Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

First Liner, Second Liner, dan Third Liner, Begini Perbedaannya

15 Feb 2022, 11:03 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Kategori saham berdasarkan lapisannya dibagi menjadi tiga, yaitu first liner, second liner, dan third liner. Cara klasifikasi biasanya dilihat dari volume transaksi dan kapitalisasi saham tersebut.

Mengingat setiap kategori punya karakteristik yang berbeda, investor dapat menyesuaikan pilihan sahamnya dengan profil risiko dan tujuan masing-masing. Pemula pun wajib memahami ketiga kategori agar kualitas setiap saham bisa dibedakan dengan mudah.

Saham First Liner

First liner adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun. Bisa dibilang, saham kategori ini punya bobot besar dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.

Pergerakan harga saham first liner tidak terlalu fluktuatif sehingga sangat cocok untuk investasi jangka panjang. Namun, saham kategori ini kurang menarik untuk trading jangka pendek karena tingkat fluktuasinya rendah. 

Saham first liner juga cocok dijadikan investasi jangka panjang karena mayoritas memiliki likuiditas yang bagus. Artinya, saham mudah diperdagangkan baik jual dan beli karena banyak peminatnya. 

Ditambah, beberapa saham first liner juga termasuk kategori blue chip, yakni saham yang sudah mature dengan kinerja keuangan yang stabil setiap tahunnya. 

Contoh saham first liner adalah BBCA, BBRI, TLKM,  BMRI, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Alasan Trading dan Investasi Saham Wajib Pantau Kondisi Makroekonomi

Saham Second Liner

First Liner, Second Liner, dan Third Liner, Begini Perbedaannya

Second liner adalah saham lapis dua yang berasal dari perusahaan-perusahaan menengah-besar dengan nilai kapitalisasi pasar medium antara Rp500 miliar – Rp10 triliun.

Pergerakan harga saham second liner lebih fluktuatif ketimbang saham first liner karena tingkat kapitalisasi pasarnya jauh lebih rendah. Meskipun begitu, rata-rata saham second liner cukup likuid. 

Dengan kondisi itu, saham second liner kerap jadi favorit untuk trading, baik swing trading maupun super trader. Apalagi, harga per lembar saham second liner tergolong lebih murah. 

Namun, untuk trading atau investasi di saham second liner, tetapi harus dianalisis secara fundamental, teknikal, maupun tingkat likuiditasnya. Contoh saham second liner antara lain, AKRA, LSIP, ASRI, dan MTDL.

Baca juga: Old Economy vs New Economy, Cari Tahu Apa Bedanya Disini

Saham Third Liner

First Liner, Second Liner, dan Third Liner, Begini Perbedaannya

Istilah saham gorengan sebenarnya merujuk ke kategori saham third liner. Third liner adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp500 miliar. 

Dengan kapitalisasi pasar yang sangat kecil, pergerakan harga saham third liner sangat berfluktuatif. Soalnya, jika ada transaksi keluar-masuk sekitar Rp1 miliar saja, harga sahamnya bisa bergerak liar. 

Namun, kelemahan saham third liner adalah tingkat likuiditas yang kurang bagus. Artinya, seorang trader bisa saja masuk ke saham kategori itu, tetapi belum tentu bisa menjualnya. Saham kategori ini cenderung sepi peminat, kecuali kalau mulai aktif atau bergerak. 

Maka dari itu, saham third liner hanya disarankan untuk trader yang punya tingkat toleransi risiko tinggi alias agresif. Third liner jadi pilihan para scalper yang ingin mendapatkan keuntungan besar dalam jangka intraday atau kurang dari sehari..

Contoh saham third liner adalah ENVY, PAMG, APII, dan FIRE.

Baca juga: Golden Cross dan Death Cross: Sinyal Perubahan Tren yang Sering Dipakai Trader

Setelah berkenalan dengan saham first liner, second liner, dan third liner, lantas yang mana yang harus dipilih? Jawabannya, semua kembali ke profil risiko, tujuan investasi, dan kondisi finansial kamu.

Dan yang tak kalah penting, kamu harus sesuaikan saham pilihan dengan strategi yang dipakai. Apakah kamu investor jangka panjang? Scalper? Day trader? Atau super trader? Jangan asal pilih karena hal ini akan berdampak pada potensi imbal hasil dan kerugian yang diperoleh.

Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan

Klik di sini untuk upgrade VIP user Emtrade


Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

-RE-




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Perusahaan
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi