Begini Penyebab Laba Bersih ICBP Semester I/2022 Jeblok
https://emtrade.id/blog/9484/begini-penyebab-laba-bersih-icbp-semester-i2022-jeblok
Indofood CBP (ICBP) baru saja merilis kinerja operasional untuk kuartal II/2022. Sebagai catatan, ICBP membukukan rugi sebesar Rp10,7 miliar di kuartal II/2022. Di sisi lain, penjualan bisnis juga tercatat turun 10,4% secara kuartalan menjadi Rp15,4 triliun.
Turunnya kinerja ICBP disinyalir menjadi penyebab turunnya harga saham ICBP hari ini di level terendahnya, atau sempat menyentuh level Auto Reject Bawah (ARB). Pasca rilis kinerja 2Q22, bagaimana prospek kinerja ICBP kedepan? Berikut analisanya
Laba ICBP Tersisa Rp1,93 triliun
Turunnya laba bersih ICBP selama kuartal II/2022 secara langsung hanya menambah tipis total laba akumulatif dari kuartal I/2022 menjadi hanya Rp1,93 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, maka kinerja laba ICBP tercatat turun 40,1% YoY.
Adapun penyebab turunnya laba bersih perusahaan merupakan efek domino dari naiknya beban keuangan perusahaan di tengah melambatnya daya beli masyarakat. Bahkan, naiknya harga komoditas di sepanjang kuartal II/2022 ikut mendorong rendahnya kinerja ICBP pada periode tersebut.
Penjualan Tetap Tumbuh Akibat Penyesuaian Harga Jual
Meski penjualan tercatat turun 10,4% secara kuartalan, namun secara akumulatif ICBP masih mencatatkan pertumbuhan penjualan di sepanjang semester I/2022 sebesar 15,6% menjadi Rp32,5 triliun. Adapun langkah manajemen dalam menyesuaikan harga jual produk disinyalir menjadi penyebab solidnya kinerja top-line perusahaan di sepanjang Semester I/2022.
Meski demikian, naiknya beban bahan baku produksi akibat melonjaknya harga komoditas di global mendorong naiknya beban harga pokok penjualan ICBP di sepanjang semester I/2022 sebesar 24,9% secara tahunan, lebih tinggi dari kenaikan penjualan yang terealisasi.
Sebagai dampaknya, laba kotor perusahaan tercatat turun -0,3% menjadi Rp10,4 triliun pada semester I/2022. Hal ini juga mendorong turunnya margin kotor perusahaan menjadi 31,9% dari sebelumnya di 37% pada periode sama tahun lalu.
BACA JUGA: Begini Cara Baca Laporan Keuangan yang Benar
Beban Bunga Naik 80%
Setelah terdampak oleh turunnya kinerja top-line serta kenaikan beban produksi, melonjaknya beban bunga perusahaan sebesar 80,5% secara tahunan menjadi Rp2,6 triliun juga kembali menjadi penyebab turunnya kinerja ICBP di sepanjang semester I/2022.
Adapun naiknya beban keuangan merupakan dampak oleh tingginya beban bunga ICBP yang sebelumnya telah diinjeksi modal akuisisi Pinehill pada Agustus 2020 lalu sebesar US$2,05 miliar atau setara Rp28,4 triliun.
Lantas, Bagaimana Prospek ICBP?
Dengan turunnya laba ICBP di semester I/2022, maka laba per saham yang diekspektasikan bagi ICBP di penutupan tahun 2022 akan berada di level Rp331/lembar saham, setara 25x Price to Earnings Ratio (P/E). Jika dibandingkan dengan valuasi sektoral saat ini di level 15x, maka ICBP secara teoiritis masih dianggap overvalued.
Disisi lain, downside risk dari melemahnya konsumsi masyarakat ditengah kemungkinan tingginya inflasi serta naiknya beban komoditas secara berkelanjutan masih menjadi tantangan perusahaan di semester II/2022.
Selain itu, kami mengantisipasi naiknya beban keuangan perusahaan di tengah agresivitas The Fed dalam meningkatkan suku bunganya hingga akhir tahun. Naiknya tingkat suku bunga mengindikasikan potensi beban bunga yang harus dibayar ICBP atas utang berdenominasi USD setelah mengakuisisi Pinehill (PCL) pada Agustus 2020 lalu.
Namun demikian, ICBP diekspektasikan masih memiliki potensi kinerja dalam jangka panjang. Hal ini didukung oleh performa merek-merek produk yang kuat serta prospek penjualan yang kuat di segmen Timur Tengah melalui anak usahanya Pinehill (PCL).
Mau dapat trading signal saham real-time serta alasan jual dan belinya? Yuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-WS-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9484/begini-penyebab-laba-bersih-icbp-semester-i2022-jeblok
BRIS Catat Laba Bersih Tumbuh 32%, Namun NIM Melemah
Laba Bersih PTBA Turun 55% di Semester I/2023, Tapi Naik 43% Secara Kuartalan
Laba Bersih Naik 18%, Likuiditas BBRI Juga Semakin Solid
Pendapatan ADMR Tumbuh 6,4% Jadi US$463 Juta, Simak Rincian Kinerjanya
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial