Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconPemula

Apa itu Supply dan Demand? Gimana Pengaruhnya ke Harga Saham?

15 Sep 2022, 16:40 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
apa itu supply dan demand

Apa itu supply dan demand? Coba kalian perhatikan deh, belakangan ini banyak banget kebutuhan pokok yang harganya mengalami kenaikan. Sebut saja di antaranya cabai, telur, hingga BBM yang tengah jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Nah, salah satu dari banyaknya penyebab itu datang dari perbedaan jumlah kuantitas barang yang ditawarkan dengan permintaan akan barang tersebut atau biasa disebut hukum supply and demand.

Perlu diketahui juga nih bahwa prinsip ini juga menjadi dasar pergerakan harga saham. Saham yang sifatnya volatil ini mengikuti arah permintaan dan penawaran yang ada di market. Untuk itu supaya kamu semakin paham dengan perdagangan saham, yuk pelajari dulu hukum supply and demand di bawah ini.

Apa itu Supply dan Demand?

apa itu supply dan demand

Hukum supply (penawaran) dan demand (permintaan) adalah salah satu prinsip dasar dalam ilmu ekonomi yang penerapannya berlaku pada semua kalangan masyarakat. Secara sederhana, prinsip ini menyatakan bahwa harga yang berlaku untuk barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh seberapa besar jumlah yang ditawarkan dan permintaan dari pembeli.

Itu artinya kenaikan harga disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara jumlah orang yang membutuhkan dengan jumlah pasokan yang ada, di mana permintaan lebih besar daripada penawaran. Akibatnya, dapat terjadi kekurangan suplai yang menyebabkan harga barang tersebut jadi lebih mahal. Sebaliknya ketika kuantitas barang yang ditawarkan jauh lebih banyak dibanding permintaan, maka harga akan mengalami penurunan.

Baca juga: 3 Kesalahan Trading yang Bikin Kamu Susah Cuan

Faktor Lain yang Memengaruhi Supply dan Demand

  • Harga dapat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat melalui reaksi yang ditunjukkan terhadap suatu kejadian atau kabar tertentu. Misalnya saat kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Maret 2020 lalu, harga masker dan hand sanitizer langsung melonjak tinggi karena aksi panic buying masyarakat. Kemudian pelaku bisnis memanfaatkan peluang dari tingginya permintaan dengan menaikkan harga jual.

  • Monopoli oleh pelaku bisnis juga dapat ‘mengatur’ harga atas barang yang mereka jual. Dalam pasar yang hanya dimonopoli oleh satu penjual, akan terjadi kontrol atas harga, terlepas harga tersebut masuk akal atau tidak.

  •  Intervensi pemerintah dalam regulasi perdagangan di pasar juga memengaruhi keseimbangan supply dan demand. Contohnya seperti penetapan batas atas dan batas bawah harga untuk produk tertentu yang menyebabkan harga suatu produk tidak sepenuhnya ditentukan oleh proses yang terjadi di pasar bebas.

  • Kebijakan proteksionisme yang anti pasar bebas juga menyebabkan proses penawaran dan permintaan tidak bisa terjadi secara alami. Pada kebijakan ini, suatu negara akan memberlakukan peraturan yang ketat terkait perdagangan. Misalnya saja pelarangan impor produk dari negara tertentu karena alasan politik atau pembatasan masuk dan keluarnya produk dari sebuah negara dengan tujuan tertentu.

Baca juga: Berapa Nominal yang Ideal untuk Mulai Trading Saham?

Supply dan Demand Terhadap Uang

Sedikit berbeda dengan produk dan jasa, supply and demand terhadap uang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dan kebijakan tingkat suku bunga yang sedang berlaku.

Sebagai informasi, suku bunga ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral untuk mengatur berapa banyak uang yang beredar di masyarakat. Apabila tingkat suku bunga cenderung rendah, pengusaha akan lebih agresif untuk ekspansi bisnisnya. Dengan begitu, jumlah penyerapan tenaga kerja juga meningkat. 

Dengan jumlah tenaga kerja bertambah, tingkat konsumsi masyarakat meningkat, roda ekonomi pun bisa bergerak lebih cepat. Artinya, peredaran uang di masyarakat juga bertambah banyak.  

Sebaliknya jika suku bunga dinaikkan, masyarakat bisa jadi memilih untuk menghemat dan memasukkan uang mereka ke deposito bank atau obligasi negara guna memanfaatkan tingginya tingkat pengembalian yang bebas risiko. 

Di sisi lain, tingkat bunga kredit yang naik membuat pengusaha tidak terlalu agresif mengajukan kredit. Hasilnya, peredaran uang yang ada di masyarakat berkurang sehingga bisa menstabilkan tingkat inflasi maupun kurs rupiah terhadap dolar AS..

Baca juga: Penyebab Naik Turunnya Harga Saham Saat Pembagian Dividen

Kaitannya dengan Harga Saham

Setelah memahami apa itu supply dan demand, mungkin kalian sudah terbayang mengapa harga saham bisa naik-turun. Sebenarnya kalau dibahas lebih spesifik, ada banyak faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham, mulai dari kinerja emiten, sentimen pasar, kondisi makroekonomi, aksi jual-beli asing, dan masih banyak lagi. Faktor-faktor inilah yang kemudian memengaruhi jumlah permintaan dan penawaran.

Contohnya ketika harga baru bara menyentuh level tertingginya, orang-orang melihat prospek kinerja emiten batu bara berpotensi akan lanjut naik. Sehingga rata-rata saham batu bara kompak mengalami kenaikan hingga level tertinggi seperti ADRO.

Sedangkan jika penawaran lebih besar daripada permintaan, maka harga saham akan cenderung turun. Ketika ini terjadi, artinya jumlah orang yang ingin jual saham lebih banyak daripada jumlah orang yang ingin beli.

Sebagai contoh, penurunan laba bersih SIDO di kuartal II/2022 menekan harga saham turun 14% pada akhir Agustus 2022. Hal ini dikarenakan turunnya kinerja keuangan emiten dinilai sebagai sentimen negatif, sehingga banyak pelaku pasar yang menjual kepemilikan sahamnya.

Nah, penawaran dan permintaan yang terus berubah-ubah menyebabkan harga saham terus bergerak naik-turun. Kekuatan daya beli dan jual pasar bisa dilihat melalui volume yang ada di chart. Ini menjadi salah satu komponen yang harus diperhitungkan untuk melakukan analisis pergerakan harga saham.

Baca juga: 7 Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Harga Saham

Demikian penjelasan tentang apa itu supply dan demand yang menjadi faktor utama penggerak harga saham. Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelPemula

Perhitungan Break Even Point Supaya Kamu Tahu Sudah Untung atau Belum

13 Jan 2023, 16:28 WIB
article
ArtikelPemula

Istilah Price In Harga Saham, Apa Maksudnya?

10 Nov 2022, 16:18 WIB
price in harga saham
ArtikelPemula

Aset Safe Haven Emas, Pahami Maksud dan Keuntungannya Di Sini

11 Nov 2022, 16:21 WIB
aset safe haven emas
ArtikelPemula

Ekonomi AS Diprediksi Double-Dip Recession, Apa Maksudnya?

2 Nov 2022, 15:45 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Telegram
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi