Saham Defensif Adalah: Pengertian, Keunggulan, Kelemahan, dan Contohnya
https://emtrade.id/blog/9355/saham-defensif-adalah-pengertian-keunggulan-kelemahan-dan-contohnya
Mungkin kamu berpikir kalau rata-rata perusahaan akan mengalami penurunan kinerja selama perlambatan ekonomi. Faktanya, ada beberapa yang justru terus mencetak kinerja yang baik terlepas dari kondisi ekonominya. Perusahaan seperti ini biasa disebut saham defensif (defensive stock) oleh pelaku pasar.
Berkat karekternya yang cenderung “tahan banting”, saham defensif adalah investasi yang seringkali dipilih sebagai bantalan portofolio, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Tujuannya agar bisa membuat pertumbuhan portofolio tetap stabil meskipun volatilitas pasar sedang tinggi. Sehingga secara keseluruhan investor tetap mencetak keuntungan dari defensive stock yang kinerjanya mampu meng-cover kerugian saham lain.
Jika kamu mulai tertarik untuk mengoleksi saham defensif, ketahui beberapa hal ini terlebih dahulu, ya!
Apa itu Saham Defensif?
Saham defensif adalah saham yang kinerjanya relatif stabil dan konsisten membagikan dividen karena permintaan terhadap produk mereka tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global maupun nasional. Biasanya saham ini berasal dari perusahaan yang memproduksi barang-barang yang selalu dibutuhkan masyarakat bahkan saat resesi sekalipun. Makanya sering disebut saham non siklikal.
Baca juga: Mengenal Jenis Saham Big Ticket, Apa Itu?
Keunggulan Saham Defensif Adalah
Dinilai cocok untuk investor konservatif dan pemula karena secara teori memiliki volatilitas harga yang rendah. Sehingga pergerakan harganya tidak terlalu liar dan pemula bisa mempelajari pasar tanpa mempertaruhkan risiko yang besar di saham ini. Selain itu defensive stock juga lebih mudah diprediksi daripada growth stock.
Karena harganya bergerak secara stabil, saham defensif mampu menyeimbangkan kinerja portofolio. Biasanya selama resesi investor memanfaatkan defensive stock sebagai mekanisme untuk melindungi diri dari kerugian yang dalam akibat kejatuhan harga saham.
Defensive stock memungkinkan investor untuk memperoleh pendapatan yang stabil selain dari capital gain, yakni dividen. Karena ada permintaan konstan terhadap produk mereka terlepas dari kondisi ekonomi, perusahaan terus mencetak laba yang kemudian sebagiannya dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
Baca juga: Alasan Kenapa Trader Harus Punya Big Caps di Portofolio
Kelemahan Saham Defensif Adalah
Tingginya angka inflasi dapat mengurangi dividen karena nilai ROI (return on investment) menurun. Sekalipun perusahaan menaikkan dividen, biasanya tidak terlalu tinggi.
Volatilitas yang rendah dari defensive stock seringkali menyebabkan pengembalian yang lebih kecil daripada saham lainnya ketika pasar sedang bullish.
Baca juga: Mau Jadi Trader Suksesk? Pahami Hierarki Trading Ini!
Contoh Sektor Saham Defensive Stock
Kebutuhan Pokok
Contoh saham defensif adalah perusahaan yang memproduksi atau mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok masuk ke dalam kategori defensive stock. Kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, dan perlengkapan rumah akan cenderung terus dibeli oleh masyarakat karena kehadirannya sangat menunjang kehidupan sehari-hari.
Perbankan
Seperti yang kita tahu, bank menjadi pusat keuangan yang akan terus dibutuhkan dalam kondisi ekonomi apa pun. Empat saham perbankan yang menguasai pangsa pasar perbankan di Indonesia adalah BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI.
Telekomunikasi
Berikutnya, contoh saham defensif dalah saham telekomunikasi seperti layanan telepon, provider internet, dan sebagainya. Dalam berkegiatan, tentu kita tidak akan berhenti dan masih akan selalu membutuhkan layanan telekomunikasi. Buktinya saja selama pandemi sebagian besar orang membutuhkan akses internet untuk belajar dan bekerja dari jarak jauh. Sebelum pandemi pun orang-orang sudah sangat bergantung dengan media komunikasi untuk bersosialisasi.
Utilitas
Perusahaan yang menyediakan listrik, gas, dan air adalah contoh umum dari saham defensif. Layanan mereka terus dibutuhkan baik itu saat pelemaham maupun ekspansi ekonomi.
Healthcare
Perusahaan yang menawarkan produk atau layanan kesehatan juga tergolong saham defensif karena pasti akan selalu ada orang yang jatuh sakit yang membutuhkan obat serta perawatan. Sektor healthcare termasuk farmasi, asuransi, peralatan Kesehatan, dan rumah sakit.
Baca juga: 3 Tips Beli Saham Anti Terjebak Pisau Jatuh
Kesimpulannya, saham defensif adalah saham yang terbilang cukup konsisten dan stabil kinerjanya. Misalnya seperti sektor kebutuhan pokok, perbankan, telekomunkasi, utilitas, dan healthcare.
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9355/saham-defensif-adalah-pengertian-keunggulan-kelemahan-dan-contohnya
Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum
Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?
Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini
Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial