Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPerencanaan Keuangan

Financial Checkup Sebelum Berinvestasi yang Wajib Dilakukan

2 Nov 2022, 15:49 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sering kali keuntungan yang didapat dari investasi kurang maksimal dan sulit untuk sustainable. Ada yang pernah merasakan? Nah, bisa jadi kamu melewatkan langkah awal yang krusial untuk dilakukan, yaitu financial checkup

Sebelum berinvestasi perlu adanya evaluasi terhadap kondisi keuangan pribadi supaya nantinya lebih siap untuk mengakumulasikan nilai kekayaan melalui instrumen investasi. Gimana caranya? Baca pembahasannya sampai selesai, yuk!

Punya Keuangan yang Sehat

Nomor satu sebelum berinvestasi kita harus aman dulu secara finansial. Artinya, punya keuangan yang sehat. Jika keuangan pribadi masih belum diatur, terlebih lagi jika punya beban tanggungan yang tidak terduga (suami meninggal dan lain-lain), lebih baik tunda dulu untuk berinvestasi. Soalnya, hal ini biasanya menyebabkan seseorang mudah stres yang sering kali menjadi pemicu investasi berantakan.

Jadi berinvestasi lah ketika sudah merasa aman dengan kehidupan sehari-hari. Nah dari situ kita bisa menanamkan modal dengan lebih santai, tenang, dan tidak terburu-buru. Mindset-nya adalah penuhi kebutuhan hidup dulu dengan menjadi orang yang berkecukupan. Definisi cukup untuk setiap orang pastinya berbeda-beda. Jadi semua tergantung diri kita masing-masing.

Kondisi keuangan dapat dikatakan sehat apabila setidaknya melunasi semua utang

yang dimiliki dan sudah memiliki dana darurat. Tujuannya agar cash flow positif di mana penghasilan lebih besar daripada pengeluaran.


Baca juga: 5 Cara Mencari Penghasilan Tambahan Saat Pandemi

Kelola Utang yang Dimiliki


Bagi yang ingin berinvestasi tapi masih punya utang, sebaiknya segera lakukan pelunasan. Coba buat daftar utang apa saja yang dimiliki. Mulai dari total tagihan, bunga, dan minimal pembayaran dari cicilan tersebut. Lalu jumlahkan semua cicilan itu agar jelas berapa yang harus dibayar. Kedengarannya sangat sepele, tapi ini penting, lho!

Sering terjadi di mana orang tidak mau terima kenyataan, takut lihat nominal asli utangnya dan tunggu sampai tagihannya datang. Kalau punya uang, baru dibayar, kalau lagi tiris, yang dibayar minimumnya saja. Padahal cara supaya utang cepat lunas itu ya face the reality, dibayar, cari tahu berapa yang harus dibayar.

Ada dua cara nih yang bisa dicoba untuk melunasi utang:

  • Snowball method

Bayangkan bola salju digelindingkan dari dataran tinggi ke dataran rendah. Bola salju yang tadinya berukuran kecil, lama kelamaan membesar. Seperti itulah cara kerja metode ini.

Melalui strategi ini, utang yang memiliki nominal paling kecil didahulukan dengan tujuan agar cepat lunas. Saat utang tersebut lunas, kelebihan uang yang digunakan untuk melunasi utang tersebut dapat dialihkan untuk membayar utang terendah kedua.

Strategi ini cukup efektif karena memberikan efek psikologis yang positif. Kita akan cenderung merasa lebih tenang dengan setidaknya membayar salah satu utang yang sanggup diselesaikan sesuai dengan keadaan finansial.

  • Debt avalanche

Ini adalah strategi yang mengurutkan prioritas berdasarkan bunga tertinggi hingga terendah. Urutkan utang mana yang memiliki bunga tertinggi lalu cek anggaran untuk mengetahui berapa banyak yang dapat dialokasikan untuk melunasi utang tersebut.

Contoh:

Utang kartu kredit Rp 60 juta - bunga 2% per bulan

Utang kredit mobil Rp 40 juta - bunga 15% per tahun

Mengacu ke strategi debt avalanche, kita harus fokus ke utang kartu kredit karena bunganya paling tinggi. Utang kredit mobil ada di urutan kedua karena kalau dibandingkan dengan bunga kartu kredit, bunga per bulannya lebih sedikit yaitu 1,25%.

Tingkat bunga tentunya menambah nominal utang. Semakin lama dilunasi, semakin besar pula bunga majemuknya. Maka, secara matematika, strategi ini lebih ekonomis karena dapat memangkas pengeluaran untuk pembayaran bunga. Dengan begitu, nantinya akan lebih cepat terbebas dari utang mengetahui beban bunga akan semakin sedikit.

Baca juga: Lifestyle Inflation Bikin Susah Bebas Finansial, Benarkah?

Miliki Dana Darurat

Apabila kondisi mendesak mengharuskan berutang, maka di sinilah pentingnya dana darurat. Dana darurat adalah pos keuangan yang sengaja disisihkan untuk kemudian digunakan dalam keadaan darurat. Dana darurat berperan sebagai safety net untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit atau mendesak.

Idealnya dana darurat tetap dimiliki sekali pun merasa sanggup untuk menanggung segala kemungkinan. Sebab kita tidak pernah tahu seberapa parah skenario hidup yang akan terjadi pada diri kita. Dengan begitu investasi yang dimiliki bisa terhindar dari risiko pencairan sebelum waktunya.

Besaran yang dibutuhkan sangat beragam tergantung tanggungan masing-masing individu. Jika masih lajang dan bukan pengganti kepala rumah tangga, setidaknya butuh 6 kali pengeluaran bulanan.

Baca juga: Delayed Gratification: Rahasia Menuju Financial Freedom

Ketahui Tahapan Prioritas yang Ideal

Jika cash flow sudah aman, idealnya kita mesti punya safety net yang lain, yaitu asuransi. Bagaimanapun juga, setiap orang pasti punya risiko sakit dan kita tidak ingin itu terjadi sebelum diri sendiri terproteksi dengan layak. Untuk itu, asuransi penting dimiliki sebagai proteksi diri.

Tanpa asuransi kesehatan, biaya yang harus ditanggung justru terhitung lebih besar. Bisa dibilang manfaatnya bakal bikin hidup jauh lebih tenang tanpa perlu menambahkan beban pikiran kalau kita atau anggota keluarga yang lain jatuh sakit.

Jika masih ragu untuk membeli premi asuransi kesehatan, BPJS Kesehatan bisa jadi alternatif lain. Namun, alangkah baiknya untuk tetap memiliki asuransi kesehatan pribadi demi mendapatkan proteksi yang lebih memadai.

Kalau asuransi kesehatan sudah dimiliki, selanjutnya kita bisa mendaftarkan diri untuk asuransi jiwa dan jenis asuransi lainnya. Sebaiknya hanya dilakukan apabila sudah menemukan urgensinya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Piramida Keuangan dan Gimana Urutannya?

Jadi gimana? Setelahh melakukan financial checkup, kira-kira kamu sudah siap berinvestasi atau belum? Jika sudah, tidak ada salahnya nih untuk mulai belajar saham.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPerencanaan Keuangan

4 Metode Membuat Tujuan Keuangan 2023 Agar Cepat Tercapai

27 Des 2022, 16:22 WIB
article
ArtikelPerencanaan Keuangan

Begini Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal Saat Mengelola Uang

11 Nov 2022, 16:21 WIB
cara menghitung dana darurat yang ideal
ArtikelPerencanaan Keuangan

Delayed Gratification: Rahasia Menuju Financial Freedom

4 Okt 2022, 16:12 WIB
delayed gratification
ArtikelPerencanaan Keuangan

Lifestyle Inflation Bikin Susah Bebas Finansial, Benarkah?

29 Sep 2022, 15:41 WIB
lifestyle inflation
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi