Analisis Saham TOWR: Pendapatan Naik Tapi Laba Turun Tertekan Beban

Analisis Saham TOWR – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) merupakan salah satu perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini fokus pada penyediaan layanan infrastruktur menara untuk operator seluler, televisi kabel, dan internet.

Sebelum berinvestasi pada saham ini, ada beberapa faktor pertimbangan yang perlu diketahui agar bisa mengetahui potensi keuntungan yang mungkin didapat ke depannya. Nah, kalau kamu tertarik atau lagi watch saham TOWR, langsung saja simak ulasan singkat terkait analisis saham TOWR di artikel berikut ini.

Profil Bisnis TOWR

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia. Bisnis utama perusahaan adalah menyewakan menara telekomunikasi kepada operator seluler, televisi kabel, dan penyedia layanan internet.

TOWR memiliki lebih dari 27.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan memasok kebutuhan infrastruktur telekomunikasi bagi berbagai jenis operator seluler seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.

Baca juga: Saham WIKA Merugi Buntut Pos Beban Melonjak, Ini Upaya Perseroan

Analisis Saham TOWR dari Kinerja Terbaru

Hingga 31 Maret 2023, TOWR berhasil menaikkan pendapatannya sebesar 9,36% menjadi Rp 2,86 triliun dari tahun periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,61 triliun.

Kontribusi pendapatan sebesar Rp2,8 triliun berasal dari pihak ketiga dan naik 9,33% dari sebelumnya sebesar Rp 2,58 triliun. Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi hanya sebesar Rp 37,69 miliar.

Dari sisi pelanggan, PT Indosat Tbk (ISAT) merupakan kontributor terbesar dengan pendapatan sebesar Rp1,07 triliun atau 38% dari total pendapatan TOWR di kuartal I-2023. Perolehan ini melesat hingga 152,1%.

Kemudian diikuti oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan kenaikan pendapatan sebesar 13,2% menjadi Rp864,22 miliar atau setara 30%. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyusut 5,9% menjadi senilai Rp365,15 miliar.

Adapun pendapatan dari jasa lainnya tumbuh 12,4% menjadi Rp190,33 miliar.

Meskipun pendapatan bertumbuh, analisis saham TOWR dari sisi laba bersih yang dibukukan mengalami penurunan 11,84% secara tahunan menjadi Rp752,43 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp853,53 miliar.

Hal itu dikarenakan beban pokok pendapatan melesat hingga 13,3% menjadi Rp805,1 miliar. Beban keuangan membengkak 21,5% menjadi Rp739 miliar. Belum lagi pajak final yang naik 12,6% menjadi Rp134,25 miliar dan pajak penghasilan naik 295,4% menjadi Rp87,597 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2023, TOWR perlu menekan biaya beban supaya bisa memperbaiki kinerjanya di sisi tahun ini. Namun, operasional bisnisnya masih berjalan cukup maksimal melihat pendapatan dari sisi pendapatan yang kompak mengalami pertumbuhan.

Baca juga: Krisis Bank AS Berlanjut dengan 186 Bank OTW Bangkrut, Harus Tahu Dampaknya!

Nah, setelah baca ulasan analisis saham TOWR, apakah menurutmu sahamnya cukup prospektif? Kalau kamu mau tahu lebih banyak, upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. 

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144