Siklus Psikologi Investor Saham yang Wajib Kamu Tahu
https://emtrade.id/blog/7860/siklus-psikologi-investor-saham-yang-wajib-kamu-tahu
Ketika pasar saham berada dalam kondisi yang baik, seringkali investor merasa terlalu percaya diri. Baik itu kemampuan mereka dalam berinvestasi ataupun performa saham yang dipegang. Begitu pasar berbalik arah, investor justru cenderung akan melepas kepemilikan sahamnya.
Pertanyaannya, mengapa harga saham bergerak naik turun dan membentuk siklus yang terus berulang? Jawabannya adalah karena ada dorongan dari emosi atau psikologi investor itu sendiri. Emosi inilah yang mengatur kemampuan pengambilan keputusan saat berinvestasi. Jadi nggak heran kalau ada investor yang jual ketika merasa cemas, dan beli ketika mereka mulai greedy.
Simak penjelasan tentang siklus psikologi investor saham selengkapnya di artikel ini.
Psikologi Saat Bullish
“Bull markets are born on pessimism, grow on skepticism, mature on optimism, and die on euphoria” – John Templeton
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh investor ulung John Templeton, bull market terbentuk dari empat psikologi pasar. Di antaranya adalah rasa pesimis, skeptis, optimis, dan euforia para investor yang disebut dengan behavioral buy. Di sini pandangan terhadap pasar cenderung positif, sehingga investor banyak melakukan pembelian yang mampu mendorong harga saham.
1. Pessimism
Perasaan pesimis muncul ketika investor mulai merasa putus asa setelah melihat kejatuhan yang cukup signifikan dari saham yang dimiliki. Sehingga secara keseluruhan harga akan membentuk fase akumulasi di mana pergerakannya menunjukkan sideways. Fase ini merupakan siklus pertama dari harga saham.
2. Skepticism
Berikutnya investor mungkin mengalami skeptisisme ketika ada indikasi kenaikan pada pasar saham. Biasanya ditandai dengan harga yang ter-breakout dari sideways panjang. Pada tahap ini investor bertanya-tanya, apakah penguatan harga bisa bertahan atau hanya sementara saja?
3. Optimism
Optimisme pasar membentuk fase partisipasi atau fase bullish continuation. Disebut bullish continuation karena mayoritas investor merasa optimis dengan kinerja pasar. Sehingga mereka mulai mengharapkan return yang lebih besar dengan cara membeli lebih banyak saham. Tekanan beli kemudian menggenjot harga saham dan lanjut bergerak lebih tinggi.
4. Euphoria
Ketika saham berada di puncak, investor mengalami euphoria dengan menjadi terlalu percaya diri. Misalnya seperti berkeyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik dan harga saham masih akan lanjut naik. Dengan begitu mereka cenderung akan mengambil lebih banyak risiko sampai akhirnya saham menunjukkan tanda-tanda penurunan di fase distribusi.
Baca juga: 4 Siklus Pasar Saham: Akumulasi, Partisipasi, Distribusi, dan Kapitulasi
Psikologi Saat Bearish
Singkatnya pada bear market emosi para investor didominasi oleh perasaan cemas dan takut. Hal ini yang membuat harga saham mengalami penurunan secara signifikan karena sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk melepas kepemilikan sahamnya.
1. Denial
Di tahap ini investor masih terus memantau dengan cemas untuk mencari tahu apakah penurunan tersebut bersifat sementara atau sebaliknya. Namun sebagian besar dari mereka cenderung menyangkal dan beranggapan kalau harga saham masih bisa melanjutkan penguatan.
2. Fear
Perubahan emosi terjadi ketika penurunan semakin signifikan, di mana investor mulai merasa ketakutan dengan kondisi market pada saat itu. Beberapa investor menjadi defensif dan beralih dari saham yang terlalu berisiko ke saham yang lebih aman atau bahkan instrumen investasi lain yang rendah risiko. Akibatnya tekanan jual yang besar semakin menekan harga saham sampai membentuk fase kapitulasi atau fase bearish continuation.
3. Panic
Pelaku pasar yang masih memegang saham tersebut berusaha untuk memitigasi risiko dengan melakukan penjualan meskipun dalam keadaan merugi.
Baca juga: Strategi Mengatasi Masalah Psikologi Trading
Demikian adalah siklus psikologi investor saham yang wajib kamu tahu. Siklus ini akan terus berulang. Begitu juga dengan siklus harga saham yang sejatinya mengikuti emosi dari para pelaku pasar. Mau belajar saham lebih banyak? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/7860/siklus-psikologi-investor-saham-yang-wajib-kamu-tahu
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial