Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Analisis Saham SMRA: Penjualan Properti Investasi Moncer, Kinerja Positif

29 Mar 2023, 16:32 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
analisis saham smra

Analisis Saham SMRA - Awal tahun menjadi musim perilisan laporan keuangan tahunan suatu emiten. Biasanya pada periode ini investor akan mencermati hasil kinerja dari tahun sebelumnya untuk memastikan kelayakan investasi saham secara fundamental.

Dari sekian banyak perusahaan yang sudah merilis laporan keuangan 2022, ada saham SMRA yang telah menunjukkan kinerja laba bersih yang positif, bahkan melesat hingga 93% secara tahunan. Jadi apabila kamu lagi watch atau sudah punya saham ini, perlu cari tahu update kinerja terbaru supaya tahu apakah layak dibeli, hold, atau jual? Simak analisis saham SMRA selengkapnya di artikel ini.

Profil SMRA

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) didirikan pada tahun 1975 oleh Bapak Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya untuk melakukan pembangunan dan pengembangan real estat.

Dimulai dengan lahan rawa seluas 10 hektar di daerah pedalaman Jakarta, pendiri berhasil mengubah Kelapa Gading menjadi salah satu kawasan perumahan dan komersial paling makmur di Jakarta. Dan selama bertahun-tahun Summarecon telah membangun reputasi sebagai salah satu pemain properti terkemuka di Indonesia, terutama dalam pengembangan kota mandiri.

Unit bisnis SMRA dikelompokkan berdasarkan tiga aktivitas yang berbeda, yaitu:

  • Pengembangan properti

  • Properti investasi dan manajemen

  • Rekreasi, hospitality dan lainnya

Summarecon mengembangkan kota mandiri di berbagai kota besar Indonesia. Saat ini pemegang utama saham adalah masyarakat (66,17%) dan PT Semarop Agung (33,83%).

Baca juga: Analisis Saham GOTO: Rugi Tapi Optimis EBITDA yang Disesuaikan Bisa Positif

Analisis Saham SMRA dari Kinerja 2022

analisis saham smra

Pada tahun 2022 SMRA berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar +2,7% dari tahun sebelumnya menjadi Rp5,7 triliun. Pendapatan SMRA didorong oleh kenaikan pendapatan pada segmen properti investasi yang naik +61,3% dari tahun sebelumnya menjadi Rp1,4 Triliun. Laba bersih pun naik +93,2% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 625,4 miliar. 

Selain itu, SMRA mencatatkan kinerja impresif SMRA didukung oleh penurunan biaya penjualan dan beban bunga yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2021. Biaya penjualan turun -8,6% menjadi Rp2,7 triliun secara tahunan, dan beban bunga turun -14.5% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 857 miliar.

Untuk saham SMRA, dua sentimen yang menguntungkan kinerja adalah dari sisi makro suku bunga yang sudah mulai ditahan dan loan to value (LTV) 100% sehingga bisa menjaga minat kreditnya.

Lalu, bagaimana dengan key performance SMRA lainnya? Apakah positif? Kamu bisa baca ulasan analisis saham SMRA selengkapnya di membership Emtrade. Di sini kamu juga akan membaca analisis terkait outlook BBCA di tahun 2023, downside risk, dan valuasi guna menentukan keputusan investasi.

Selain analisis fundamental, kamu juga mendapatkan ulasan tentang analisis teknikal dari saham SMRA. Hal ini akan semakin membuat keputusanmu lebih akurat karena dikombinasikan antara analisis fundamental dan analisis teknikal.

Baca juga: Analisis Saham SIDO: Kinerja Turun Secara Tahunan, Naik Secara Kuartalan

Mau cari tahu dan simak analisis saham SMRA dengan lebih komprehensif? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

analisis saham smra

 Atau hubungi tim sales Emtrade + 6282134277144

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
ArtikelInsight

Kinerja BBCA Tumbuh Positif Didorong Rekor Pertumbuhan Kredit

23 Apr 2024, 16:33 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Turun Secara Tahunan di Kuartal I/2024, Gimana Basis Kuartalan?

19 Apr 2024, 15:37 WIB
article
ArtikelInsight

TINS Bidik Pertumbuhan Pendapatan Hingga 75% di 2024

18 Apr 2024, 13:31 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi