Tantangan Investor dan Trader Saham Beserta Tipsnya

Meskipun sama-sama investasi di pasar saham, investor dan trader punya tantangannya masing-masing. Ini dikarenakan strategi yang dipakai investor dan trader pun bisa dibilang cukup berbeda mengingat prinsip dan jangka waktu hold saham-nya yang juga berbeda.  Berinvestasi artinya menyimpan saham dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan prinsip trading beli jual saham dalam waktu yang lebih singkat.

Sebelum memutuskan untuk jadi investor atau trader, simak dulu yuk keterangan dari Ellen May, CEO dan Founder Emtrade tentang apa saja sih tantangannya dan gimana tipsnya?

Tantangan Investor Saham

Tantangan menjadi seorang investor saham adalah ketika mengalami floating loss. Floating loss merupakan sebutan untuk kerugian yang belum terealisasi. Jadi misalnya saham yang di-hold jatuh signifikan, selama kamu belum jual, artinya kerugian itu masih floating loss.

Secara fundamental biasanya investor akan melihat pangsa pasar, model bisnis, manajemen, profitabilitas, dan valuasi. Kalau fundamentalnya bagus, baru sahamnya dibeli. Namun ada kalanya saat sudah dibeli, harga sahamnya malah lanjut turun seperti ICBP di tahun 2021.

Nah, ketika valuasinya sudah murah dan turun terus, investor akan cenderung panik dan bingung antara mau cut loss salah, nggak cut loss juga salah. Alasannya karena berasumsi cut loss itu strategi pembatasan risiko untuk trader, di mana investor itu seharusnya nggak cut loss. Justru semakin turun semakin dibeli karena orientasinya jangka panjang.

Pertanyaannya adalah how long can you go? Bisa jatuh sampai berapa dalam? Sebagai retail, modal kita pasti sangat terbatas. Sekalipun dimanfaatkan untuk average down, mau average down sampai sejauh apa? Itulah tantangan yang dihadapi saat berinvestasi saham.

Baca juga: Cara Cari Saham Diskon dan Menentukan Waktu Beli untuk Investasi

Tips untuk Investor

Tips untuk kamu yang mau investasi jangka panjang, jangan serakah ingin cepat untung besar dengan pakai modal besar sekaligus. Misalnya punya modal Rp20 juta langsung habis di awal dan berharap besok harganya bisa naik tapi ternyata malah turun terus.

Akan lebih bijak jika modalnya dipakai sedikit demi sedikit. Contoh, punya modal Rp20 juta, bulan ini alokasikan Rp2 juta dulu untuk beli saham. Minggu atau bulan depan kalau harganya turun lagi boleh masuk lagi Rp2 juta. Lalu gimana kalau harganya naik? Selama valuasinya masih murah, menambah muatan itu nggak masalah.

Mau tahu cara menilai valuasi saham? Baca selengkapnya di artikel berikut ini.

Baca juga: 7 Metode Valuasi Saham dalam Analisis Fundamental

Tantangan Trader Saham

Kalau investor harus bisa menanggung konsekuensi floating loss, trader justru bisa lebih mudah batasi risiko karena stop loss-nya jelas. Biasanya jual ketika harga saham melewati support (breakdown). Stop loss swing trader itu breakdown support turun 5%. Sedangkan super trader boleh maksimal turun 10% dari support.

Meski begitu, jadi trader itu harus lebih kuat mental. Perlu lebih detail juga saat pantau market setiap hari. Kalau bisa dan punya waktu untuk mengamati saham, sebenarnya cocok jadi trader karena direction untuk profit taking dan cut loss-nya lebih jelas, harganya lebih jelas.

Tantangan trader berikutnya adalah potensi hilang barang saat kondisi market lagi bagus. Maksudnya gimana? Trader biasanya beli saham di support supaya dapat harga rendah. Begitu market uptrend dan harga naik, trader yang take profit jadi kehilangan saham yang didapat dari bottom.

Baca juga: Golden Cross dan Death Cross: Sinyal Perubahan Tren yang Sering Dipakai Trader

Tips untuk Trader

Apa yang bisa dilakukan trader supaya nggak hilang barang? Kalau punya saham untuk jangka pendek dan mau hold untuk jangka menengah tapi kurang siap risikonya, bisa profit taking sebagian dulu. Lalu sebagian yang lain di-hold untuk jangka menengah dengan catatan harus memperhatikan tren dan area support MA 20 daily-nya.

Pastikan trennya masih naik yang ditandai dengan terbentuknya higher low (puncak yang lebih tinggi dari puncak sebelumnya) dan belum patah trend dari support MA 20 daily atau uptrend line-nya.

Baca juga: Mau Jadi Trader Sukses? Pahami Hirarki Trading Ini

Pertanyaannya, mau jadi investor atau trader? Nggak ada salahnya kok untuk coba dua-duanya. Kuncinya selain memahami analisis fundamental dan analisis teknikal, agar bisa sukses di market kamu juga perlu pelajari psikologi trading serta mindset-mindset yang tepat. Itu semua bisa kamu pelajari di Emtrade, lho! Nggak cuma edukasi, kamu juga akan dapat trading signal secara real time. Gimana caranya?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.