Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconFundamental

Cara Cari Saham Diskon dan Menentukan Waktu Beli untuk Investasi

2 Jul 2022, 14:19 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Berbicara tentang investasi jangka panjang, pemilihan sahamnya perlu lebih selektif. Ini bertujuan supaya keuntungan yang diperoleh jadi semakin maksimal dalam periode waktu yang panjang. Biasanya investor suka koleksi saham yang lagi jatuh signifikan atau saham dengan valuasi yang murah. Maksudnya, saham tersebut dihargai pasar di bawah nilai intrinsiknya. Padahal perusahaan dinilai cukup baik dari segi fundamental. Nah, kalau kamu mau beli saham bagus yang murah, simak dulu pembahasannya di artikel ini!

Cara Menilai Valuasi Saham

Prinsip fundamental melihat nilai intrinsik saham melalui valuasi historis, valuasi sektoral, dan nominal valuasi. Terdapat dua jenis metode untuk menilai valuasi saham, yakni valuasi absolut dan valuasi relatif. Valuasi absolut adalah metode yang menentukan nilai intrinsik sebuah saham menggunakan data-data fundamental.  

Metode ini tidak membandingkan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan memiliki perhitungan yang tergolong rumit karena harus buat modelling laporan keuangannya. Makanya, valuasi absolut jarang dipakai oleh retail. Contoh metode valuasi absolut: discounted cash flow, dividend discount model, dan discounted asset model.

Sedangkan valuasi relatif lebih sering dipakai investor retail karena perhitungannya cukup sederhana. Indikator murah atau mahalnya suatu saham menggunakan valuasi relatif tergantung dari pembanding. Bisa secara historikal maupun sektoral. Contoh metode valuasi relatif: PER, PBV, dan EV/EBITDA.

Baca juga: Alasan Good Corporate Governance Penting Buat Investor Saham

PER

PER (Price to Earning Ratio) adalah metode valuasi untuk menghitung potensi earning growth perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya. PER bisa dipakai untuk kriteria perusahaan sebagai berikut:

  • Punya EPS atau laba per saham (tidak mencatatkan kerugian)

  • EPS atau laba bersih relevan menggambarkan kinerja

  • Memiliki tingkat utang yang tinggi

  • Contoh: commodity related, retail, manufaktur, dan consumer goods

Perusahaan yang tidak memiliki laba atau utang yang sangat besar biasanya tidak menggunakan PER karena PER mengambarkan growth. Kalau PER-nya negatif, maka pasar menilai kinerja perusahaan tersebut buruk dan sulit dibandingkan dengan perusahaan yang sudah memiliki laba.


EPS = laba bersih / jumlah saham beredar


Baca juga: Apa itu Likuiditas Saham? 

PBV

PBV (Price to Book Value) adalah metode valuasi yang membandingkan harga saham dengan nilai buku atau book value perusahaan. PBV umumnya bisa dipakai untuk semua perusahaan karena setiap perusahaan memiliki book value. Contohnya seperti perbankan dan perusahaan yang memiliki pendapatan dengan utang yang tinggi (konstruksi).

Faktor utama pengerak book value adalah Equity Value / Ekuitas. Tentu saja penggerak Ekuitas juga adalah faktor LABA / RUGI. Jadi apabila perusahaan rugi, otomatis ekuitasnya juga tidak naik-naik. Maka dari itu PBV-nya juga cenderung murah karena share price tidak terapresiasi karena growth-nya stagnan atau tidak ada.

Banyak yang beranggapan kalau PBV kurang dari 1, artinya saham murah dan dinilai potensial untuk investasi. Namun penting untuk perhatikan kembali saldo laba yang penggunaannya belum ditentukan di laporan keuangan. Sebab semakin tinggi saldonya, semakin besar book value perusahaan.


Baca juga: Price to Book Value Adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya

EV/EBITDA

EV (Enterprise Value) / EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, and Amortization) adalah metrik profitabilitas sebuah perusahaan yang memiliki cakupan sektor yang lebih spesifik. Biasanya dipakai untuk menilai valuasi saham dari perusahaan dengan kriteria sebagai berikut:

  • Earnings perusahaan sangat kecil karena punya utang besar

  • Perusahaan yang punya depresiasi tinggi

  • Perusahaan startup yang baru IPO dan punya growth cukup besar

  • Contoh: telekomunikasi, infrastruktur, konstruksi, startup yang burn rate (expense tinggi), dan perusahaan teknologi

Baca juga: GARP Investing: Strategi Investasi Saham Ala Peter Lynch

Cara Mengetahui Harga Saham Sudah Murah

Untuk mengetahui harga saham valuasinya sudah murah atau belum bisa menggunakan salah satu dari ketiga rasio valuasi di atas. Harga saham bisa dibilang murah jika valuasinya saat ini di bawah rata-rata valuasi secara historis. Bahkan, harga saham bisa lebih murah jika valuasinya di bawah standard deviasi -1 dan -2. Standard deviasi sendiri adalah salah satu formula perhitungan statistika yang digunakan oleh berbagai bidang, salah satunya valuasi saham. 


Selain melihat secara historis, kita bisa tahu harga saham murah jika membandingkan satu saham dengan saham yang sejenis secara bisnis. Misalnya, membandingkan harga saham 4 bank besar, yakni BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI, siapa yang paling murah? 


Kalau dibandingkan dengan valuasi historisnya, keempat bank itu masih tergolong mahal. Namun, jika dibandingkan dengan kompetitornya, BBNI menjadi saham bank yang paling murah karena price to book value (PBV)-nya paling kecil, yakni 1,16 kali. Angka itu lebih kecil dibandingkan dengan BBCA sebesar 4,58 kali, BBRI 2,29 kali, dan BMRI 1,75 kali. 


Setelah tahu saham murah? Lalu kapan waktu beli terbaiknya? Nah di sinilah seorang investor juga membutuhkan analisis teknikal. Dengan analisis teknikal, seorang investor bisa menentukan titik beli saham yang terbaik. 



Misalnya, saat ini saham BBCA sudah berada di area support kuatnya di 7.250. Nah, dengan begitu, investor bisa mulai cicil beli di posisi saat ini karena sudah berada di level supportnya. Jika nanti BBCA breakdown dan mendekati titik support baru, itu juga menjadi area beli yang bagus. Untuk itu, saat ini bisa beli dengan strategi menyicil bertahap. 

Cara Simpel Menyusun Portofolio Investasi

Investasi yang baik tidak hanya berbicara tentang saham potensial yang bisa kasih keuntungan besar, melainkan dari manajemen risiko yang baik. Untuk itu penting buat punya portofolio dengan komposisi saham yang ideal agar pertumbuhannya bisa tetap stabil meskipun terjadi guncangan di pasar.

Jika portofolio saham dianalogikan sebagai ember, isi ember tersebut dengan batu besar di bagian paling bawah, lalu batu kecil, kerikil, dan pasir di bagian paling atas. Sehingga kinerja portofolio menyerupai kinerja reksa dana yang dikelola oleh fund manager.

Pilihan saham:

Batu besar→Perusahaan big caps yang disukai oleh fund manager (komposisinya paling besar)

Batu menengah→Saham untuk jangka menengah 6 bulan – 1 tahun yang berpotensi turn around (porsi menengah)

Kerikil kecil→Swing trading atau scalping, opsional jika punya banyak waktu untuk mantau market (porsi lebih kecil)

Tonton juga: Recording Cuantastik Peluang Investasi di Saham yang masih Murah

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Stop Lakukan 7 Hal Ini Saat Berinvestasi Saham di 2023

29 Des 2022, 16:38 WIB
article
ArtikelInsight

Era Banjir Informasi Bisa Bikin Investor Salah Langkah? Nah Ini Tips Antisipasinya

9 Nov 2022, 16:52 WIB
article
ArtikelInsight

Waran Terstruktur BBCA Hingga MDKA Akan Dirilis, Begini Gambaran Pergerakan Harganya

8 Nov 2022, 16:03 WIB
article
ArtikelInsight

Cara Investor Dunia Tetap Cuan Saat Resesi 2008, Ada Warren Buffett!

3 Okt 2022, 15:26 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi