Saham KINO Melejit 56% Dalam Sebulan, Begini Prospeknya

Harga saham KINO sudah melejit signifikan dalam sebulan terakhir. Dengan asumsi kita menempatkan dana Rp100 juta pada KINO pada satu bulan lalu, maka kita dipastikan mendapatkan keuntungan senilai Rp56 juta saat ini (19/04/2022).

Kenaikan saham KINO yang melampaui kinerja IHSG tentu menjadi tanda tanya bagi investor: Ada apa dengan KINO? Sekaligus, masih adakah ruang upside bagi KINO di 2022? Ini penjelasannya kami.

Laba turun 56% di Kuartal III/2021

Sampai saat ini, KINO belum melaporkan kinerja sepanjang 2021. Jika melihat kinerja sampai kuartal III/2021, KINO mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 56% menjadi Rp78,6 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. 

Kami pun menilai jika berbicara kinerja seharusnya KINO tidak menarik dari perolehan kenaikan harga sahamnya dalam sebulan terakhir. 

Menurut perkiraan kami, KINO kemungkinan bisa mencatatkan perbaikan kinerja secara 3 bulanan pada kuartal IV/2021. Hal itu dipicu oleh membaiknya daya beli masyarakat di akhir 2021. 

Namun, kenaikan harga komoditas berpotensi mengerek biaya beban KINO. Ditambah, tren kenaikan biaya bunga yang berpotensi berlanjut. Kondisi ini jelas menjadi tanda tanya tentang prospek laba bersih KINO sepanjang 2021. Termasuk, ekspektasi kinerja kuartal I/2022 saat harga komoditas melonjak akibat efek konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. 

Program Buyback Rp150M menjadi senjata Pamungkas?

Investor pun menebak-nebak pendorong harga saham KINO yang melejit 56% dalam 1 bulan terakhir di tengah kinerja keuangan yang tidak begitu bagus. Salah satunya adalah aksi buyback KINO senilai Rp150 miliar yang dimulai sejak Maret 2022.

Kami menilai aksi buyback KINO itu memang menjadi alasan harga saham KINO bisa melonjak. Apalagi, jika diukur dari kas perusahaan pada kuartal III/2021 yang masih solid senilai Rp177 miliar. Tentunya, manajemen KINO punya kekuatan untuk mengeksekusi program buyback tersebut.

BACA JUGA: Ini Deretan Buyback Saham Terbesar Sepanjang 2022

Aksi buyback KINO dilakukan pada periode 21 Maret - 21 Juni 2022 dengan harga pembelian maksimal di level Rp5.000 per saham. Artinya, posisi harga saham KINO di kisaran Rp2.500 - Rp3.000 per saham sepanjang Maret 2022 menjadi angka yang cukup menarik untuk diborong oleh investor, meski realisasi program buyback dari manajemen belum terlihat. 

Di sisi lain, kami menduga investor bakal kembali memantau perkembangan bisnis minuman KINO yang secara historis diuntungkan oleh adanya momentum mudik. Meningkatnya volume kendaraan, secara tidak langsung akan mendorong konsumsi minuman secara paralel. Bahkan, manajemen KINO menyatakan peran mobilitas penduduk sangat menentukan bagi kinerja perseroan. 

Dalam pandangan kami, Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga diprediksikan masih akan menjadi andalan produk KINO di era meningkatnya konsumsi masyarakat.

KINO: Masih ada Upside?

Kenaikan yang substansial dalam waktu yang singkat pada suatu saham biasanya akan menjadi risiko bagi investor. Apalagi jika investor tidak mengetahui alasan dibalik kenaikan harga saham tersebut.

Jika diukur dari program buyback dengan batas maksimal pembelian di harga 5,000, maka dengan harga KINO saat ini yang berada di area 4,500-4,800 tentunya memberikan ruang upside yang terbatas. Namun jika diukur dengan kinerja operasional, maka KINO masih berpeluang meraih kinerja yang optimal di kuartal mendatang.

Meskipun demikian, investor kembali harus mencermati dampak kenaikan harga barang pokok yang diprediksikan masih akan berlanjut di 2022. Disisi lain, adanya potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) perlu diantisipasi bagi investor mengingat keterlibatan KINO pada utang berbunga yang cukup material, dengan rasio DER perusahaan yang mendekati 1 kali.

BACA JUGA: Begini Analisis dan Rekomendasi Saham KINO