi dengan baik.

Baca juga: 4 Mindset untuk Mengendaliakan Emosi di Pasar Saham

Kondisi Keuangan Cukup Stabil dan Sudah Punya Pendapatan Pasif


Selanjutnya kamu bisa jadi full time trader kalau kondisi finansial sudah cukup stabil. Mulai dari punya pendapatan pasif yang bisa membantu memenuhi kebutuhan dasar. Jadi sumber pendapatannya tidak cuma berasal dari cuan trading. Soalnya, pendapatan sebagai full time trader itu tidak tetap, bahkan masih bisa merugi. Sehingga akan sangat berisiko jika hanya mengandalkan profit trading untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain itu kamu juga harus punya dana darurat dan modal trading bukan dari hasil utang atau uang panas lainnya. Jika masih punya utang, sebaiknya segera benahi utang tersebut sebelum memutuskan jadi full time trader. Terlebih lagi kalau kamu adalah tulang punggung keluarga yang punya banyak tanggungan.

Alih-alih bertaruh dengan ketidakpastian di market, lebih baik fokus dengan pekerjaan penuh waktu yang bisa kasih penghasilan tetap untuk melunasi utang. Sebab pada dasarnya utang merupakan prioritas utama dalam piramida pengelolaan keuangan pribadi sebelum lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu investasi atau trading. Kalau tahap pertama saja belum beres, yang ada kamu malah menambah masalah keuangan yang baru.

Lalu kenapa dana darurat itu penting? Dana darurat adalah pos keuangan yang disisihkan untuk keadaan mendesak. Dana darurat seperti safety net yang siap membiayai hidup sehari-hari bila risiko buruk terjadi. Sehingga nominalnya disesuaikan dengan pengeluaran tiap bulan. Biasanya untuk yang punya tanggungan minimal 12 kali pengeluaran bulanan.

Nah, kalau fondasi keuangannya sudah oke, baru kamu bisa pertimbangkan untuk jadi full time trader.

Baca juga: Cash is The King, Kenapa Penting Saat Ada Risiko Perlambatan Risiko?

Jadi, gimana? Apakah kamu masuk ke dalam persyaratan di atas? Sebelum memutuskan untuk jadi full time trader, yuk asah skill dulu di Emtrade supaya profit kamu bisa sustain.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelTeknikal

Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun

10 Jan 2023, 15:32 WIB
article
ArtikelPemula

Pilih Jadi Swing Trader atau Super Trader? Harus Tahu Ini Dulu!

11 Mar 2023, 11:07 WIB
article
ArtikelPsikologi Trading

3 Mindset Trader Saham yang Penting Dimiliki Agar Lebih Konsisten

5 Sep 2022, 16:01 WIB
mindset trader
ArtikelPemula

3 Kesalahan Trading Saham yang Bikin Kamu Susah Cuan

1 Sep 2022, 14:52 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi