Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPerencanaan Keuangan

Menilik Kejamnya Inflasi dalam Menggerus Nilai Uang dan Tips Menghadapinya

22 Agu 2022, 16:14 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
inflasi di indonesia

Dalam pengelolaan uang pribadi, inflasi jadi salah satu musuh terbesar semua orang. Sayangnya jarang yang sadar akan hal tersebut. Terlihat dari sebagian orang yang tidak menganggap inflasi terlalu serius.

Padahal ini biang kerok yang bikin nilai uang kita tergerus kalau tidak diinvestasikan ke instrumen dengan potensi keuntungan di atas inflasi. Gimana maksudnya? Yuk, simak dulu penjelasan tentang inflasi secara definisi supaya lebih paham.

Memahami Apa itu Inflasi

Sebenarnya apa sih inflasi itu? Inflasi adalah kenaikan harga pada barang dan jasa yang terjadi terus menerus dalam periode waktu tertentu yang disebabkan oleh tingginya permintaan dari masyarakat. Saat kenaikan harga meluas, otomatis nilai uang akan menurun karena sudah tidak bisa lagi dipakai untuk mendapatkan suatu barang yang sama. Jadi inflasi tidak bisa ditentukan oleh kenaikan dari satu atau dua barang saja.

Perhitungannya dilakukan menggunakan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). IHK adalah indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari suatu kelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Perubahan IHK ini nantinya mengindikasikan tingkat kenaikan (inflasi) maupun tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa.

Sebagai gambaran, bayangkan di tahun 2010 silam uang senilai Rp1.500 bisa dipakai untuk beli satu bungkus mie instan. Namun karena ada kenaikan inflasi, uang Rp1.500 sudah tidak bisa lagi digunakan untuk beli satu bungkus mie instan. Hal ini dikarenakan rata-rata setiap bungkusnya kini dijual sekitar Rp2.500-Rp3.000, naik 66-100% pada tahun 2022.

Baca juga: Nggak Usah Panik, Resesi adalah Bagian Siklus Bisnis, Begini Penjelasannya

Data Inflasi di Indonesia

Topik inflasi belakangan ini memang sedang jadi pembicaraan global mengingat banyak negara mengalami kenaikan inflasi secara signifikan. Bahkan inflasi Amerika Serikat (AS) sempat mencapai 9,1% pada Juni lalu. Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam 41 tahun. Meskipun inflasinya sudah mulai mereda menjadi 8,5% per Juli. Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan laporan dari BPS, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2022 sebesar 3,85% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 4,94%. Di bawah ini adalah tingkat inflasi tahun ke tahun dari bulan Januari hingga Juli 2022.

inflasi di indonesia

inflasi di indonesia

Untuk tahun 2022, para ekonom memprediksi inflasinya akan mencapai angka 6,5%. Salah satu pendorongnya adalah harga Pertalite yang direncanakan naik menjadi Rp10.000 per liter. Jika kita merujuk pada data di atas, inflasi sebesar 6,5% itu mendekati level tertinggi sejak tahun 2014 yang mana pada saat itu mencapai 8,36%.

Baca juga: Harga Sembako Mahal, Tapi Mau Investasi. Begini Cara Atur Keuangannya!

Dampak Langsung Inflasi ke Keuangan

Pada poin pertama kita sudah mengetahui sekilas dampaknya terhadap keuangan. Namun tahukah kamu? Uang yang awalnya memiliki nilai Rp10 juta di tahun 2005 sekarang di 2022 cuma setara Rp4,2 juta. Kok bisa? Perhitungan ini menggunakan data rata-rata inflasi tahunan Indonesia 2005-2021 sebesar 5,28% per tahun. Sedangkan inflasi kumulatif Indonesia pada periode 2005-2021 sebesar 139,68%.

Sementara itu jika uangnya disimpan di deposito sejak 2005, maka nilainya akan menjadi Rp27,73 juta pada tahun 2022 termasuk pajak bunga 20%. Angkanya lebih tinggi 15% dari nilai uang setara Rp10 juta di 2005 yang disesuaikan dengan inflasi hingga 2022 menjadi Rp23,96 juta.

Mungkin kamu jadi berpikir kalau deposito saja cukup untuk melawan inflasi. Namun perlu diketahui bahwa bunga deposito di Indonesia periode 2005-2022 sempat beberapa kali di atas 10% per tahun. Bahkan rata-ratanya mencapai sebesar 6,73% per tahun. Lebih tinggi dari rata-rata inflasi periode sama di level 5,28%.

Sedangkan sekarang rata-rata bunga deposito industri bank cukup kecil, hanya sekitar 3,5%. Angka itu jelas sudah di bawah dari inflasi Indonesia per Juli 2022 yang sebesar 4,94%. Lalu, sebaiknya investasi ke instrumen apa, ya? Cari tahu di poin berikutnya.

Baca juga: 10 Emiten yang Berkontribusi Besar untuk Pendapatan Pajak Negara

Pilihan Investasi untuk Lawan Inflasi

Beberapa pilihan investasi yang mampu kasih potensi keuntungan di atas 5% antara lain:

  • Obligasi korporasi

Obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan olah perusahaan swasta. Kupon obligasi yang terbit pada bulan Juli 2022 dengan peringkat AA sekitar 7%-8%, rating AAA sekitar 7% dan peringkat single A bahkan bisa 11%.

  • SBN non ritel

SBN non ritel yang bisa dibeli adalah FR atau fixed rate. Seperti namanya, FR menawarkan kupon tetap yang dibayarkan hingga jatuh tempo. Kekurangannya, modal yang dibutuhkan cukup besar sekitar Rp100 juta.

  • SBN ritel

Contohnya seperti SBR, ORI, dan sukuk ritel. Ketiganya sama saja, tapi yang membedakan kupon, tenor, dan mekanisme perdagangannya. Khusus untuk sukuk ritel, karakteristiknya disesuaikan dengan syariat Islam.

Baca juga: Apa itu Yield Obligasi? Pengertian, Faktor Pengaruh, dan Peringkat Obligasi

  • Reksa dana obligasi, campuran, dan saham

Reksa dana dikelola oleh manajer investasi. Jadi investor hanya perlu pilih produk reksa dana yang mau dibeli, melakukan pembelian, dan penjualan tanpa perlu mengelola sendiri portofolionya. Seperti namanya, reksa dana obligasi atau pendapatan sebagian besar terdiri dari obligasi atau surat utang. Sedangkan campuran menempatkan obligasi dan saham di dalam portofolio. Adapun reksa dana saham yang underlying asset-nya berasal dari saham yang terdaftar di bursa.

  • Saham

Selain beli saham lewat reksa dana, kamu juga bisa membeli saham secara langsung. Cara ini lebih fleksibel karena kamu bisa atur sendiri portofolionya. Kalau ada saham yang kurang perform, bisa dijual dan ditukar dengan saham yang lebih bagus. Sayangnya ini akan menyulitkan pemula. Tapi bagi kamu yang sudah belajar banyak tentang analisis fundamental dan teknikal, berinvestasi saham secara langsung dapat memaksimalkan keuntungan dibandingkan reksa dana saham.

Baca juga: Mengenal Alokasi Aset: Pengertian, Faktor Penting, dan Jenisnya

Jadi pilihan kamu jatuh ke instrumen investasi apa nih? Dari sekian banyak instrumen yang disebutkan, saham menjadi satu-satunya yang punya potensi keuntungan paling maksimal sampai ratusan persen, lho! Tentu tidak bisa instan ya, Emtraders. Kamu mesti tahu dulu strateginya mulai dari pemilihan saham, timing jual-beli, manajemen risiko, dan pengaturan psikologi yang tepat.

Untuk itu, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi