Siap Melantai di Bursa, Begini Strategi GoTo untuk Membukukan Laba
https://emtrade.id/blog/8030/siap-melantai-di-bursa-begini-strategi-goto-untuk-membukukan-laba
Siapa yang sudah nggak sabar dengan kehadiran GoTo di bursa? Sejak rencana IPO-nya diumumkan, perusahaan teknologi ini memang menjadi perbincangan hangat di kalangan investor saham. Goto bakal melepas 52 miliar saham ke publik atau setara 4,35% modal disetor dengan target dana yang dihimpun dihimpun paling banyak Rp17,99 triliun.
Untuk diketahui, GoTo sebenarnya masih membukukan kerugian bersih sampai Juli 2021 senilai Rp7,59 triliun dibandingkan dengan Rp10,06 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Loss margin yang terbilang cukup tinggi, yaitu 301%. Sebagian besar didorong oleh kenaikan biaya umum dan administrasi (G&A) sebesar 107% YoY.
Namun GoTo mengungkapkan bahwa pihak manajemen telah memetakan strategi yang dinilai mampu mengembangkan bisnis mereka ke depannya guna mendapatkan profitabilitas. Berikut adalah ulasannya
Strategi GoTo untuk Menumbuhkan Bisnis
Strategi GoTo untuk menumbuhkan bisnisnya terbagi dalam tiga poin besar:
1. Membangun Strategi Hiperlokal
Baik itu konsumen, pedagang, dan mitra pengemudi bisa terhubung dalam cakupan wilayah yang sangat dekat. Ini bertujuan agar konsumen bisa mendapatkan produk serta layanan yang paling relevan, paling dekat, dan paling cepat tiba dengan konsumen tersebut.
Saat ini GoTo memiliki jutaan mitra pengemudi di seluruh Indonesia lewat Gojek. Sedangkan Tokopedia sendiri juga memiliki pedagang yang mencakup lebih dari 90% kecamatan di seluruh Indonesia, di samping berbagai pusat pemenuhan (fulfillment center).
2. Meningkatkan Sinergi Ekosistem
Dengan peningkatan sinergi ekosistem yang dimiliki GoTo, nantinya para konsumen bisa menggunakan segala layanan yang disediakan di platform GoTo, karena semua proses dalam transaksi dapat dilakukan berbarengan di dalam satu ekosistem yang sama. Seperti misalnya orang berbelanja di Tokopedia, diantar dengan GoSend, dan dibayar melalui GoPay.
Selain itu aktivitas pemenuhan transaksi yang dilakukan GoTo diklaim akan menjadi lebih efisien, termasuk untuk promosi atau mendapatkan konsumen baru. Promosi tersebut diupayakan agar konsumen terdorong untuk bertransaksi lintas platform. Contohnya, dapat promo di Tokopedia kalau bayar lewat GoPay dan seterusnya.
3. Berinvestasi dalam Beberapa Area Bisnis
GoTo berencana untuk terus berinvestasi di area-area bisnis yang mampu mendorong pertumbuhan lebih lanjut bagi bisnis GoTo, seperti inovasi teknologi, ekspansi melalui investasi strategis, atau bahkan ekspansi ke wilayah atau negara lain.
Baca juga: IPO GOTO: Harap-Harap Cemas di IPO Saham Teknologi
Strategi GoTo untuk Meningkatkan Revenue
Dalam hal meningkatkan revenue perusahaan, GoTo akan memanfaatkan sejumlah layanan nilai tambah (value added) kepada seluruh pihak di dalam ekosistemnya.
· Sektor on-demand: Layanan Protect+, GoCar L, dan sebagainya yang dapat meningkatkan take rate. Sektor ini menunjukkan adanya tren profitabilitas di mana EBIT (pendapatan sebelum bunga dan pajak) dari pendapatan kotornya mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga 7M21. Namun performa take rate GoTo belum mampu mengungguli peers satu sektornya per 7M21.
· Sektor e-commerce: Melalui biaya iklan serta fitur lainnya seperti analytics, logistik, dan pusat pemenuhan.
· Sektor financial technology: Pengembangan berbagai solusi untuk pedagang seperti Moka dan GoBiz, serta layanan lainnya seperti iklan.
Baca juga: Greenshoe: Opsi Penjatahan yang Diterapkan IPO GoTo, Begini Maksud dan Sejarahnya
GoTo dan Para Kompetitor
Berbicara tentang kompetisi, masyarakat seringkali membandingkan layanan on-demand Gojek dengan Grab, sedangkan e-commerce Tokopedia dengan Shopee. Untuk itu, mari kita bandingkan kinerja keuangan dari GoTo, Grab, dan Sea Ltd. yang menaungi Shopee.
Ket: Beban penjualan dan pemasaran Grab diambil dari selisih pendapatan dikurangi gross bills. Angka gross bills adalah seluruh transaksi di platform Grab sebelum dikurangi biaya insentif mitra dan konsumen, serta biaya promosi
*Menggunakan kurs Rp14.315 per dolar AS
Ket: GMV Sea Ltd. berasal dari Shopee
*Menggunakan kurs Rp14.315 per dolar AS
Jika diperhatikan, posisi GoTo saat ini sedang bersaing ketat dengan Grab. GoTo memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan beban penjualan dan pemasaran yang lebih efisien daripada Grab. Hal ini ditunjukkan oleh angkanya yang lebih rendah dibandingkan dengan Grab baik di tahun 2020 maupun 2021. Di sisi lain Grab mampu mencatatkan pendapatan lebih besar dari GoTo meskipun secara GMV lebih rendah dari GTV GoTo.
Baca juga: Cara Menganalisis Saham IPO Agar Nggak Salah Pilih
Sementara itu Sea Ltd. masih menjadi perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara. Bisa dilihat melalui persentase dari keempat indikator di atas yang secara keseluruhan mampu melampaui GoTo dan Grab.
Baca juga: Cara Membeli Saham IPO GoTo untuk Kamu yang Tertarik Dapat Jatah
Kabar Terkini Seputar IPO GoTo
Sebagai informasi tambahan, Dikutip dari Bisnis.com GoTo dikabarkan telah mematok harga final saham IPO sebesar Rp338 per saham. Harga tersebut merupakan level tengah dari posisi harga penawaran awal (bookbuilding) yang berkisar Rp316-346 per saham.
Proses bookbuilding sudah dimulai pada 15 Maret hingga 24 Maret 2022 di mana sebelumnya penawaran awal seharusnya berakhir pada 21 Maret 2022. Adanya perpanjangan ini mengulur pelaksanaan IPO GoTo, sehingga jadwalnya mundur dari rencana awal.
Berdasarkan prospektus versi 15 Maret, IPO dijadwalkan berlangsung pada tanggal 29-31 Maret 2022. Namun kini berubah menjadi awal bulan April, lebih tepatnya tanggal 1-5 April 2022. Jadwal baru secara resmi terungkap dari prospektus versi revisi 21 Maret yang diunggah di laman e-IPO.
Tonton Recording: Cuantastik Mengenal GoTo dari Bisnis hingga Valuasinya
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8030/siap-melantai-di-bursa-begini-strategi-goto-untuk-membukukan-laba
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial