Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPsikologi Trading

Strategi Mengatasi Masalah Psikologi Trading

5 Mar 2022, 15:11 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Menjadi trader yang sukses nggak hanya berbicara tentang seberapa banyak ilmu yang dimiliki untuk melakukan strategi trading. Hal penting lainnya yang seringkali dilupakan adalah memahami psikologi trading.

Mengapa ini dikatakan penting? Karena terkadang semua ilmu yang sudah dipelajari sebelumnya nggak bisa diterapkan karena satu dan lain hal. Misalnya saja ketika cut loss besar atau untung berkali-kali lipat seorang trader mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat yang sebenarnya nggak sesuai dengan trading plan.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang tercampur aduk oleh sisi emosional mendorong trader untuk melakukan hal di luar dari apa yang sudah direncanakan. Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah psikologi dalam trading dan investing? Berikut ulasannya.

Menyadari Adanya Bias Kognitif

psikologi trading

Bias kognitif dikaitkan dalam pengambilan keputusan yang muncul dari cara seseorang memproses serta menafsirkan suatu informasi. Pengalaman atau informasi tersebut cenderung akan dijadikan sebagai tolok ukur saat mengambil keputusan, termasuk keputusan trading.

Ini menjadi alasan mengapa satu informasi atau situasi yang sama dapat diartikan berbeda oleh dua individu. Sebagai contoh, ketika harga saham naik dan candle hijau muncul, trader A mengartikan bahwa situasi itu bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk beli saham tersebut. Sedangkan trader B memilih untuk wait and see menunggu adanya retracement.

Dengan menyadari adanya bias kognitif, trader akan mengetahui trigger yang mendorong terbentuknya perilaku tertentu. Hal ini mengarah pada pembuatan keputusan yang lebih baik atau kondisi agar terjadi suatu perilaku sesuai dengan yang diinginkan trader.

Baca juga: Belajar Trading dari Nol

Bias Kognitif yang Sering Muncul

Apa saja bias kognitif yang sering muncul waktu trading? Di bawah ini adalah jenis-jenis bias kognitif yang perlu dipahami trader.

·         Sunk Cost Fallacy

Kecenderungan manusia untuk bertahan karena merasa sayang dengan usaha, waktu, dan uang yang sudah dikeluarkan.

Contoh = Trader enggan cut loss ketika ada penurunan harga saham karena sudah susah payah belajar analisis dan mengeluarkan modal besar. Padahal kalau risiko dibatasi, duitnya bisa diputar untuk trading di saham yang lebih potensial dan bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

·         Bandwagon Effect

Kecenderungan meniru suatu perilaku, sikap, bahkan keputusan karena banyak orang yang melakukannya.

Contoh = Terbawa hype trading di saham tertentu karena ramai dibicarakan di grup Telegram tanpa mengetahui faktor teknikal dan fundamentalnya terlebih dahulu.

·         Confirmation Bias

Kecenderungan mencari, menafsirkan, dan mengingat informasi untuk mendukung keyakinan yang sudah dipunya.

Contoh = Mengikuti saran dari seorang entrepreneur yang berkata kalau modal Rp10 juta lebih baik untuk bisnis rumahan dibandingkan trading saham. Padahal entrepreneur sudah pasti punya preferensi terhadap dunia bisnis dibandingkan pasar saham.

·         Overconfidence Bias

Kecenderungan untuk terlalu percaya diri dan terlalu optimis saat memulai atau melakukan sesuatu.

Contoh = Trader yakin akan mendapatkan return dua digit setiap trading karena merasa sudah fasih membaca chart pattern. Padahal seperti yang kita tahu, sukses dalam trading nggak cukup kalau hanya mengandalkan skill membaca chart pattern saja.

·         Peak-End Bias

Kecenderungan menilai sebuah pengalaman berdasarkan apa yang dirasakan saat puncak dan/atau ketika pengalaman berakhir.

Contoh = Merasa kapok karena rugi besar waktu pertama kali coba trading saham. Padahal kalau mau belajar dulu belum tentu kejadian yang sama terulang.

Baca juga: Strategi Trading Saham Saat Downtrend

Kenapa Bias-Bias Tersebut Muncul?

Saat melakukan trading, dopamin menjadi hormon yang aktif bekerja dalam mengirimkan beberapa pesan kimiawi ke seluruh tubuh. Hormon ini memberikan rasa puas ketika menyelesaikan suatu tugas atau hal yang memberikan sense of achievement. Sehingga adanya dopamin yang berlebihan memunculkan keinginan untuk melakukan perilaku tertentu yang akhirnya membuat trader terjebak dalam keputusan trading berdasarkan bias kognitif.

Yang Harus Dilakukan

psikologi trading

Untuk menjaga psikologi selama aktif melakukan trading saham, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh trader.

1.       Preparation

·         Membuat trading plan sebelum mulai trading

·         Belajar cara analisis teknikal dan fundamental

·         Portfolio design. Berapa banyak modal yang digunakan untuk beli satu saham dalam satu portofolio?

·         Mempelajari manajemen risiko. Baca selengkapnya di artikel di bawah ini.

Baca juga: 3 Cara Manajemen Risiko dalam Trading Saham

2.       Kendalikan Ekspektasi

Intinya hindari ekspektasi yang terlalu tinggi saat trading.Anggap trading sebagai proses belajar dan jangan hanya fokus pada tujuan saja. 

3.       Break the Pattern, Control Your Amygdala and Dopamine

Amigdala adalah bagian anatomi otak kita yang berhubungan erat dengan proses emosi, perilaku dan memori. Amigdala bersamaan dengan dopamin harus dikontrol dengan baik.

Tujuannya ada dua. Pertama, agar semua ilmu dan informasi nggak tercampur aduk oleh emosi dan dapat diteruskan ke otak untuk diproses. Kedua, supaya trader punya kestabilan hormon yang baik untuk menghindari bias-bias kognitif.

Caranya bisa dengan melakukan meditasi, bersosialisasi dengan orang lain, ataupun rutin berolahraga.

TONTON SEMINAR: Strategi Ampuh Atasi Psikologi Trading

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.


Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.


-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi