Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

5 Saham dengan Perolehan Laba Bersih Tertinggi di Semester I/2022

14 Sep 2022, 16:19 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Bagian laba rugi yang ada di dalam laporan keuangan kerap dijadikan bahan pertimbangan investor apakah kondisi perusahaan stabil atau tidak. Dari sini investor akan mengetahui kelayakan investasi jika sahamnya dibeli. Tentu emiten yang mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan positif secara konsisten akan sangat dilirik karena dinilai prospektif ke depannya.

Per 2 September 2022, 500 dari 776 atau 64,4% dari total perusahaan yang telah terdaftar di bursa telah merilis laporan keuangan untuk periode semester I/2022. Berikut ini 5 saham dengan perolehan laba bersih  tertinggi.

BBRI

BBRI mencatatkan kinerja yang mentereng sepanjang semester I/2022, terlihat dari perolehan laba bersih yang fantastis sebesar Rp24,79 triliun. Angka ini tumbuh 98% dari periode semester I/2021 yang hanya Rp12,53 triliun.

Pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga yang naik 10% menjadi Rp76,86 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp69,95 triliun. Faktor lain yang menopang kenaikan laba bersih adalah menyusutnya beban bunga 18% dari Rp14,98 triliun menjadi Rp12,24 triliun. Dengan begitu pendapatan bunga bersih BBRI meningkat 18% menjadi Rp64,61 triliun secara konsolidasian.

Adapun kredit yang diberikan sepanjang tahun berjalan naik 6% dari Rp994,41 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp1.051 triliun pada 30 Juni 2022. Meski begitu arus kas operasional BBRI justru negatif Rp15,87 triliun. Padahal pada periode semester I/2021 arus kas operasional masih positif Rp10,43 triliun.

Baca juga: 3 Cara Agar Tidak Mudah Tegiur Take Profit di Saham Investing

BMRI

Di posisi kedua ada BMRI yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp20,21 triliun sepanjang semester I/2022. Angka ini naik 61,7% dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp12,5 triliun. Ini sejalan dengan realisasi pertumbuhan kredit secara konsolidasi naik 12,22% menjadi Rp1.138 triliun. Dengan begitu BMRI menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.

Penyumbang terbesarnya adalah kredit korporasi yang tumbuh 10,6% dari Rp369 triliun menjadi Rp409 triliun. Hal ini mendorong total aset perseroan secara konsoldiasi mencapai Rp1.786 triliun atau naik 13% secara tahunan.

Kemudian net interest margin (NIM) secara konsolidasi mencapai 5,32%, tumbuh 32 basis poin. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai Rp1.318 triliun atau naik 12,76% yang juga membuat BMRI menjadi bank dengan total DPK terbesar di industri perbankan Indonesia.

Kas operasional BMRI positif Rp1,23 triliun per Juni 2022. Namun angka ini masih lebih kecil dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp16,65 triliun.

Baca juga: Belajar Membaca Laporan Keuangan Perbankan

ASII

Berikutnya pada semester I/2022 ASII mengantongi laba bersih sebesar Rp18,17 triliun atau naik 105,77% dari periode sama tahun lalu Rp8,83 triliun. Perolehan ini seiring dengan meningkatnya pendapatan bersih 33,80% menjadi Rp143,69 triliun dari Rp107,39 triliun.

Laba bersih ASII sudah termasuk dengan keuntungan nilai wajar atas investasi di GOTO sebesar Rp3,17 triliun. Jika tanpa memperhitungkan keuntungan ini, laba bersih meningkat 64% menjadi Rp14,5 triliun.

Grup alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi menjadi penyumbang terbesar yang naik 131% dari Rp2,68 triliun menjadi Rp6,19 triliun. Linis bisnis otomotif menyumbang sebesar Rp4,27 triliun, naik 29%. Disusul oleh lini bisnis jasa keuangan yang tumbuh 36% dari Rp2,13 triliun menjadi Rp2,9 triliun.

Adapun laba bersih grup agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi masing-masing Rp645 miliar naik 25%, Rp353 miliar naik 288%, Rp24 miliar naik 71%. Sedangkan laba bersih bisnis properti Rp73 miliar atau turun 12%.

Kas operasional ASII positif Rp21,24 triliun, lebih besar dari periode semester I/2021 yang hanya Rp18,81 triliun.

Baca juga: Begini Ciri-Ciri Laporan Keuangan Emiten yang Bagus

BBCA

BBCA membukukan laba bersih Rp18,05 triliun sepanjang semester I/2022 atau naik 24,9% secara tahunan. Perolehan ini ditopang oleh pendapatan operasional yang tumbuh 6,3% menjadi Rp40,9 triliun. Kenaikan laba bersih juga berasal dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp29,8 triliun atau naik 5,3% secara tahunan. Sedangkan pendapatan selain bunga tumbuh 8,9% menjadi Rp11,1 triliun.

Kinerja keuangan BBCA yang positif turut didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp675,4 triliun, naik 13,8%. Pertumbuhan ini terjadi di semua segmen kredit, terutama kredit korporasi yang naik 19,1% mencapai angka Rp310,2 triliun.

Kemudian dari sisi total dana pihak ketiga naik 12,9% menjadi Rp1.011 triliun, sehingga total aset BBCA juga naik 11,9% menjadi Rp 1.264 triliun. Namun arus kas operasional menurun dari Rp81,12 triliun menjadi Rp74,09 triliun pada semester I/2022.

Baca juga: Begini Penyebab Laba Bersih ICBP Semester I/2022 Jeblok

ADRO

Di urutan selanjutnya ada ADRO yang berhasil membukukan laba bersih sebesar US$1,21 miliar, melejit 613% pada semester I/2022 dibandingkan realisasi periode sama tahun sebelumnya US$170 ribu. Petumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan hingga 127% menjadi US$3,54 miliar dari US$1,56 miliar.

Pada saat bersamaan, beban pokok pendapatan tercatat US$1,52 miliar, naik dari semester I/2021 sebesar US$1,06 miliar. Walaupun begitu laba bruto perseroan naik signifikan menjadi US$2,03 miliar dari US$499,2 juta.

Selain itu ADRO mencatatkan pendapatan lain-lain senilai US$9,19 juta dan beban usaha US$143,1 juta. Bersamaan dengan itu, perseroan mencatatkan biaya keuangan senilai US$38,72 juta, penghasilkan keuangan US$11,56 juta, bagian atas keuntungan ventura bersama US$177,25 juta, dan lainnya US$150,09 juta.

Arus kas operasional ADRO pada periode ini mencapai US$1,3 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$401 juta.

Baca juga: Laba Bersih INDY Terbang 1.500%, Ini Deretan Pendorongnya

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Pemilu di Depan Mata, Ini Deretan Emiten yang Terafiliasi Masing-Masing Paslon

13 Feb 2024, 12:11 WIB
article
ArtikelInsight

Daftar Saham MNC Group yang Terdaftar di BEI, Ada yang Menarik?

17 Jan 2024, 12:55 WIB
article
ArtikelInsight

GGRM Berpotensi Bagi Dividen Jumbo, Gimana Prospek Kinerja Keuangannya?

20 Okt 2023, 15:24 WIB
article
ArtikelInsight

Kenapa Saham GOTO All Time Low di Tengah Penutupan TikTok Shop?

18 Okt 2023, 16:01 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi