Begini Cara Screening Saham yang Layak Masuk Watchlist
https://emtrade.id/blog/10422/begini-cara-screening-saham-yang-layak-masuk-watchlist
“Gimana sih cara cari saham yang bagus dari 800 lebih saham yang ada di bursa?”
Pertanyaan di atas kerap menjadi salah satu tantangan bagi pemula yang baru masuk ke pasar saham. Seperti diketahui, hingga saat ini ada lebih dari 800 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil untuk bisa menyaring saham-saham potensial, trader dan investor harus mencermati kinerja perusahaan beserta posisi harganya secara teknikal. Namun, rasanya hampir tidak mungkin untuk analisis satu per satu.
Supaya mempermudah, kita bisa buat daftar watchlist sendiri yang isinya terdiri dari beberapa saham calon potensial. Jadi kita hanya perlu memantau apa yang ada di watchlist saja. Maka dari itu artikel ini akan membahas cara screening saham yang layak atau bisa masuk ke watchlist. Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini.
Metode Screening Screening Saham
Metode A-Z
Metode ini melihat satu per satu seluruh saham di BEI yang secara teknikal menarik dimasukkan ke dalam watchlist. Lalu, pantau secara real time. Jika sahamnya aktif (banyak ditransaksikan) bisa entry beli.
Metode Sektoral
Metode ini melihat saham yang berada pada sektoral tertentu, seperti banking, properti, komoditas, dan sebagainya.
Metode Indeks
Metode ini melihat saham-saham yang berada pada suatu indeks bursa, seperti ISSI, IDX30, LQ45, KOMPAS100, dan lain-lain.
Baca juga: Analisis Fundamental untuk Screening Saham Multibagger
Cara Screening Saham yang Layak Masuk Watchlist
Perhatikan Posisi Teknikalnya
Untuk screening saham watchlist, kita bisa melihat setelah closing market. Cari saham-saham apa saja yang berdasarkan posisi teknikalnya berada di support. Biasanya saham seperti ini potensial untuk di-watch dan kemudian buy jika sudah terkonfirmasi akan naik. Alasannya karena support dinilai sebagai area beli yang cukup rendah.
Apa itu support? Support adalah level psikologis yang menahan supaya harga saham tidak jatuh lebih dalam. Letaknya ada di bawah harga saat ini. Jika saham bergerak turun hingga menyentuh support, indikasinya akan cenderung kembali bergerak ke atas.
Akan lebih bagus lagi kalau harga saham tertahan support kuat. Maksud dari support kuat di sini adalah area support yang didapat dari rentang waktu yang panjang. Sehingga peluang untuk tertembus sangatlah kecil. Hampir bisa dipastikan saham akan kembali memantul ke atas.
Namun, beberapa trader ada yang melakukan screening saham berdasarkan posisinya di resistance untuk mencari peluang buy on breakout. Jadi ketika resistance tertembus (breakout), artinya harga saham berpotensi melanjutkan kenaikan. Hal ini juga harus dikonfirmasi oleh volume yang cukup tinggi dan ditutup dengan candle yang solid. Sebagai catatan, jika gagal breakout, saham akan kembali bergerak ke bawah.
Baca juga: Cara Menentukan Support dan Resistance Saham yang Trader Harus Tahu
Perhatikan Bentuk Candle dan Volume
Tentu screening saham untuk watchlist tidak serta-merta melihat posisi teknikalnya saja. Kita tetap harus perhatikan komponen lain yang mengonfirmasi adanya pembalikan pada posisi tersebut. Jika berada di area support lalu muncul candle bullish reversal dengan volume besar, maka menarik untuk masuk watchlist.
Volume transaksi yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya menandakan aktivitas perdagangan sedang ramai. Hal ini akan semakin mengonfirmasi adanya pantulan naik karena dengan begitu kenaikan memang benar didorong oleh adanya daya beli yang tinggi. Ingat, semakin besar permintaan terhadap suatu saham, maka harga saham berpotensi akan menguat.
Untuk contoh candlestick bullish reversal kamu bisa cari tahu di artikel berikut ini.
Baca juga: 5 Bullish Reversal Candlesticks: Saham Bakal Naik Kalau Muncul Candle Ini!
Strategi yang Bisa Dipakai
Jika sudah masuk watchlist, kapan bisa take action untuk buy? Biasanya ketika keesokan harinya mengonfirmasi bahwa saham itu memantul dari support. Sebagai tambahan, konfirmasi juga dari sisi keaktifan pasar saat itu secara real-time di mana harga saham akan menguat kalau banyak yang melakukan transaksi.
Untuk saham-saham yang berada di support, strategi yang bisa digunakan adalah buy on weakness. Buy on weakness merupakan startegi membeli saham di support yang secara tren didahului oleh penurunan.
Selengkapnya tentang cara beli menggunakan buy on weakness dijelaskan pada artikel di bawah ini.
Baca juga: Arti Buy on Weakness, Cari Tahu di Sini!
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/10422/begini-cara-screening-saham-yang-layak-masuk-watchlist
Gimana Cara Tahu Saham Berpotensi Naik? Cek di Sini!
Cara Take Profit Saat Harga Saham Mencapai All Time High
Cara Trader Dapat Informasi Cepat Harga Saham Bakal Naik atau Turun
Tips Trading Saham untuk Kamu yang Belum Siap dengan Risiko
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial