Harga Minyak Naik Tinggi, Gimana Dampaknya Ke MEDC dan ELSA?
https://emtrade.id/blog/8761/harga-minyak-naik-tinggi-gimana-dampaknya-ke-medc-dan-elsa
Harga minyak Brent per 14 Juni
2022 menyentuh harga US$125 per barel, mencapai harga tertinggi sejak 10 Maret
2022. Tingginya harga minyak tersebut didukung oleh pasokan minyak global yang
ketat ditengah permintaan yang pulih dari lockdown Covid-19, ditambah momentum Summer Riding Season di AS akan menambah
permintaan minyak jangka pendek.
Sejak awal tahun ini harga minyak brent telah naik 56,6%, melanjutkan kenaikan pada tahun 2021 sebesar 50,7%. Dari 16 emiten yang memiliki korelasi dengan komoditas minyak di IDX, MEDC dan ELSA menjadi emiten yang paling familiar. Lalu bagaimana dampak kenaikan harga minyak global terhadap kinerja keuangan 2 emiten tersebut?
Klasifikasi Emiten Komoditas Minyak
Sebelum membahas 2 emiten
tersebut, emtraders perlu tahu bahwa IDX membagi emiten yang berkaitan dengan
minyak menjadi 4 sub sektor di bawah sektor energi, yaitu:
- Oil Production
& Refinery, khusus untuk emiten
yang memiliki bisnis tambang/lifting minyak
dan atau proses pemurniannya.
- Oil Storage &
Distribution, khusus untuk emiten
penyedia jasa penyimpanan dan logistik/distribusi minyak.
- Oil Drilling
Services, khusus untuk emiten
yang memiliki bisnis yang berkaitan
dengan jasa lifting minyak, seperti pengeboran untuk kilang minyak.
- Oil Equipment
& Services, khusus untuk emiten
yang bisnisnya dalam segmen pengadaan persediaan dan jasa lain yang berkaitan
dengan komoditas minyak.
Berikut beberapa emiten yang memiliki korelasi terhadap komoditas minyak:
Bisnis MEDC di Tengah Kenaikan Harga Minyak
Medco Energi Tbk (MEDC) memiliki
beberapa bisnis yang berkaitan dengan komoditas dan energi, dimana MEDC
memiliki bisnis produksi, pengembangan, & eksplorasi migas, pembangkit
listrik, serta tambang tembaga dan emas yang tersebar di indonesia dan luar
negeri. Dimana bisnis minyak MEDC memiliki kapasitas sebesar 132.000 barel per
tahunnya.
Sehingga dengan model bisnis tersebut, MEDC memiliki korelasi average selling price (ASP) segmen bisnis minyaknya terhadap harga minyak global. Dimana segmen penjualan minyak dan gas (migas) menjadi kontributor utama terhadap pendapatan MEDC dengan porsi 89% pada tahun 2021.
Menurut data operasional MEDC
terbaru untuk laporan 9 bulan pertama di 2021, pendapatan segmen migas
mengalami pertumbuhan sebesar 16,8% secara tahunan menjadi US$846 juta yang
ditopang oleh kenaikan harga minyak bumi sebesar 62% menjadi US$64,1 perbarel, meskipun
volume produksi mengalami penurunan 7%. Hal ini mengindikasikan bahwa performa
keuangan MEDC terpengaruh cukup signifikan terhadap pergerakan harga minyak
global.
Prospek Bisnis MEDC
Melonjaknya harga komoditas
seperti minyak, gas, dan tembaga sepanjang tahun 2022 ini kami nilai dapat
menjadi momentum akselerasi yang baik bagi MEDC pasca tertekan signifikan di
2020 dan pulih di 2021. Momentum tersebut juga didukung oleh operasional
perusahaan yang membaik, terlebih pasca akuisisi ConocoPhilips yang akan
menambah 67% kapasitas produksi migas MEDC.
Selengkapnya baca: Analisis Fundamental &
Teknikal MEDC
Momentum Kinerja ELSA Saat Beban Subsidi BBM Melonjak
Berbeda dengan MEDC, Bisnis
Elnusa Tbk (ELSA) memiliki fokus pada bidang jasa Migas dari hulu ke hilir
seperti jasa eksplorasi dan infrastruktur kilang, fabrikasi dan housing Migas,
hingga layanan distribusi dan logistiknya. Sehingga ELSA bisnis ELSA tidak
terkait langsung dengan penambangan/lifting dan jual-beli migas, mengartikan
bahwa fluktuasi harga minyak global tidak berpengaruh secara langsung terhadap
kinerja keuangan ELSA.
Pada laporan keuangan ELSA, perusahaan membagi kinerjanya dalam 3 segmen pendapatan. Dimana Jasa distribusi dan logistik energi menjadi kontributor utama dengan porsi hampir setengah dari total pendapatan tahunan ELSA. Sedangkan segmen jasa penunjang migas dan hulu migas memiliki kontribusi ~43% dan 7% dari total pendapatan.
Meskipun ELSA tidak terdampak
secara langsung dari fluktuasi harga minyak global, kami melihat ada korelasi
positif dari meningkatnya harga minyak global dengan potensi operasional ELSA
yang meningkat. Terutama berkaitan dengan kemandirian energi dan beban subsidi
negara yang membengkak akan mendorong potensi peningkatan produksi minyak
domestik dan eksplorasi cadangan baru yang lebih agresif, dimana jasa migas
ELSA dibutuhkan untuk menunjang aktivitas tersebut.
Selengkapnya baca: Naik 21% sejak Awal Tahun, Apakah ELSA Masih Bisa Lanjut?
Prospek Bisnis ELSA
Kami menilai pemerintah tidak
akan tinggal diam melihat 60% konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Indonesia yang
diperoleh dari impor, terlebih melihat Indonesia masih memiliki 53% cekungan
yang belum tereksplorasi dan berpotensi menjadi cadangan baru. Dimana
kementerian ESDM telah mencatatkan dari tahun 2020 hingga 2024 berpotensi
terdapat 40 wilayah kerja baru untuk eksplorasi migas.
Disamping itu, mengingat minimnya
korelasi harga minyak terhadap kinerja keuangan ELSA, kami juga melihat bahwa
kondisi ini menjadi potensi bagi kinerja ELSA untuk lebih tahan terhadap
gejolak pasar komoditas yang cukup tinggi beberapa bulan terakhir.
Baca disini untuk prospek lengkapnya: Analisis Fundamental & Teknikal ELSA
Lalu, bagaimana strategi trading saham yang terkait minyak? Yuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8761/harga-minyak-naik-tinggi-gimana-dampaknya-ke-medc-dan-elsa
Nasib Inflasi Jelang Bulan Puasa, Begini Efeknya ke Harga Saham
Inflasi Indonesia DIproyeksi Melandai, Gimana Prospeknya?
Saham Menarik Ketika Natal dan Tahun Baru, Gimmick atau Fenomena?
Kenaikan Suku Bunga BI Mulai Melandai, Begini Efeknya ke Saham
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial