Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Apa Arti ARA dalam Saham? Cari Tahu di Sini!

17 Mei 2022, 16:53 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
arti ara dalam saham

Semua orang pasti mau kalau saham yang dipunya harganya naik signifikan. Bahkan nggak jarang seorang trader beli hanya karena ingin dapat momentum ARA demi dapat profit yang besar. Bagi yang sudah punya jam terbang tinggi, ARA bukan lagi jadi istilah yang asing. Namun beda halnya kalau kamu masih pemula.

Nah, berdasarkan gambaran yang dijelaskan di awal artikel, kira-kira kamu sudah terbayang belum maksud dari ARA? Biar nggak bingung, yuk pahami lebih jauh tentang arti ARA dalam saham pada penjelasan di bawah ini!

Apa itu ARA?

Seperti yang kita tahu, harga saham sangat berfluktuasi. Ada kalanya saat tren besar menunjukkan uptrend harga bergerak naik secara tajam. Meski begitu perlu diketahui bahwa ada batasan seberapa jauh harganya bisa naik dalam satu hari perdagangan.

Tujuannya, untuk menjaga volatilias harga saham agar tidak naik turun bak roller coaster yang bisa merugikan banyak investor. Soalnya, ketika harga saham naik terlalu cepat, berarti potensi penurunannya juga bisa lebih dalam lagi. Hal ini tentunya membuat tingkat risiko pasar semakin tinggi, seperti pasar crypto yang tidak memiliki ARA atau ARB.

Saat ARA, trader dan investor tidak bisa melakukan pembelian saham lagi. Hal itu dilakukan untuk mendinginkan pasar sementara ketika sedang naik terlalu tinggi. Hal ini membantu agar investor pemula tidak terjebak aksi fear of missing out (FOMO) atau ikut-ikutan masuk ke harga saham yang sudah naik terlalu tinggi sehingga berpotensi turun drastis.

Batasan itu di Indonesia biasa disebut dengan istilah ARA, jika di Amerika Serikat Limit Up. ARA adalah singkatan dari auto reject atas. Arti ARA dalam saham bermakna batas atas pergerakan harga saham dalam satu hari. Mekanisme perdagangan ini sudah diatur dalam mesin yang disebut Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS NEXT-G). Berikut ketentuan ARA yang berlaku hingga saat ini:

  •  Rentang harga Rp50-Rp200 akan dikenakan auto reject apabila naik sebesar 35%.

  • Rentang harga Rp200-Rp5.000 akan dikenakan auto reject apabila naik sebesar 25%.

  • Rentang harga di atas Rp5.000 akan dikenakan auto reject apabila naik sebesar 20%.

  • Harga saham di papan akselerasi akan dikenakan auto reject apabila naik sebesar 10%.

Regulasi di atas mengacu pada kebijakan auto rejection asimetris pada masa pandemi yang berlaku sejak 13 Maret 2020. Dikutip dari Kontan, di bawah ini adalah pedoman harga acuan yang dijadikan dasar perhitungan ARA:

  • Harga penutupan perdagangan sebelumnya untuk saham yang sudah diperdagangkan di BEI

  • Harga teoritis hasil tindakan korporasi untuk saham emiten yang melakukan aksi korporasi

  • Harga perdana untuk saham emiten yang pertama kali diperdagangkan di BEI

  • Nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh penilai usaha sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2020 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Bisnis di Pasar Modal.

Baca juga: Sell in May and Go Away, Apa Hal yang Harus Diketahui Trader dan Investor?

Memahami Arti ARA dalam Saham Lebih Jauh

arti ara dalam saham

Mungkin sebagian dari kalian sudah bertanya-tanya tentang cara mengetahui saham yang akan ARA. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kenaikan secara signifikan.

Misalnya seperti adanya sentimen tertentu dari aksi korporasi. Atau likuiditasnya yang terlalu kecil, sehingga harganya sangat mudah digerakkan. Selain itu biasanya saham yang ARA memiliki kapitalisasi pasar middle to low.

Tidak jarang juga harga saham IPO meroket sampai terkena batas atas. Nah dalam kasus ini, faktornya bisa jadi dipengaruhi oleh pasokan yang tidak bisa memenuhi permintaan, jumlah saham yang dilepas sedikit, serta masuknya saham ke papan akselerasi yang memiliki batas ARA saham hanya 10%.

Sedangkan untuk yang posisinya sudah terkena ARA, bisa dicek di orderbook. Saham ARA tidak mempunyai order di antrian jual atau offer.

Lalu bagaimana sebenarnya sistem ARA diterapkan? Perusahaan pialang atau broker sebagai anggota bursa yang melakukan transaksi jual beli akan menempatkan order ke mesin JATS NEXT-G. Harga yang dimasukkan adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang tertentu.

Jika broker melakukan order di luar rentang harga, maka mesin JATS NEXT-G secara otomatis akan menolak order alias auto rejection. Tujuannya supaya perdagangan saham berjalan dalam kondisi wajar. Dengan begitu ARA akan terjadi apabila order beli melebihi batas atas rentang yang sudah ditetapkan berdasarkan fraksi harga masing-masing saham.

Baca juga: Apa itu Volume Saham dan Mengapa Penting Diperhatikan Trader?

Contoh ARA

Salah satu contohnya seperti emiten metaverse PT WIR Asia Tbk. (WIRG). Dilansir dari CNBC Indonesia, sejak melantai di bursa tanggal 4 April 2022, WIRG sempat melesat 10 hari berturut-turut (minus sehari suspensi pada 18 April), dengan menembus batas atas selama 7 hari pertama alias 7 hari beruntun. Harganya pun melejit ke Rp1.365 atau naik 712,5% dibandingkan dengan harga IPO.

Baca juga: Apa itu Dividen dalam Saham

Demikian adalah arti ARA dalam saham yang perlu trader dan investor pemula pahami. Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelTeknikal

Ciri-Ciri Saham yang Menarik untuk Trading Saat Market Turun

10 Jan 2023, 15:32 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi