Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Apa itu Market Cap? Definisi dan Strategi Investasi Berdasarkan Ukurannya

7 Okt 2022, 17:40 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
apa itu market cap

Apa itu market cap? - Ketika berinvestasi di pasar saham, ada banyak jenis saham yang bisa kita pilih antara lain first liner, second liner, dan third liner. Nah, klasifikasi ini dibedakan berdasarkan market cap atau kapitalisasi pasar dari perusahaan terkait.

Pada intinya first liner merupakan saham dengan market cap paling besar, yakni lebih dari Rp10 triliun. Sedangkan second liner dan third liner secara berturut-turut sebesar Rp500 miliar-Rp10 triliun dan kurang dari Rp500 miliar.

Berbicara tentang market cap, kira-kira Emtraders sudah paham belum maksud dari istilah ini? Memangnya apa sih artinya? Langsung saja baca pembahasannya, ya!

Apa itu Market Cap?

Market cap (market capitalization) adalah total nilai pasar dari seluruh jumlah saham beredar yang diterbikan oleh suatu perusahaan. Saham yang dimaksud di sini tidak termasuk saham treasuri. Makanya, indikator ini kerap dijadikan tolok ukur untuk melihat apakah skala perusahaan tersebut besar, menengah, atau kecil.

Sedangkan dari sisi investor institusi, market cap menunjukkan berapa total dana yang harus dikucurkan untuk bisa mengakuisisi perusahaan lain dengan cara membeli semua sahamnya. Sebagai contoh, market cap BBCA per 6 Oktober 2022 sekitar Rp1.041 triliun. Itu artinya apabila ada perusahaan lain yang mau mengakuisisi, jumlah saham yang dibeli adalah keseluruhan nilai dari market cap BBCA sebesar Rp1.041 triliun.

Nah, biasanya saham dengan kapitalisasi jumbo seperti BBCA memiliki bobot besar terhadap penghitungan IHSG. Sehingga naik-turunnya harga saham berpotensi memengaruhi kinerja indeks acuan tersebut. Misalnya suatu saat harga saham ditutup turun. Alhasil IHSG juga bisa ikut tertekan mengingat bobotnya yang cukup besar dalam hal menggerakkan indeks.

BACA JUGA: Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

Faktor yang Memengaruhi Market Cap

Selain memahami apa itu market cap, ketahui juga faktor yang memengaruhi besar atau kecilnya ukuran kapitalisasi perusahaan.

  • Jumlah Saham Beredar

Jumlah saham beredar (outstanding shares) menunjukkan seberapa banyak saham yang dimiliki oleh semua pemegang saham, termasuk investor institusi, pejabat perusahaan, dan masyarakat umum. Bisa dilihat melalui aplikasi sekuritas. Atau kamu juga bisa cek melalui laman resmi BEI di idx.co.id, lalu klik Data Pasar dan Ringkasan Saham.

  • Harga Saham

Harga saham yang dimaksud adalah harga per lembar. Mencari harga saham perusahaan publik sangatlah mudah, bisa lewat aplikasi atau website tertentu atau sekadar cari di mesin pencarian Google. Harga saham yang volatil dari waktu ke waktu akan memengaruhi ukuran market cap. Oleh sebab itu nilainya akan ikut berubah-ubah secara real-time.

Baca juga: Grafik Harga Batu Bara Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Cara Menghitung Market Cap

apa itu market cap

Apa itu market cap? Market cap adalah nilai perolehan dari perhitungan yang mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham.

Market cap = jumlah saham beredar x harga saham

Contoh perhitungan:

Saham A mempunyai total saham beredar sebanyak 900 juta. Sedangkan harga terbarunya sekitar Rp12.000. Total kapitalisasi pasarnya adalah:

900 juta x Rp12.000

= Rp10,8 triliun.

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa saham berkapitalisasi besar adalah saham yang jumlah saham beredar besar dan harganya tinggi.  

Baca juga: 3 Ciri Saham Akan Naik dan Berikan Kamu Cuan

Strategi Berinvestasi Berdasarkan Market Cap

  • First Liner

Seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, saham first liner memiliki total market cap lebih dari Rp10 triliun. Itu artinya contoh saham pada perhitungan di atas masuk ke dalam kategori first liner atau big cap.

Karena kapitalisasinya besar, pergerakan harga sahamnya tidak terlalu volatil. Sehingga banyak digemari oleh investor jangka panjang. Selain itu first liner dinilai cocok untuk long term karena mayoritas memiliki likuiditas yang bagus. Dengan kata lain mudah diperjualbelikan.

  • Second Liner

Second liner adalah saham dengan kapitalisasi pasar Rp500 miliar – Rp10 triliun. Jika dibandingkan dengan first liner, saham lapis dua ini sedikit lebih volatil mengingat tingkat kapitalisasinya yang lebih rendah. Dari segi likuiditas juga tergolong cukup likuid.

Saham second liner kerap menjadi favorit para trader untuk strategi swing trading dan trend following. Swing trading fokus pada rentang waktu beberapa hari sampai beberapa minggu. Sedangkan trend following untuk beberapa bulan.

  • Third Liner

Market cap dari saham third liner merupakan yang paling kecil, yaitu kurang dari Rp500 miliar. Maka tidak heran jika sahamnya sangat volatil karena kapitalisasi yang kecil membuat harga saham mudah digerakkan. Ada transaksi keluar-masuk Rp1 miliar saja third liner bisa bergerak secara liar. Likuiditasnya pun kurang bagus.

Dengan kondisi seperti itu, umumnya saham ini lebih cocok untuk trading cepat atau scalping yang prinsipnya cuan-bungkus. Sehingga tingkat risikonya cukup besar dan tidak ramah pemula.

Semua strategi yang barusan disebut berdasarkan ukuran market cap bukan aturan pasti, ya Emtraders. Bisa tetap disesuaikan dengan fundamental dan teknikal dari masing-masing saham.

Baca juga: Apa Arti Top loser dan Top Gainer Saham?

Jadi apa itu market cap? Market cap atau kapitalisasi pasar adalah nilai perusahaan berdasarkan jumlah saham beredar dan harga sahamnya. Masih bingung menentukan pilihan saham yang cocok untuk tujuanmu? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi