MEDC Akan Garap Proyek Gas Abadi Masela? Gimana Dampaknya?
https://emtrade.id/blog/9741/medc-akan-garap-proyek-gas-abadi-masela-gimana-dampaknya
Indonesia merupakan salah satu negara dengan impor bersih di komoditas minyak dan gas. Dirjen Migas mengungkapkan 60% kebutuhan LPG Indonesia diperoleh dari impor, sedangkan bahan bakar minyak (BBM) 41%nya diperoleh dari impor.
Meski demikian, Indonesia menyimpan cadangan minyak yang belum sepenuhnya termanfaatkan dengan baik, dimana Dirjen Migas mengungkapkan terdapat 128 cekungan yang hanya 16%nya yang telah berstatus berproduksi. Sehingga optimalisasi produksi migas menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mengurangi ketergantungan LPG dan BBM impor.
BACA JUGA: Begini Cara Mengetahui Support dan Resisten Terkuat
Salah satunya adalah Blok Migas Masela yang tercatat memiliki 10,7 triliun kaki kubik cadangan gas alam yang diestimasi dapat menghasilkan 9,5 juta ton LNG per tahun dan 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas pipa. Proyek tersebut menjadi blok dengan potensi produksi tertinggi ke 3 yang ada di rencana eksploitasi tahap 1 Dirjen Migas.
Meski demikian, proyek bernilai US$19,8 miliar tersebut sedang mendapat isu baru dimana Shell Corporation yang memegang 35% dari hak proyek tersebut akan melepas kepemilikannya. MEDC sebagai salah satu emiten yang berfokus pada pengembangan infrastruktur minyak dan gas menjadi salah satu pihak yang digadang menjadi pengganti posisi Shell di Proyek Blok Masela.
Pertengahan September lalu, MEDC mengungkapkan ketertarikannya untuk mengambil bagian dari proyek Gas Alam Blok Masela. Ketertarikan tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Medco Energy Internasional kepada Kontan, terutama ketika nilai keekonomiannya dinilai menarik. Meski demikian, MEDC tidak akan menjadi operator pada proyek tersebut, melihat tingkat kesulitan proyek lepas pantai yang membutuhkan kemampuan khusus.
Potensi Kontribusi ke MEDC
Inpex Corporation sebagai operator utama Blok Masela memperkirakan dapat memperoleh pendapatan sebesar US$153 miliar selama masa kontrak 2027 hingga 2055, artinya per tahun proyek tersebut dapat menghasilkan US$ 5,28 miliar atau setara dengan Rp76,5 triliun per tahun (kurs Rp14.500).
Dengan asumsi ketertarikan MEDC untuk memiliki hak 10%, Blok Masela dapat menyumbang pendapatan sebesar US$528 juta atau setara dengan 28,5% pendapatan MEDC mengindikasikan 40% pertumbuhan anorganik.
Sebagai informasi lini bisnis eksplorasi dan produksi migas MEDC merupakan pendapatan utama MEDC dengan kontribusi sebesar 88% pada semester I/2022. Pada periode tersebut total pendapatan MEDC tercatat sebesar US$1,15 miliar meningkat 80,3% dibandingkan semester I tahun sebelumnya, dimana secara bersamaan pendapatan bisnis eksplorasi dan produksi migas tumbuh 2 kali lipat menjadi US$1,01 miliar.
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9741/medc-akan-garap-proyek-gas-abadi-masela-gimana-dampaknya
Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?
Holding Geothermal Bakal Segera Dibentuk, PGEO Jadi Induknya
Lagi Genjot Ekspansi, Saham Kesehatan Makin Bergairah di Tengah Isu Polusi?
Perancis Dorong Harga Batu Bara, Gimana Prospek Sahamnya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial