Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Harga Saham Minyak Kompak Menguat, Ini Penyebabnya

29 Sep 2022, 17:35 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Harga saham emiten minyak kompak menguat pada perdagangan hari ini (29/9/2022) sejalan dengan harga minyak mentah dunia. Apa yang membuat harga minyak dunia naik? Apakah kenaikannya sementara atau akan terus berlanjut?

Tiga emiten minyak besar yakni MEDC, ELSA, dan RAJA harganya melonjak pada perdagangan hari ini. MEDC melesat 2,87% menjadi 895, ELSA naik 0,66% menjadi 306, dan RAJA melonjak 1,94% dibandingkan posisi sebelumnya.

BACA JUGA: Harga Minyak Tinggi, Gimana Dampaknya ke MEDC dan ELSA?

Lonjakan harga saham emiten minyak ini didorong oleh tingginya harga minyak mentah dunia yang ‘panas’. Pada Rabu (29/9/2022) harga minyak Brent ditutup melonjak 3,54% dibanding posisi sebelumnya menjadi US$89,32 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Twexas Intermediate melambung 4,65% ke uS$82,15 per barel.


 

Persediaan Minyak Mentah AS Anjlok

Sentimen positif pertama, turunnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat sebesar 215.000 barel  pada pekan yang berakhir 23 September 2022 menjadi 430,6 juta barel. Jumlah penurunan pasokan minyak mentah AS tersebut di bawah konsensus yang dihimpun Trading Economics, yakni naik 443.000 barel.

Begitu juga dengan persediaan bensin AS yang turun 2,4 juta barel dalam seminggu menjadi 212,2 juta barel. Hasil ini juga jauh dari konsensus Trading Economics yang memiliki proyeksi kenaikan sebesar 709 ribu barel.

Turunnya pasokan minyak mentah dan bensin di Negeri Paman Sam menjadi indikasi bahwa permintaan energi masih tinggi di tengah ancaman resesi global.

Amerika Serikat sendiri adalah negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia. Menurut data BP Statistical Review 2022, AS mengkonsumsi 18,68 juta barel atau sebesar 19,9% dari total konsumsi dunia. Sehingga tingkat konsumsi AS mempengaruhi harga minyak mentah dunia.

OPEC dan OPEC+ Berpotensi Turunkan Produksi

Perkumpulan para eksportir minyak mentah dunia disarankan oleh analis untuk mengurangi produksi sebesar 500.000 hingga 1 juta barel per hari untuk menjaga harga minyak dunia tetap tinggi.

“OPEC harus melakukan pemotongan minyak antara 500.000 dan 1 juta barel per hari untuk menjaga Brent di atas US$90 per barel,” kata Gary Ross, kepala eksekutif Black Gold Investors.

Sejalan dengan pemotongan produksi OPEC, Rusia menyarankan OPEC+ untuk mengurangi produksi sebanyak 1 juta barel per hari dan diputuskan pada pertemuan OPEC+ berikutnya.

Pertemuan OPEC+ selanjutnya akan diadakan pada 5 Oktober sengan agenda penentuan target produksi November. Ini bertepatan dengan penyaluran cadangan minyak strategis Amerika Serikat (AS) untuk menopang pasokan.

Sebelumnya, OPEC+ memangkas target produksi pada Oktober sebesar 100.000 barel per hari pada. Kebijakan ini menunjukkan kesediaannya untuk menanggapi pasar minyak yang berubah dengan cara yang cepat.

Beberapa analis industri telah menyarankan bahwa OPEC+ dapat bergerak untuk mempertahankan $90 per barel.

Tantangan Inflasi Tinggi dan Kenaikan Suku Bunga

Di tengah berbagai kabar baik untuk mendorong harga, pasar minyak mentah dunia dibayangi oleh kenaikan suku bunga akibat inflasi yang tinggi. Kebijakan moneter yang ketat tersebut meningkatkan kekhawatiran akan resesi global.

Saat resesi terjadi, gerak ekonomi akan melambat. Hal ini menyebabkan permintaan akan minyak yang melemah. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat turut mendorong nilai tukar dolar Amerika Serikat menyentuh rekor tertinggi dalam dua dekade. Hal ini membuat minyak yang dihargai dengan dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Goldman Sachs memangkas perkiraan harga minyak dunia pada 2023. Penyebabnya ekspektasi permintaan yang lebih lesu dan dolar AS yang lebih kuat. Akan tetapi ketatnya pasokan global akan memperkuat prospek bullish jangka panjangnya.

Lalu bagaimana strategi trading di saham minyak?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi