Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Krisis Global 2008: Latar Belakang, Kronologi, dan Upaya Pemerintah

11 Okt 2022, 16:14 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
krisis 2008

Pada tahun 2007-2009, Amerika Serikat (AS) mengalami krisis keuangan hebat yang akhirnya menjadi resesi global karena menghasilkan efek domino pada negara-negara lain. Kejadian ini merupakan kemerosotan ekonomi terlama dan terparah sejak masa Great Depression tahun 1929.

Berawal dari krisis subprime mortgage di mana banyak bank yang melakukan investasi di sana dalam bentuk instrumen derivatif. Namun gelembung mulai pecah ketika debitur gagal bayar akibat kenaikan suku bunga The Fed. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai krisis tahun 2008.

Latar Belakang

Krisis tahun 2008 dilatarbelakangi oleh upaya The Fed selaku bank sentral AS dalam memberlakukan kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga dan standar pinjaman yang rendah. Kebijakan tersebut bermaksud untuk mengatasi dampak dari fenomena dotcom bubble, serangkaian skandal akuntansi perusahaan, hingga serangan teroris 9/11. Alhasil suku bunga The Fed yang semula 6,1% pada Mei 2000 turun menjadi 1% pada Juni 2003.

krisis 2008

Mengapa suku bunga dibuat lebih rendah? Karena The Fed ingin meningkatkan kembali kondisi ekonomi dengan cara memperbanyak uang yang beredar untuk bisnis dan konsumen dengan harga murah. Dampaknya, banyak orang yang memanfaatkan momentum itu untuk membeli rumah dengan tingkat bunga KPR yang rendah. Tidak terkecuali debitur yang sebenarnya tidak layak menerima pinjaman KPR (subprime mortgage). Tingginya permintaan akhirnya meningkatkan harga perumahan di sana.

Melihal hal itu, banyak bank dan perusahaan pembiayaan KPR yang kemudian meramu KPR yang sudah disalurkan itu, termasuk Subprime Mortgage menjadi produk derivatif berbasis aset KPR, yakni Collateralized Debt Obligation (CDO) atau Efek Beragun Aset (EBA).

Adapun kebijakan dari Securities and Exchange Commision (SEC) membuat risiko makin besar. Pada Oktober 2004 diberlakukan pelonggaran syarat modal bersih untuk lima bank investasi antara lain Goldman Sachs, Merrill Lynch, Lehman Brothers, Bear Stearns, dan Morgan Stanley. Ini memungkinkan kelima bank untuk meningkatkan investasi awal hingga 30 sampai 40 kali lipat.

Baca juga: Apa itu Dot Com Bubble? Peristiwa Runtuhnya Industri Startup

Tanda-Tanda Awal Krisis

Detik-detik menuju krisis mulai terlihat ketika suku bunga perlahan naik dan kepemilikan rumah mencapai titik jenuh. Pada Juni 2004 suku bunga The Fed mencapai 5,25%. Angka ini terus berlaku hingga Agustus 2007. Kepemilikan rumah di AS juga mencapai puncaknya sebesar 69,2% pada tahun 2004. Harga rumah pun turun di awal tahun 2006.

Mereka yang beli rumah dengan bunga mengambang mau tidak mau harus bayar bunga lebih besar dengan kondisi nilai rumah yang sudah turun. Akhirnya debitur subprime mortgage banyak yang gagal bayar karena kesulitan bayar utang KPR.

Perusahaan pembiayaan subprime mortgage New Century Financial menghasilkan pinjaman hampir US$60 miliar pada tahun 2006. Namun sesaat setelah gelembung pecah pada tahun 2007, mereka bangkrut. Disusul oleh pemberi pinjaman subprime lainnya. Bahkan selama bulan Februari-Maret 2007 ada lebih dari 25 pemberi pinjaman yang bangkrut.

Pada Juni 2007 Bear Stearns menghentikan redemption di dua hedge fund yang mereka kelola. Hal ini mendorong Merrill Lynch untuk menyita aset sebesar US$800 juta dari hedge fund tersebut.

Baca juga: Cara Investor Dunia Tetap Cuan Saat Resesi 2008, Ada Warren Buffett!

Kronologi Penting Selama Masa Krisis

  • Agustus 2007

Interbank market yang membuat uang bergerak di seluruh dunia “membeku”. Hal ini diakibatkan oleh faktor fear pelaku pasar. Bahkan Norther Rock meminta Bank of England untuk pendanaan darurat karena masalah likuiditas.

Pada Oktober 2007 bank Swiss UBS menjadi bank besar pertama yang merugi hingga US$3,4 miliar dari investasi terkait subprime.

Beberapa bulan kemudian The Fed dan bank sentral dunia lainnya berupaya untuk memberi pinjaman miliaran dolar ke pasar kredit global yang terhenti karena harga aset turun. Selain itu suku bunga mulai diturunkan hingga ke 4,25%. Sayangnya langkah ini kurang ampuh untuk menenangkan pasar.

  • Maret 2008

Pada periode ini ekonomi AS bisa dibilang berada dalam kondisi yang paling buruk. Pada Januari 2008 The Fed kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 2,5% guna memperlambat krisis ekonomi.

Selagi lembaga keuangan membenahi masalah likuiditas, pasar saham di seluruh dunia mengalami kemerosotan terparah sejak serangan teroris 9/11. Bank investasi raksasa Bear Stearns runtuh dan diakuisisi oleh JPMorgan Chase dengan harga yang murah pada Maret 2008.

  • September 2008

Dampak dari krisis subprime mortgage kian meluas dan menyebah ke seluruh sektor keuangan. IndyMac Bank menjadi salah satu bank terbesar AS yang terkena imbas hingga bangkrut. Dua perusahaan lenders Fannie Mae dan Freddie Mac diperiksa oleh pemerintah AS.

krisis 2008

Namun dari banyaknya perusahaan yang bangkrut, kejatuhan Lehman Brothers merupakan yang terparah dalam sejarah AS dengan total utang sebesar US$613 miliar kala itu. Kejadian ini kerap dijadikan simbol kehancuran yang disebabkan oleh krisis subprime mortgage.

Baca juga: Ekonomi Dunia Diprediksi Akan Resesi, Ini Sejarah 5 Resesi Global Terakhir

Usaha Pemerintah AS dan Indonesia untuk Pulih

AS

  • Departemen Keuangan AS berupaya untuk menyelamatkan bank-bank bermasalah dengan membentuk program bantuan aset bermasalah. Sebanyak US$115 miliar dipinjamkan kepada bank-bank dengan membeli saham preferen.

  • Stimulus senilai US$787 miliar berkontribusi dalam mengakhiri resesi. Rinciannya adalah US$212 miliar untuk pemotongan pajak dan US$575 miliar untuk pengeluaran, termasuk US$311 miliar untuk proyek-proyek baru seperti health care, pendidikan, dan infrastruktur.

  • Pemerintahan Obama meluncurkan program rumah murah dan refinancing untuk membantu pemilik rumah terhindar dari risiko penyitaan.

Baca juga: Resesi Global Menanti, Ini 3 Nasihat Warren Buffett untuk Investor

Indonesia

Indonesia tidak luput dari imbas krisis global 2008. Namun dampaknya tidak berkepanjangan karena eksposur perbankan dan lembaga keuangan dalam negeri relatif minimal terhadap subprime mortgage. Berikut upaya pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis.

  • Bank Indonesia (BI) menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) dari 9% menjadi 7% untuk kewajiban rupiah. Sedangkan untuk kewajiban valuta asing dari 3% menjadi 1%. Perhitungan GWM untuk bank-bank kecil disederhanakan. Dengan begitu beban perbankan sedikit berkurang.

  • Pembatasan saldo harian pinjaman valuta asing jangka pendek oleh bank-bank dihapuskan dan tenor fasilitas swap diperpanjang dari 7 hari menjadi 1 bulan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi ketatnya likuiditas.

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempermudah emiten untuk melakukan buyback. Sedangkan BEI  melarang aktivitas transaksi shortselling dan membatasi margin trading guna menjaga volatilitas serta mengurangi aksi jual di pasar yang berlebihan di tengah-tengah tren penurunan harga.

Baca juga: Alasan Indonesia Bisa Terhindar dari Resesi 2023

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi