Cara Menganalisis Saham IPO Agar Nggak Salah Pilih
https://emtrade.id/blog/7446/cara-menganalisa-saham-ipo
Setahun terakhir bursa saham
Indonesia cukup ramai diwarnai banyaknya perusahaan baru yang melantai di bursa
alias Initial Public Offering (IPO). Sepanjang
tahun 2021, terdapat 54 perusahaan yang telah melaksanakan IPO, sedangkan
sepanjang awal 2022 (hingga 18 Jan 2022) sudah terdapat 6 emiten baru yang
sudah dan sedang dalam proses melantai di bursa.
Sehingga tidak heran jika
investor banyak mencoba peruntungannya pada saham-saham yang akan listing
tersebut. Tetapi terdapat perbedaan dalam menganalisa emiten yang akan IPO,
selain chart harga saham yang belum
terbentuk, secara fundamental belum ada pembuktian historis bagaimana emiten
tersebut dapat memanfaatkan dana IPOnya dengan maksimal.
Tetapi bukan berarti
emiten-emiten IPO tidak bisa dianalisa secara fundamental, ada beberapa trik
yang bisa menjadi acuan untuk melihat potensi dari saham yang akan IPO.
Baca juga: IPO: Pengertian, Tujuan, Tips Beli, dan Penjelasan Mitos ARA
Prospektus: Sumber Informasi Saham IPO
Secara umum dalam menganalisa fundamental emiten IPO tidak jauh dengan emiten yang telah lama listing di bursa, seperti menganalisis industri dan bisnis model, profitabilitas, dan valuasi. Hanya saja informasi yang bisa diperoleh dari emiten IPO akan relatif terbatas. Oleh karena itu, dalam menganalisa emiten IPO investor akan sangat bergantung pada prospektus yang telah diberikan oleh emiten bersangkutan.
Investor dapat mengakses
prospektus-prospektus tersebut di website e-ipo.co.id,
yang merupakan website resmi dari IDX untuk pemesanan saham-saham IPO.
Tonton juga: Cara Beli Saham E-IPO
Industri & Model Bisnis
Menganalisis industri dan bisnis
model perusahaan adalah langka pertama yang perlu dilakukan investor. Kondisi,
isu, rumor, dan hal-hal lain yang berada pada industri emiten terkait akan
menjadi katalis fundamental yang bisa berkaitan ke kondisi keuangan emiten ke depan.
Sedangkan, analisis model bisnis emiten secara khusus juga tidak kalah penting
untuk melihat posisi emiten dalam industri dan profil bisnisnya.
Untuk menganalisis kedua hal tersebut, investor dapat menemukan informasi-informasi terkait di website perusahaan dan prospektus perusahaan pada bagian ‘Kegiatan Usaha, Kecenderungan, dan Prospek Usaha’ serta ‘Keterangan Tentang Industri’.
Penggunaan Dana IPO
Penggunaan dana hasil IPO juga menjadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, sebab sebagai investor kita berharap perusahaan dapat berkembang lebih pesat dengan ekspansi atau proyek setelah mendapat dana segera dari IPO. Sehingga rencana penggunaan dana IPO sebagai dana non-produktif seperti refinancing perlu menjadi perhatian khusus.
Profitabilitas & Balance Sheet Perusahaan
Meskipun belum bisa melihat
profitabilitas emiten setelah disuntik dana IPO, investor setidaknya memiliki
gambaran dari informasi laporan keuangan historis yang terdapat dalam
prospektus. Kinerja historis seperti konsistensi pendapatan dan laba, serta
kemampuan efisiensi dapat menjadi penguat untuk menentukan potensi emiten
setelah IPO.
Baca juga: FA8: Laporan Laba Rugi
Disamping itu, investor juga
perlu memperhatikan laporan posisi keuangan atau balance sheet perusahaan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan
seperti posisi kas, aset, utang, atau struktur modal menggunakan rasio-rasio
keuangan.
Baca juga: FA7: Laporan Keuangan
Neraca (Balance Sheet)
Meski begitu, perlu diperhatikan untuk membandingkan antara posisi keuangan sebelum dan setelah IPO karena akan terdapat perbedaan terutama terkait permodalan seperti nilai modal dan jumlah saham beredar.
Valuasi Saham IPO
Selain hal-hal yang bersifat
kondisi bisnis dan keuangan, investor juga perlu menganalisis valuasi
perusahaan dari potensi harga IPO yang mungkin terbentuk. Valuasi relatif
seperti P/E dan P/BV bisa menjadi alternatif yang cukup mudah diterapkan untuk
menilai valuasi perusahaan. Meski begitu, karena belum terdapat valuasi
historis, nilai valuasi emiten tersebut bisa dibandingkan dengan valuasi peers
atau industri terkait untuk menentukan murah atau mahalnya valuasi.
Baca juga: Tips Investasi, Begini Cara
Cari Saham Valuasi Terdiskon yang Benar
Tetapi dalam melakukan valuasi,
investor perlu memperhatikan perubahan modal dan jumlah saham beredar setelah
IPO karena akan mempengaruhi perhitungan valuasi seperti earnings per share (eps) dan book
value per share (bvs).
Market Cap, Jumlah Saham Beredar, Subscription IPO
Poin terakhir tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh investor adalah kapitalisasi pasar, jumlah saham beredar (free float), dan juga subscription IPO. Hal ini perlu diperhatikan karena salah satu harapan investor adalah kenaikan harga saham saat IPO yang kemungkinan besar terjadi pada:
- Market Cap yang tidak terlalu besar
Market cap bisa di cari dengan mengalikan jumlah saham setelah IPO yang dapat diperoleh dari prospektus (lihat tabel dibawah) dikalikan dengan harga penawaran IPO, semakin kecil maka volatilitas saat listing akan semakin besar.
- Free float yang tidak terlalu besar
Free float merupakan jumlah saham yang beredar di masyarakat (lihat tabel dibawah), semakin rendah porsi free float akan volatilitas akan semakin tinggi.
- Oversubscribed,
Ditandai dengan allotment (penjatahan) yang rendah saat pembagian saham IPO. Informasi tersebut dapat diperoleh dari keterbukaan informasi oleh underwriter setelah proses IPO selesai.
Tetapi bagaimanapun,
trading/investing di saham IPO merupakan langkah spekulatif yang perlu
dikendalikan risikonya. Sehingga, penggunaan modal kecil dan disiplin trading plan akan meminimalisir
terjadinya kerugian yang berarti.
Gimana? Tertarik trading di saham
IPO?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIPmember Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli & jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/7446/cara-menganalisa-saham-ipo
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial