Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Tertarik Investasi Saham? Hindari 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pemula

31 Jan 2022, 11:15 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Lihat teman yang pamer portofolio saham di media sosial bisa bikin kita ingin ikutan cuan. Terlebih lagi ada banyak sekali kisah sukses sejumlah tokoh yang mengelola kekayaannya dalam bentuk investasi berseliweran di internet.

Sebagai investor tentu mengharapkan tingkat keuntungan yang maksimal. Maka dari itu jika kamu tertarik untuk masuk ke pasar saham, sebaiknya hindari beberapa kesalahan berikut ini Sebab tak jarang kesalahan-kesalahan tersebut menjadi fatal dan memengaruhi nilai investasi.

Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas

Apa tujuan kamu berinvestasi? Kalau jawabannya untuk mendapatkan keuntungan sih itu memang harapan semua investor, ya. Tetapi apakah kamu sudah memiliki perencanaan alokasi dari keuntungan tersebut? Apakah untuk dana pensiun? Dana pendidikan anak? Atau yang lain?

Kesalahan investor saham pemula yang paling sering dilakukan adalah berinvestasi tanpa tujuan yang jelas. Padahal pada dasarnya investasi saham hanyalah “kendaraan” menuju tujuan finansial.

Oleh karenanya, investasi akan jadi lebih terarah jika memiliki perencanaan yang matang. Misalnya mengurangi risiko terpakainya profit untuk kebutuhan dana darurat yang seharusnya sudah dipisahkan sejak awal.

Selain itu dengan memiliki tujuan investasi, kamu juga bisa menyesuaikan strateginya. Kalau tujuannya untuk jangka panjang seperti dana pensiun, maka saham yang dibeli harus memiliki nilai yang cenderung stabil dan prospek yang baik di masa depan seperti saham blue chip. Caranya dengan melakukan analisis fundamental

Lain halnya kalau tujuannya untuk jangka pendek atau trading. Saham yang potensial biasanya berasal dari saham-saham yang volatilitasnya cukup tinggi seperti second liner atau third liner. Teknik analisisnya pun berbeda, yaitu dengan analisis teknikal.

Baca juga: Istilah Bullish dan Bearish di Pasar Saham, Apa Maksudnya?

Sekadar Ikut-Ikutan dan Tidak Mempertimbangkan Risiko

Di zaman sekarang, FOMO atau Fear of Missing Out tampaknya menjadi fenomena yang kerap dirasakan khususnya di pasar saham. Tingginya exposure terhadap instrumen saham yang didapat lewat media sosial tidak jarang jadi ajang sebagian orang untuk ikut-ikutan hype investasi.

Padahal jika alasannya cuma karena ikutan orang sekitar sudah pasti faktor risiko bakal dikesampingkan. Kenapa? Karena rata-rata investor yang FOMO tidak mengenal emiten yang menerbitkan sahamnya. Apa model bisnisnya dan gimana prospek ke depannya?

Dan kalau sudah begini, besar kemungkinan ujung-ujungnya akan jadi boncos. Maka dari itu penting untuk paham dulu sebelum beli. Sebab dengan demikian risikonya dapat lebih ditekan. Ekspektasi dan toleransi risikonya dapat disesuaikan dengan saham pilihan.

“Never invest in business you don’t understand” – Warren Buffett

Baca juga: Strategi Trading Scalping, Begini Caranya

Investasi Pakai Uang Panas

Uang panas sederhananya merupakan uang kebutuhan sehari-hari atau uang hasil ngutang. Intinya kalau kamu pakai uang panas dan bukan uang dingin (dana nganggur) untuk investasi, cepat atau lambat sudah pasti bakal jadi boomerang bagi diri sendiri. Sayangnya hal ini kerap dilakukan oleh investor saham pemula.

Berinvestasi dengan uang panas selain mengalami kerugian saat kinerja pasar turun, juga bikin stres. Bagaimana tidak? Kamu harus putar otak untuk mencari dana cepat agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari atau melunasi utang dalam keadaan sedang merugi. Alhasil stres-nya jadi dobel.

Jika sudah begitu, psikologi saat berinvestasi pun akan ikut terganggu. Kamu jadi mudah panik dan pengambilan keputusannya jadi tidak objektif karena telah terpengaruh oleh sisi emosional. Dan hal inilah yang seringkali jadi alasan mengapa sebagian investor kapok berinvestasi saham. Padahal kalau dimulai dengan cara yang tepat, tentu manfaat yang dirasakan menjadi lebih sustainable. 

Baca juga: Hati-Hati False Breakout, Berharap Untung Berujung Buntung

Pakai Modal Besar Sekaligus

Selanjutnya, kesalahan yang biasa dilakukan oleh investor saham pemula adalah menggunakan modal besar sekaligus saat pertama kali berinvestasi. Biasanya ini dilakukan dengan harapan agar ketika pasar dalam tren naik, keuntungan yang diperoleh berlipat ganda. Namun cara seperti ini terlalu berisiko bagi pemula yang baru mempelajari pasar saham.

Alih-alih pakai modal besar, akan lebih baik jika diawali nominal yang relatif kecil terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya ilmu, modal investasi boleh ditambah secara bertahap.

Perlu ditekankan bahwa ukuran “besar” yang dimaksud di sini adalah nominal uang yang berpotensi mengganggu kesehatan finansial jika sewaktu-waktu minus akibat risiko pasar. Tidak ada nominal tertentu yang dijadikan patokan karena bagaimanapun juga setiap individu mempunyai kondisi keuangan yang berbeda-beda.

Baca juga: Strategi Trading Saat Harga Saham Mau Uptrend

Tidak Melakukan Diversifikasi

Diversifikasi merujuk pada strategi membagi aset ke dalam beberapa pilihan saham di sektor yang berbeda. Dengan melakukan diversifikasi, investor dapat meminimalisir tingkat kerugian. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan karena ketika ada sentimen negatif yang menerpa saham tertentu, nilai portofolio akan tetap stabil mengingat koleksi saham yang lain masih berkinerja dengan baik.

Lalu, bagaimana cara melakukan diversifikasi portofolio? Kamu bisa baca selengkapnya lewat artikel di bawah ini.

Baca juga: Diversifikasi Saham, Apa dan Bagaimana?

Demikian beberapa kesalahan yang harus dihindari agar tidak berdampak negatif pada portofolio di kemudian hari. Potensi imbal hasil dari investasi saham memang sangat menggiurkan, tapi untuk menjadi investor yang sukses, kamu perlu keahlian dan pengetahuan yang cukup dalam melakukan analisis teknikal, analisis fundamental, dan rajin mengamati kondisi makro dan mikro ekonomi.

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.

-RE-




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi