




Merdeka Copper Gold Tbk, saat ini cukup dikenal dengan lini bisnisnya yang berfokus pada komoditas metal seperti tembaga, emas, dan perak. Meski demikian, pada awal 2022 lalu MDKA melakukan langkah ekspansi dengan mengakuisisi tambang dan smelter nikel, dimana pada bulan Mei MDKA telah menyelesaikan proses akuisisi PT Merdeka Battery Minerals (MBMA) melalui anak usahanya bernama PT Merdeka Energi Nusantara.
BACA JUGA: Begini Efek Pajak Ekspor Kepada Kinerja Saham Nikel
Melalui penyelesaian akuisisi tersebut, MDKA membawahi bisnis nikel yang terintegrasi secara vertikal mulai dari tambang nikel seluas 21 hektar, 4 smelter RKEF, dan kawasan industri nikel seluas 3.600 hektar. Sehingga nantinya MDKA akan masuk kedalam rantai pasokan baterai mobil listrik global melalui proyek-proyek strategisnya.
Melalui presentasi perusahaan,
manajemen mengungkapkan adanya lonjakan pendapatan menjadi US$341 juta pada
semester 1/2022, naik 153% dibandingkan kinerja semester 1/2021, perolehan
tersebut setara dengan 90% pendapatan setahun penuh di 2021. Hal tersebut
terjadi karena MDKA mulai mengonsolidasi pendapatan nikelnya pada kuartal 2
tahun ini. Tercatat MDKA telah menjual 5.041 ton produk nickel pig iron setara dengan US$94 juta atau 43% dari total
pendapatan semester 1 MDKA, menjadi komoditas dengan kontribusi ke pendapatan
terbesar.
Volume penjualan nikel tersebut menggambarkan 13% dari kapasitas produksi NPI MDKA saat ini sebesar 38 ribu ton NPI per tahun, tidak termasuk smelter Zao Hui Nickel (ZHNS) yang masih dalam proses konstruksi. Dengan asumsi smelter ZHNS dapat beroperasi di 2023, utilisasi sebesar 80% maka MDKA, dan harga jual rata-rata (ASP) yang stabil, MDKA dapat memperoleh pendapatan sebesar US$1,31 miliar dari segmen nikelnya.
Proyek Indonesia Konowe Industrial Park
Selain proyek smelter RKEF ZHNS
dengan kapasitas 50 ribu ton NPI pertahun yang sedang dalam masa konstruksi.
MDKA juga sedang melaksanakan uji kelayakan Indonesia Konowe Industrial Park
(IKIP) yang dimiliki sebesar 32% oleh perusahaan. Proyek tersebut nantinya akan
menjadi kawasan industri nikel seluas 3.600 hektar dengan beberapa proyek
pengolahan nikel.
Kawasan tersebut nantinya akan
terdapat smelter HPAL yang dikembangkan oleh IKIP dan Tsingshan melalui joint venture. Kawasan tersebut akan
menjadi salah satu langkah untuk MDKA memasuki rantai pasokan baterai EV
global.
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-AVV-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.