Histori Pergerakan Saham Big Caps di Bulan Desember, Cocok untuk Window Dressing?
https://emtrade.id/blog/9997/historis-pergerakan-saham-big-caps-di-bulan-desember-cocok-untuk-window-dressing
Momen window dressing makin terasa seiring berjalannya waktu menuju akhir tahun. Window dressing merupakan kondisi pasar saham yang cenderung naik di bulan Desember. Makanya tak heran momen ini kerap dinanti-nanti oleh para investor ritel supaya bisa ikut meraup profit.
Data historis selama 10 tahun terakhir menunjukkan IHSG yang selalu ditutup hijau setiap bulan Desember. Hal ini terjadi meskipun beberapa kali menghadapi tantangan seperti contohnya tapering off di 2013, kenaikan suku bunga di 2015, dan pandemi Covid-19 di 2020.
Selama masa window dressing, biasanya saham-saham big caps yang paling banyak bergerak, terutama saham TLKM dan big bank dengan rasio peluang masing-masing 89% dan 78%. Selengkapnya tentang pergerakan saham big caps di bulan Desember bisa kamu baca di artikel ini.
BBCA
Saham BBCA memiliki rasio peluang atau winning rate sekitar 78% dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,32% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
Pada kuartal III-2022 BBCA berhasil meraup laba hingga Rp29 triliun. Angka ini naik24,8% dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp23,2 triliun. Pertumbuhan ini seiring dengan kenaikan dari sisi pendapatan bunga bersih sebesar 9,3% menjadi Rp16,7 triliun, ditopang oleh fee dan komisi tumbuh 15,2%.
Baca juga: Kinerja All Time High, Laba Bersih BBCA Naik 25%
BBNI
Berikutnya saham BBNI memiliki peluang 78% dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,16% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
BBNI mencetak laba sebesar Rp13,69 triliun hingga kuartal III-2022. Realisasi tersebut naik 76,76% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun lalu senilai Rp7,75 triliun. Hal ini sejalan dengan pendapatan bunga bersih yang meningkat 4,66% dari Rp37,52 triliun menjadi Rp39,27 triliun.
Baca juga: Laba Kuartal 3/2022 BBNI Naik 76,8%, Begini Pendorongnya
BMRI
Peluang saham BMRI menguat di bulan September sekitar 78%. Adapun rata-rata kenaikan di bulan Desember selama 10 tahun terakhir sebesar 4,04%.
Di kuartal III-2022 BMRI mencetak laba sebesar Rp30,7 triliun, naik 59,4% dari kuartal III-2021 Rp19,23 triliun. Pendapatan bunga perseroan juga naik 12,44% dari Rp72,27 triliun menjadi Rp81,26 triliun.
BBRI
Saham BBRI memiliki rasio peluang atau winning rate sekitar 89% dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,46% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
Pada semester I/2022 BBRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 98,7% menjadi Rp24,79 triliun. Adapun pendapatan bunga bersih BBRI juga meningkat 17,86% menjadi Rp65,46 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp5,54 triliun.
ICBP
Saham ICBP 67% berpeluang naik dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,93% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
Pada semester I/2022 ICBP membukukan penurunan laba bersih 40,1% menjadi Rp1,9 triliun. Padahal secara tahunan penjualan tumbuh 15,6% menjadi Rp32,6 triliun. Hal ini lantaran ICBP menghadapi forex loss dari aktivitas pendanaan di mana 95% total utang ICBP pada semester I/2022 berada dalam mata uang asing.
Baca juga: Begini Penyebab Laba Bersih ICBP Semester I/2022 Jeblok
UNVR
Saham UNVR 50% berpeluang naik dengan rata-rata kenaikan sebesar 5,16% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
UNVR mencatatkan kenaikan tipis pada laba bersih 5,32% menjadi Rp4,61 triliun untuk periode kuartal III-2022. Kenaikan sejalan dengan pendapatan sebesar Rp31,53 triliun atau naik 5,02% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp30,02 triliun.
TLKM
Peluang saham TLKM menguat di bulan Desember sekitar 89%. Adapun rata-rata kenaikan di bulan Desember selama 10 tahun terakhir sebesar 2,57%.
TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp16,58 triliun untuk periode kuartal III-2022. Angka ini turun 12,13% dari realisasi periode sama tahun lalu Rp18,87 triliun. Sedangkan pendapatan perseroan naik tipis 2,66% menjadi Rp106,04 triliun.
Baca juga: Saham Potensial Window Dressing 2022
ASII
Saham ASII memiliki peluang 78% dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,79% di bulan Desember selama 10 tahun terakhir.
Pada semester I/2022 ASII mengantongi laba bersih senilai Rp18,7 triliun, termasuk Rp3,17 triliun dari keuntunagn nilai wajar GOTO. Perolehan laba bersih meningkat 106% dari capaian periode sama tahun lalu yang hanya Rp8,83 triliun. Namun, jika tidak mengikutsertakan keuntungan nilai wajar GOTO, laba bersih ASII sebesar Rp14,46 triliun atau tumbuh 64%.
Baca juga: Jurus Trading Saham Menghadapi Window Dressing
Penasaran dengan prospek semua saham di atas? Mau dapat trading signal plus baca analisisnya? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9997/historis-pergerakan-saham-big-caps-di-bulan-desember-cocok-untuk-window-dressing
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial