Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

10 Emiten yang Berkontribusi Besar untuk Pendapatan Pajak Negara

18 Agu 2022, 15:03 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
kontribusi pajak

Membayar pajak menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap warga negara, termasuk perusahaan yang menjalankan bisnisnya di Indonesia. Melalui perolehan pajak, berbagai hal dapat terlaksana demi kepentingan masyarakat seperti misalnya melakukan pembangunan dan lain sebagainya.

Adapun daftar emiten yang berkontribusi besar terhadap negara dari segi pajak. Sudah tahu belum? Langsung saja simak 10 emiten yang membayar pajak terbesar berdasarkan laporan tahunan 2021.

1.  PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Perusahaan telekomunikasi ini merupakan emiten penyumbang pajak terbesar senilai Rp9,73 triliun. Pada semester I/2022 TLKM mencatatkan kenaikan pada laba bersih 6,89% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,45 triliun menjadi Rp13,31 triliun. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,60% dari Rp69,48 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp71,98 triliun.

TLKM bergerak dalam segmen konsumer yang menyediakan layanan digital, fixed voice, dan fixed broadband. Kemudian ada segmen seluler, enterprise, serta bisnis grosir dan internasional yang sebagian besar menawarkan jaringan dan layanan digital.

Baca juga: Lagi Musim Inflasi Tinggi, Begini Update Ekonomi Indonesia Semester I/2022

2.  PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Big bank BBRI menempati posisi kedua sebagai emiten dengan pembayaran pajak terbesar senilai Rp7,83 triliun. Laba bersih selama 6 bulan pertama tahun 2022 meningkat 98,7% menjadi Rp24,79 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp12,47 triliun. Hal ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih konsolidasian yang melonjak 17,56% dari Rp54,96 triliun pada semester I/2021 menjadi Rp64,6 triliun pada semester I/2022.

Selain bergerak dalam bidang perbankan nasional dengan berbagai layanan keuangan dan jenis tabungan, BBRI menghasilkan model bisnis baru dengan cara memperkuat aspek digitalisasi. Sehingga saat ini perseroan menerapkan hybrid bank.

Baca juga: Enterprise Value Adalah: Pengertian, Rumus, dan Bedanya dengan Market Cap

3.  PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Berikutnya, emiten dengan pembayaran pajak terbesar adalah BMRI senilai Rp7,8 triliun. Pada semester I/2022 BMRI membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun. Angka ini melesat 61,7% dibandingkan semester I/2021 Rp12,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh profitabilitas yang membaik, tercermin dari margin bunga bersih secara konsolidasi mencapai 5,37% di kuartal II-2022 atau tumbuh 32 basis poin dibandingkan kuartal II-2021.

BMRI memiliki berbagai macam segmen yang meliputi perbankan korporat, perbankan komersial, perbankan ritel, perbankan treasuri dan internasional, dan lain sebagainya. Perseroan juga berdaptasi dengan perkembangan digital melalui mobile banking ‘Livin’.

4.  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA menjadi emiten keempat yang membayar pajak terbesar senilai Rp7,4 triliun. Laba bersihnya tercatat sebesar Rp18 triliun pada semester pertama 2022 atau tumbuh 24,9% secara tahunan. Pencapaian ini ditopang oleh pendapatan operasional yang naik 6,3% menjadi Rp40,9 triliun. Adapun pendapatan bunga bersih yang tumbuh 5,3% menjadi Rp29,8 triliun.

Yang membedakan BBCA dengan BBRI dan BMRI adalah model bisnisnya yang merambah ke digital murni melalui perilisan bank digital Blu by BCA.

Baca juga: Jadi Orang Terkaya, Inilah Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara

5.  PT Astra International Tbk (ASII)

Perusahaan konglomerasi satu ini merupakan emiten yang membayar pajak terbesar kelima senilai Rp 6,76 triliun. ASII berhasil meraih laba bersih sebesar Rp18,17 triliun pada semester I/2022 atau tumbuh signifikan 105,77% dari periode sama tahun lalu Rp8,83 triliun. Selain itu pendapatan perseroan juga naik 33,80% menjadi Rp143,69 triliun dibandingkan semester I/2021 senilai Rp107,39 triliun.

ASII bergerak dalam beberapa segmen bisnis. Di antaranya adalah segmen otomotif, segmen keuangan, segmen alat berat dan penambangan, segmen infrastruktur dan logistik, segmen teknologi informasi, dan segmen properti.

6.  PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

Di posisi keenam ada ADRO dengan pembayaran pajak senilai Rp6,53 triliun. Emiten ini menunjukkan kinerja yang cemerlang selama tiga bulan pertama di tahun 2022. Laba bersih tercatat naik signifikan 457,6% dari laba bersih periode sama tahun lalu yang hanya US$71,74 juta menjadi US$400,07 juta.

Bersama dengan anak usahanya, ADRO bergerak dalam bidang pertambangan batu bara, perdagangan batu bara, jasa kontraktor penambangan, logistik batu bara, dan kegiatan pembangkit tenaga listrik.

Baca juga: Begini Ciri-Ciri Laporan Keuangan Emiten yang Bagus

7.  PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

Total jumlah pajak yang dibayarkan oleh BYAN, yakni senilai Rp5,15 triliun. Pada kuartal I-2022 laba bersih BYAN melesat 122,4% menjadi US$368,56 juta dibandingkan periode sama tahun lalu US$165,86 juta. Sementara itu pendapatannya juga tumbuh 36,07% menjadi US$783,83 juta dibandingkan periode sama tahun lalu US$501,03 juta.

Segmen perseroan meliputi batu bara non batu bara. Melalui anak usahanya, BYAN bergerak dalam bidang perdagangan besar, jasa pertambangan dan penggalian, serta usaha pengangkutan dan pergudangan.

8.  PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Selanjutnya ada INDF yang membayar pajak kepada negara senilai Rp3,25 triliun. INDF berhasil meraup laba bersih sebesar Rp2,36 triliun selama 3 bulan pertama tahun 2022. Angka ini naik 36,4% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,73 triliun. Sedangkan pendapatannya naik 11,8% secara tahunan menjadi Rp27,4 triliun.

Operasional bisnis INDF dilakukan di semua tahapan produksi makanan, mulai dari produksi bahan baku dan pengolahannya hingga produk konsumen di pasar.

Baca juga: Apa itu ROE dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

9.  PT Indika Energy Tbk (INDY)

Emiten dengan pembayaran pajak terbesar berikutnya adalah INDY senilai Rp2,94 triliun. Sepanjang semester I/2022, INDY menunjukkan kinerja keuangan yang mentereng di mana laba bersihnya melesat 1.572% menjadi US$200,65 juta dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$12 juta. Kenaikan ini sejalan dengan pendapatannya sebesar US$1,93 miliar atau tumbuh 66,5% dari US$1,16 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

INDY bergerak dalam bidang perdagangan, konstruksi, pertambangan, transportasi, dan jasa. Perusahaan memiliki portofolio bisnis yang meliputi sumber daya energi, layanan energi, dan infrastruktur.

10.   PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

ITMG menjadi emiten yang membayar pajak terbesar urutan ke-10 senilai Rp2 triliun.  Sepanjang semester I-2022, ITMG mencetak kinerja mentereng. Terlihat dari laba bersih yang diperoleh sebesar US$460,82 juta. Angka ini tumbuh 291,7% dari laba bersih periode semester I-2021 yang hanya US$117,62 juta. Sementara itu pendapatan ITMG juga melesat 110,20% menjadi US$1,42 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu US$676,30 juta.

Perusahaan bergerak dalam kegiatan pertambangan, pengolahan, dan logistik. Bisnis utama ITMG terdiri dari operasi penambangan batu bara dan penjualan batu bara.

Baca juga: 7 Rekomendasi Buku untuk Belajar Saham, Yuk Baca Sekarang!

Itu tadi adalah 10 emiten yang berkontribusi besar terhadap negara dari segi pajak. Mau tahu insight lainnya seputar pasar saham? 

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai promo bulan Agustus beli VIP member 12 bulan GRATIS 5 bulan, total dapat 17 bulan! Berlaku untuk new member dan perpanjangan membership. Klik link di bawah ini dan ketik kode promo: MERDEKA. Buruan kuota terbatas! Hanya untuk 17 orang per hari!

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?

26 Apr 2024, 15:09 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
ArtikelInsight

Kinerja BBCA Tumbuh Positif Didorong Rekor Pertumbuhan Kredit

23 Apr 2024, 16:33 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Turun Secara Tahunan di Kuartal I/2024, Gimana Basis Kuartalan?

19 Apr 2024, 15:37 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi