Selain Analisis Teknikal, Ini 2 Hal yang Menentukan Keberhasilan Trading

Sering kali analisis teknikal jadi hal pertama yang selalu diingat saat trading. Analoginya seperti “senjata perang” yang dipakai tiap kali masuk ke pasar saham. Namun jarang yang sadar bahwa sebenarnya analisis teknikal itu hanya satu bagian kecil dari keberhasilan trading kita. Sebab yang lebih menentukan keberhasilan adalah money management dan psikologi trading. Apa sih money management dan psikologi trading? Seberapa pentingnya dua hal ini?

Money Management

Money management adalah strategi mengatur portofolio untuk memitigasi risiko agar pertumbuhan portofolio tetap stabil. Money management berbicara tentang jumlah saham yang boleh dibeli, position sizing atau jumlah beli untuk satu saham, maksimal kerugian, dan lain-lain. Dengan begitu trader bisa lebih mudah mengambil keputusan untuk menambah, mengurangi, atau menjual saham yang ada di dalam portofolio.

Satu hal yang paling penting, pastikan modalnya bukan dari uang panas supaya nantinya tidak menimbulkan masalah-masalah baru. Lalu berapa besar modal yang digunakan saat trading saham? Untuk pemula sebaiknya start small dulu sambil belajar. Pakai modal dalam jumlah yang risiko atau kerugiannya siap ditanggung.

Katakanlah total modal untuk beli satu saham sebesar Rp50 juta. Jika skenario terburuk harga saham turun sebanyak 40%, kamu sudah kehilangan modal Rp20 juta. Apakah siap dengan kerugian ini? Sesuaikan lagi sampai ketemu nominal yang bikin kamu nyaman.

Berapa banyak saham yang boleh dibeli? Emtrade menyarankan 2-5 saham untuk investasi jangka panjang dan 5-10 saham untuk trading. Semakin kecil modal, pilihan saham semakin sedikit. Semakin besar modal, diversifikasi saham boleh semakin banyak.

Kemudian perhitungkan dengan baik alokasi aset atau nominal uang yang dialokasikan untuk setiap saham. Karena tujuannya untuk trading, porsi beli lebih cocok sekitar 5-10% dari total modal. Misalnya kamu punya modal trading Rp100 juta dengan 10 saham berbeda yang akan dibeli. Maka nominal untuk satu saham sebesar, Rp100 juta x 10% = Rp10 juta per saham. Namun bisa beli 5% dulu dan beli 5% lagi saat ada retracement.

Baca juga: Perbedaan Modal Trading Saham 5% dengan 10%

Psikologi Trading

Psikologi trading adalah strategi menjinakkan rasa takut dan serakah dalam beli dan jual saham, sehingga pengambilan keputusan tidak bercampuk aduk dengan emosi. Jadi rasa berani dan cukup ini mesti imbang. Kalau terlalu takut nanti hasilnya jadi kurang bagus karena bisa keliru saat ambil keputusan. Tapi kalau terlalu berani hasilnya pun akan kurang bagus karena juga bisa keliru saat ambil keputusan.

Nah, gimana caranya mengatur psikologi trading? Caranya dengan banyak latihan dan semuanya mulai dari modal yang kecil dulu. Menurut buku Atomic Habits karya James Clear, sebenarnya antara habit dengan identity atau belief seseorang itu saling menajamkan satu sama lain.

Kalau sudah merasa berhasil di trading akan membentuk belief dan identity bahwa, “oh ternyata aku ini bisa trading lho”. Sekalipun pakai modal dalam jumlah yang kecil. Tapi kalau belum apa-apa fokusnya sudah ke teknikal sambil mengabaikan fundamental, money management, dan psikologi trading, begitu rugi besar di awal, belief atau identity kita sebagai trader maupun investor akan jadi tidak bagus. Hal ini yang bikin sebagian besar trader sulit bertahan di pasar saham.

Baca juga: Strategi Mengatasi Masalah Psikologi Trading

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.