Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconTeknikal

Cara Menentukan Support dan Resistance Saham yang Trader Harus Tahu

30 Jun 2022, 15:14 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
cara menentukan support dan resistance saham

Secara teknikal, harga saham bergerak seperti sebuah bola di dalam ruangan dengan atap dan lantai. Maka dari itu ada istilah yang disebut support dan resistance saham. Support berperan sebagai lantai, sedangkan resistance sebagai atap. Apa maksudnya?

Misalnya ada banyak trader yang beli saham di harga Rp10rb dan ternyata harganya bergerak turun. Akhirnya trader jadi nyangkut di Rp10rb dan level harga ini akan jadi resistance. Begitu harga kembali naik melewati Rp10ribu, artinya tekanan jual meninggi karena trader ingin mengamankan modal. Dengan demikian, Rp10 ribu jadi area support yang susah ditembus. 

Gimana cara menentukan support dan resistance saham? Mari pelajari support resistance saham lebih lanjut di artikel ini. 

Apa itu Support?

Support adalah level psikologis yang menahan harga supaya tidak jatuh lebih dalam. Dalam hal ini, area support berada di bawah harga saat ini. Layaknya bola yang dilempar ke bawah, apabila harga menyentuh support, besar kemungkinan akan memantul kembali ke atas. Biasanya trader memanfaatkan momen ini untuk buy on weakness (beli saat harga memantul dari support).

cara menentukan support dan resistance saham

Pada contoh gambar di atas, harga saham yang menyentuh level support kesulitan untuk menembus level tersebut. Mengapa demikian? Karena ketika harga bergerak turun dan mulai mendekati support, trader akan cenderung melakukan pembelian, sehingga menghasilkan tingkat demand yang tinggi. Di sisi lain, seller justru enggan untuk melepas kepemilikan sahamnya ke buyer.

Lalu gimana kalau harga berhasil breakdown atau menembus support? Maka indikasinya adalah harga akan lanjut turun ke bawah dan area support akan menjadi area resistance yang baru. Dengan begitu perubahan tren pun terjadi. Dari uptrend melambat jadi sideways dan tren sideways berubah menjadi downtrend. Kondisi ini seringkali digunakan untuk sell.

Baca juga: Cara Mudah Menentukan Waktu Jual-Beli Saham

Apa itu Resistance?

Dalam menentukan support dan resistance saham, resistance adalah level psikologis dengan tingkat supply yang cukup kuat untuk menahan harga supaya tidak naik lebih tinggi lagi. Resistance letaknya ada di atas harga terkini. Harga yang menyentuh resistance berpotensi untuk tertahan naiknya dan akan bergerak turun. Oleh karena itu biasanya area ini dipakai trader untuk melakukan profit taking (sell on strength).

cara menentukan support dan resistance saham

Gambar di atas menunjukkan bahwa harga yang menyentuh resistance kesulitan untuk lanjut naik. Alhasil harga bergerak di bawah level resistance karena tidak bisa ditembus. Hal ini disebabkan oleh aksi profit taking para trader yang menyebabkan tekanan jual meninggi.

Sementara itu kondisi harga yang melewati resisten disebut dengan istilah breakout. Apabila ini terjadi, resisten yang dijebol akan menjadi titik support baru. Kondisi ini menandakan perubahan trend di mana downtrend menjadi sideways dan sideways menjadi uptrend, sehingga banyak trader yang tertarik untuk buy on breakout.

Baca juga: Hati-Hati Jebakan Dead Cat Bounce dalam Trading, Begini Antisipasinya

Cara Menentukan Support dan Resistance Saham

1. High and Low (Horizontal Line)

High and low pada dasarnya adalah puncak dan jurang harga yang didapat dengan menarik garis lurus dari satu titik (horizontal line). Jika harga berada di bawah horizontal line, itu artinya garis tersebut merupakan titik resistance. Namun apabila terjadi breakout, posisi horizontal line akan berubah menjadi di bawah harga, sehingga membentuk support baru.

cara menentukan support dan resistance saham

Support atau resistance kuat menandakan bahwa harga akan sulit mengalami breakout atau breakdown. Ciri-cirinya adalah ketika ada satu garis yang menyenggol beberapa high atau low. Dan kalau ada resistance kuat harga tetap breakout, false breakout jarang terjadi di mana harga balik ke arah bawah. Apalagi jika diikuti tren sideways yang panjang.

Baca juga: Cara Atasi Saham Nyangkut

2. Trendline

cara menentukan support dan resistance saham

Trendline juga menjadi salah satu cara menentukan support dan resistance saham. Berbeda dengan horizontal line, trendline membutuhkan dua titik untuk menarik garis. Pada saat tren naik, garis tren yang disebut uptrend line ditarik dengan menghubungkan dua low. Garis ini berada di bawah harga dan menjadi titik support.

Sementara itu garis channel pada saat harga uptrend berada di atas dan menjadi resisten. Garis channel merujuk pada garis yang sejajar dengan garis tren.

Jika harga sedang downtrend, garis tren disebut dengan downtrend line yang berada di atas harga (resistance) dan ditarik dengan menghubungkan dua high. Pada kondisi ini, garis channel berada di bawah harga dan menjadi support.

3.  Round Number

cara menentukan support dan resistance saham

Cara menentukan support dan resistance saham berikutnya adalah dengan menggunakan round number. Apa itu round number? Round number adalah angka bulat, seperti 100, 200, 300, dan seterusnya. Round number yang ada di bawah harga akan menjadi support. Sebaliknya, akan menjadi resistance. Hal ini dikarenakan trader akan cenderung lebih mudah untuk mengingat angka yang bulat saat melakukan transaksi jual beli.

Katakanlah harga ada di level 2950, maka trader memiliki kecenderungan mengambil posisi jual di harga 3000. Dengan demikian 3000 yang merupakan round number menjadi resisten yang kuat. Demikian pula jika harga ada di level 2075. Antrian beli ada di 4000 bukan 4075, sehingga angka ini menjadi support yang kuat.

Baca juga: Strategi Trading Saham Saat Downtrend

4. Chart Pattern Objectives

Chart pattern atau pola grafik bisa menunjukkan potensi pergerakan harga. Nah, melalui pattern ini, trader dapat mencari tahu target harga berikutnya. Cara menentukan support dan resistance saham menggunakan chart pattern adalah dengan mengukur ketinggian pola dari selisih batas atas dan batas bawah pola.

cara menentukan support dan resistance saham

Grafik di atas menunjukkan harga membentuk pola double bottom. Pola ini mengindikasikan pembalikan arah dari turun menjadi naik yang tentunya juga memiliki kisaran area tertentu yang akan dicapai dan bisa dijadikan referensi dalam menentukan support dan resistance.

Cara untuk trader mengetahui sejauh mana harga akan naik dalam jangka pendek dilakukan dengan menghitung selisih dari batas atas dan bawah pattern double bottom yang ditambahkan batas atas pola tersebut. Pada praktiknya, tarik arrow dari batas bawah ke batas atas, lalu salin panah di batas atas.

cara menentukan support dan resistance saham

Baca juga: Saham Breakout dengan Volume Kecil, Masih Bisa Dibeli?

5. Moving Average

cara menentukan support dan resistance saham

Cara menentukan support dan resistance saham juga bisa menggunakan moving average. Moving average adalah indikator dalam analisis teknikal yang juga digunakan untuk menentukan titik support dan resisten. Moving average menghitung rata-rata harga saham dalam periode tertentu menggunakan harga closing.

MA20 pada daily chart artinya rata-rata harga dihitung selama 20 hari terakhir. Sedangkan MA20 pada monthly chart artinya rata-rata harga dihitung selama 20 bulan terakhir.

Garis MA yang berada di atas harga merupakan titik resistance. Sedangkan garis MA yang ada di bawah harga akan menjadi titik support. Semakin lama rentang waktunya, support dan resistance menjadi lebih kuat dan sulit ditembus.

6. Fibonacci Retracement

cara menentukan support dan resistance saham

Fibonacci retracement adalah garis-garis yang menunjukkan sejauh mana harga saham bisa kembali ke pergerakan sebelumnya (retrace). Fibonacci retracement mengukur seberapa jauh harga akan turun sesaat ketika sedang dalam kondisi uptrend kencang. Begitu pula sebaliknya.

Perhitungannya didasarkan pada rumus fibonacci, sehingga diperoleh rasio-rasio seperti 0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 100%.

Jika harga naik tajam, garis fibonacci ditarik dari low ke high. Nantinya akan muncul garis-garis di bawah harga saham dengan angka-angka tersebut yang menjadi support. Sedangkan jika harga turun dalam, fibonacci ditarik dari high ke low. Garis-garis yang sama akan muncul di atas harga saham dan menjadi resistance.

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga BI Terhadap Saham

Itu tadi adalah cara menentukan support dan resistance saham yang wajib diketahui trader. Mau belajar analisis teknikal lebih intensif? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, cryptoclass, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Saham Grup Barito Merosot, Kapan Balik Arah?

10 Jan 2024, 10:48 WIB
article
ArtikelTeknikal

Strategi Trading Saham Saat Market Sideways

14 Jan 2023, 13:30 WIB
article
ArtikelTeknikal

Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun

10 Jan 2023, 15:32 WIB
article
ArtikelTeknikal

Setting Moving Average Terbaik yang Wajib Kamu Tahu

2 Des 2022, 17:05 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi