Seperti yang kita tahu, tingginya potensi return saham berbanding lurus dengan tingkat risikonya yang cukup besar.. Sayangnya hal ini seringkali diabaikan oleh sebagian pemula. Nah, bagi kamu yang tertarik investasi saham, penting nih untuk pelajari analisis fundamental saham. Jadi kamu tidak perlu bingung lagi saat melakukan screening saham yang potensial.
Dalam menganalisis fundamental saham, banyak investor yang menggunakan valuasi PER. Salah satu cara mengetahui rasio PER adalah dengan membandingkan kapitalisasi pasar dengan laba bersih. Namun kapitalisasi pasar kerap dinilai kurang akurat dalam hal mencari nilai perusahaan.
Untuk itu ada valuasi lain yang namanya enterprise value. Enterprise value adalah metode valuasi saham untuk melihat nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan yang dianggap lebih akurat daripada kapitalisasi pasar. Yuk simak pembahasan selengkapnya di artikel ini.
Apa itu Enterprise Value
Enterprise value adalah nilai total keseluruhan yang dimiliki perusahaan. Umumnya nilai tersebut digunakan untuk melihat seberapa besar kapitalisasi dari perusahaan tersebut. Selain itu bisa juga untuk menilai perusahaan sebelum dilakukan akuisisi.
Komponen di dalam perhitungan enterprise value terdiri dari market cap, utang jangka pendek dan jangka panjang, serta kas yang ada di neraca keuangan. Pihak yang akan mengambilalih nantinya perlu membayar utang perusahaan saat melakukan akuisisi. Sehingga enterprise value seringkali dianggap sebagai penilaian yang efektif dari segi akuisisi ketimbang metode PER karena menyertakan utang dalam perhitungan nilainya.
Dengan demikian enterprise value adalah nilai kapitalisasi pasar atau market cap ditambah utang bank lalu dikurangi uang kas dan setara kas. Sebenarnya investor bisa saja menilai suatu perusahaan dari aset yang dimiliki. Namun hal tersebut bisa jadi merepotkan karena harus menghitung seluruh nilai pasar dari setiap aset. Tidak hanya itu, ada kemungkinan di mana perusahaan besar punya utang yang besar pula. Makanya, utang juga penting untuk dipertimbangkan.
Baca juga: Apa itu Balance Sheet dalam Laporan Keuangan Perusahaan?
Fungsi Enterprise Value Adalah
Setelah memahami secara definisi dan komponennya, ketahui juga fungsi dari enterprise value. Apa saja?
Nilai EV dijadikan investor sebagai landasan penilaian kinerja perusahaan. Dari EV kita bisa mengetahui nilai rasio keuangan perusahaan, apakah sehat atau tidak. Sehingga kita bisa memiliki gambaran terkait kinerjanya di masa depan sebelum akhirnya memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Nilai EV memungkinkan para investor institusi mengetahui nilai akuisisi yang lebih akurat dari perusahaan yang akan dibeli.
Nilai EV dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan struktur permodalan yang berbeda guna menetralkan risiko yang bisa terjadi di pasar saham.
Karena nilai EV menunjukkan hasil pengurangan kas dengan total utang, maka pengakuisisi bisa tahu berapa jumlah kas yang dapat dipakai untuk melunasi sebagian utang. Perusahaan dinilai mampu membayar seluruh utang jika jumlah kasnya ideal. Hal ini secara tidak langsung juga menandakan bahwa perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik.
Baca juga: Book Value: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Rumus dan Cara Menghitung Enterprise Value
Supaya lebih jelas, mari kita coba hitung enterprise value PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Data utang yang bisa digunakan untuk perhitungan enterprise value adalah utang yang memiliki bunga atau serupa bunga. Misalnya seperti pinjaman bank, liabilitas sewa jangka pendek, dan liabilitas sewa jangka panjang. Ketiga akun tersebut dijumlahkan menjadi Rp1,285 triliun. Sementara itu kas sebesar Rp552,7 miliar.
Maka EV dari UNVR sebesar:
Rumus Enterprise Value: Market cap + utang – kas dan setara kas
EV = Rp180,07 triliun + Rp1,2285 triliun – Rp552,7 miliar = Rp180,746 triliun.
Baca juga: 2 Cara Antisipasi Manipulasi Laporan Keuangan oleh Emiten
Enterprise Value vs Market Cap
Kegunaan enterprise value adalah untuk melihat seberapa besar nilai perusahaan dari sudut pandang investor yang akan beli perusahaan.Pada saat akuisisi, investor harus membayar sebesar nilai kapitalisasi pasar untuk membeli perusahaan yang diincar.
Nilai kapitalisasi pasar didapat dari hasil perkalian jumlah saham dengan harga saham. Setelah selesai diakusisi, investor tidak hanya berhak mendapatkan kas dari perusahaan tersebut, tapi juga berkewajiban untuk membayar seluruh utang.
Dari segi rumus perhitungan market cap sudah jelas berbeda dengan enterprise value di mana market cap tidak mengikutsertakan utang dan kas di neraca keuangan. Padahal seperti yang disebutkan, utang dan kas tentu akan turut dibebankan kepada pengakuisisi pada saat pengambilalihan perusahaan. Berdasarkan rumusnya, market cap lebih fokus ke nilai perusahaan di pasar saham saja.
Baca juga: 3 Rasio Keuangan Saham Teknologi: GMV, TPV, dan GTV
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.