Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Prospek Sektor Semen di Tengah Tren Harga Batu Bara masih Tinggi

29 Sep 2022, 15:46 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Sektor semen diproyeksi akan menanggung dampak negatif dari tingginya harga komoditas dunia. Pengaruhnya ke marjin laba perusahaan karena biaya energi dan produksi komoditas yang dominan dalam struktur biaya.

Lantas dengan kondisi harga komoditas yang masih tinggi apakah sektor semen masih memiliki prospek baik atau malah suram?

Tekanan Biaya Energi

Batu bara adalah sumber energi utama dalam produksi semen di Indonesia, terutama untuk porsis klinkerisasi. Pada 202, biaya energi di dua perusahaan besar sekmen yakni SMGR dan INTP mencapai 20% hingga 38% dari total biaya produksi. Sementara biaya terkait batu bara mencapai 50% hingga 60%.

Seiring dengan boom commodity pada 2021 hingga 2022, biaya energi perusahaan semn turut melonjak sekitar 10% hingga lebih dari 25%.

BACA JUGA: Bagaimana Prospek Saham Properti di Kala Suku Bunga Naik? Begini Analisisnya

Pemerintah pun turut campur dalam penanganan biaya energi dan ketersediaan pasokan batu bara bagi industri semen. Dukungan pemerintah berupa kebijakan Domestic Market Obligation/DMO sebesar 25% produksi batubara untuk konsumsi dlaam negeri.

Selain itu pemerintah juga membatasi harga batu bara, jenis 6.322 CV, yang dijual ke industri semen sebesar US$90 per ton. Kebijkan ini dikenal dengan Domestic Price Obligation (DPO).

Implementasi DPO bagi para produsen semen baru kerasa pada 2022. Semen Indonesia menjadi produsen yang mampu mengamankan 100% pasokan batu bara dengan harga US$90 per ton. Sementara INTP memiliki batu bara dengan harga sesuai DPO sebesar 50% dari totalnya.

Namun, tidak semua perusahaan mampu mengamankan pasokan batu bara dengan harga US$90 per ton. Ini membuat biaya energi perusahaan rentan melonjak pada 2022. Harapan pada tahun 2023, di mana harga batu bara diprediksi melandai.


sumber: riset CGS CIMB


Permintaan dan Pasokan Sektor Semen Indonesia

Proyek infrastruktur pemerintah menjadi booster permintaan sektor semen. Seperti pada 2019 semen curah menyumbang 27% dari total penjualan semen domestik, naik dari 2014 sebesar 22%. Namun, Covid-19 membuat kontribusinya kembali turun ke 23% pada 2020 dan 2021.

Sementara itu, adanya kelebihan pasokan semen di dalam negeri mendorong perusahaan semen meningkatkan volume ekspornya. Diperkirakan ekspor menyumbang 16% dari total produksi semen dan klinker pada 2021, naik dari 2015 hanya 2%.

Volume penjualan semen Indonesia pada semester I/2022 semen domestik mencapai 29,4 juta ton naik 1,2% secara tahunan. Asumsi volume penjualan semen Indonesia pada 2022 naik 1,2% menjadi sekitar 66 juta hingga 68 juta ton secara tahunan.

Pertumbuhan volume penjualan semen di Indonesia yang tipis juga terpengaruh oleh kenaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP).

Contohnya, SMGR meningkatkan harga jual rata-rata sebesar 1% pada Oktober 2021, pangsa pasarnya turun 3,3% poin dari 50,6% menjadi 47,2% pada November 2021.

Kemudian pangsa pasar SMGR meningkat 2,2% poin menjadi 49,4% pada April 2022 karena para pesaing juga menyesuaikan harga mereka. Pangsa pasar SMGR saat ini berada di 45,6%, turun 3,8% poin dari Apr 2022 karena kenaikan harga pada 22 Juni. 


sumber: riset CGS CIMB


Lalu bagaimana strategi trading di SMGR?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-FR-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi