Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Alasan Kenapa Trader Saham Harus Punya Big Caps di Portofolio

24 Mar 2022, 16:39 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Big caps atau yang juga biasa disebut blue chip merupakan saham-saham lapis satu yang terdaftar di bursa dengan nilai kapitalisasi pasar paling besar jika dibandingkan dengan jenis saham lainnya, yaitu lebih dari Rp10 triliun. Saham ini biasanya berasal dari emiten dengan aset serta pendapatan yang besar dan stabil.

Kinerja big caps secara historis terbukti mampu menghasilkan profit yang maksimal dalam rentang waktu yang lama. Sehingga banyak diminati oleh investor jangka panjang maupun investor pemula. Meskipun begitu, penting bagi trader untuk tetap memiliki saham ini di portofolio.  

“Bukannya jadi nggak cocok karena geraknya lambat?”

Perlu dicatat bahwa prinsipnya bukan tentang seberapa cepat trader meraup keuntungan. Melainkan seberapa lama trader mampu bertahan di capital market. Dalam trading, saham big caps memang bukan untuk tujuan cuan cepat, tapi agar trader bisa bertahan di pasar lebih lama karena pergerakannya cenderung steady.

Saham second liner dan third liner yang kerap dijadikan bahan trading sangat potensial memberikan profit besar dalam sehari. Namun kalau besoknya rugi banyak, justru bisa bikin tekor dan akhirnya kapok trading karena nggak ada saham yang mampu menopang performa portofolio.

Lalu, apa alasan lainnya yang mengharuskan trader mengisi sebagian portofolio dengan saham big caps?

Harga Saham Big Cap Stabil

Big caps memiliki karakter yang pas untuk dijadikan bantalan risiko trading. Harga sahamnya cenderung stabil dan nggak terlalu volatile. Jarang sekali sahamnya naik tinggi atau turun banyak secara tiba-tiba. Sehingga trader berpotensi untuk mendapatkan pengembalian yang stabil pula.

Alasannya selain karena fundamentalnya yang solid, kapitalisasi saham big caps yang berukuran jumbo juga membuat harga sahamnya sulit untuk dimanipulasi.

Namun justru dengan karakter saham yang bergerak pelan, trader bisa memanfaatkannya untuk menopang performa portofolio dari saham-saham lain yang pergerakannya lebih liar.

Apakah saham big caps bisa naik atau turun banyak dalam sekejap? Jawabannya bisa, jika ada kejadian yang memberikan dampak negatif terhadap fundamental perusahaan secara signifikan. Maka dari itu tetap harus dianalisis supaya nggak salah pilih.

Baca juga: Cara Membuat Trading Plan Saham

Saham Big Caps Banyak Diminati Big Money

Investor asing yang notabene-nya punya modal dalam jumlah masif sering mengoleksi saham-saham big caps terutama perbankan besar. Sehingga harga saham berpotensi akan ikut terkerek apabila dibeli bersih oleh asing (net buy).

Buktinya, 5 saham yang diburu asing sepanjang 2022 sampai 19 Maret 2022 mayoritas adalah big bank:

- BBRI: Rp6,2 triliun

- TLKM: Rp5,1 triliun

- BBNI: Rp4,2 triliun

- BBCA: Rp4,1 triliun

- ARTO: Rp3,4 triliun

Bukan tanpa alasan, tentunya mereka tertarik untuk beli saham tersebut karena kinerja keuangannya stabil dan ada potensi dividen besar. Jadi nggak heran kalau ada banyak investor yang kerap “mencontek” aliran modal asing.

Baca juga: 3 Cara Membaca Trend Harga Akan Naik atau Turun, Trader Saham Wajib Tahu!

Tips Manajemen Portofolio Saham

saham big cap

Supaya bisa lebih konsisten saat trading saham, idealnya setiap trader harus punya kemampuan manajemen portofolio yang baik. Sebab sering terjadi di mana portofolio dari trader yang lagi nyangkut malah berubah haluan menjadi portofolio investasi. Atau portofolio investasi dijadikan portofolio trading karena harganya lagi naik terus.

Berbicara tentang porsi saham di portofolio, sebenarnya nggak ada aturan pasti. Namun akan lebih baik kalau jumlahnya nggak terlalu banyak. Jika sebaliknya, besar kemungkinan trader merasa kewalahan. Sehingga ketika market terkoreksi, jadi bingung pilih saham mana yang harus di-cut loss.

Komposisi portofolio saham bisa berbeda-beda dari satu trader dengan trader lainnya. Biasanya dipengaruhi oleh faktor modal yang dimiliki dan karakter masing-masing trader. Baca selengkapnya di artikel berikut ini, ya!

Baca juga: 5 Cara Manajemen Portofolio Saham yang Harus Kamu Tahu

Setelah baca penjelasannya di artikel ini, masih yakin mau isi portofolio tanpa saham big caps? Yuk, mulai pertimbangkan supaya kinerja portofolio saham kalian menjadi lebih baik.

Kira-kira apa ya referensi sahamnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi