Mau Sukses di Pasar Saham? Harus Siap Komitmen dengan 2 Hal Ini!

Sering kali orang yang terjun ke saham tanpa persiapan apa pun merasa kapok karena lebih banyak rugi daripada cuannya. Berinvestasi saham memang penuh tantangan. Selain harganya yang cukup fluktuatif, juga butuh ilmu yang mumpuni supaya gak salah mindset dan strategi. 

Seperti yang kita tahu, mendulang cuan saat pasar lagi bullish pastinya lebih mudah. Namun, melihat kondisinya lagi bagus, gak jarang mental dan emosi kita diuji karena ingin cuan lebih besar. Padahal, belum tentu posisinya masih ideal untuk menambah muatan.

Di sisi lain, saat pasar lagi bearish, justru ujiannya lebih besar lagi. Soalnya selagi galau mau cut loss atau average down, harga saham terus mengalami penurunan. Kerugian pun akan bertambah besar. Makanya, di kondisi seperti ini banyak trader dan investor yang “kegocek” karena belum siap mental.

Untuk itu, kalau mau sukses di saham, pastikan kamu mampu berkomitmen dengan 2 hal berikut ini.

Komitmen Seorang Trader

Sebagai trader, kamu harus siap dengan pembatasan risiko atau cut loss. Strategi ini bisa membantu mencegah kerugian yang lebih besar dengan cara menjual saham saat tren besarnya turun. Itu berarti kamu merealisasikan kerugian karena sahamnya dijual di harga yang lebih rendah dibandingkan harga beli.

Sayangnya, gak semua trader rela melakukan cut loss. Nah, ini salah satu kesalahan yang wajib dihindari. Sebab bisa jadi harganya lanjut turun lebih dalam yang akhirnya bikin tambah boncos. Baru akan menyesal saat terlanjur nyangkut karena gak cut loss lebih awal. Efeknya, psikologi pun berantakan dan bisa mengganggu pengambilan keputusan di saham-saham lainnya.

Itulah alasannya mengapa displin cut loss penting. Saat waktunya cut loss, kita mesti tega dan terima kenyataan bahwa kita rugi. Tipsnya, siapkan trading plan sebelum masuk ke saham. Salah satunya adalah dengan menentukan titik cut loss supaya bisa langsung antisipasi jual.

Terdapat dua cara untuk melakukan cut loss, yakni berdasarkan mathematical stop loss dan teknikal. Sederhananya mathematical stop loss menentukan pembatasan kerugian berdasarkan persentase. 5% untuk swing trader dan 10% untuk super trader. Sedangkan technical stop loss, berdasarkan analisis teknikal.

Selengkapnya baca artikel di bawah ini.

Baca juga: Cara Mudah Menentukan Stop Loss Bagi Trader Pemula

Komitmen Seorang Investor

Beberapa orang berpendapat investasi bisa jadi pilihan untuk mereka yang gak siap cut loss di trading. Padahal, seorang investor harus siap dengan floating loss dan bisa jadi lebih menantang karena persentase ruginya berpotensi lebih besar.

Apa itu floating loss? Floating loss adalah istilah untuk kerugian saham yang belum direalisasikan. Jadi selama belum dijual, maka kerugian tersebut sifatnya masih sementara. Kalau kamu yakin dengan fundamental dari perusahaan tersebut, maka bisa tetap hold karena masih potensial dalam jangka panjang. Dengan catatan, siap untuk menghadapi floating loss tadi. Sebab ada kalanya saham berfundamental bagus harganya gak kunjung naik.

Namun, apabila terjadi perubahan fundamental, sebaiknya mulai batasi risiko. Apa ciri-ciri saham investing yang layak untuk di-cut loss? Cari tahu jawabannya di artikel di bawah ini.

Baca juga: Cara Cut Loss di Saham Investing untuk Meredam Kerugian

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.