Ada yang Beda dengan Private Placement BUMI, Apa itu?
https://emtrade.id/blog/9350/ada-yang-beda-dengan-private-placement-bumi-apa-itu
Pada tanggal 11 Agustus lalu Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan rencana pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau yang lebih umum dikenal dengan Private Placement. Pada umumnya aksi private placement dilakukan apabila terdapat investor baru yang akan masuk memiliki sebagian saham perusahaan. Namun, pada aksi korporasi BUMI saat ini cukup berbeda. Pasalnya, investor baru yang akan tercatat pada aksi korporasi tersebut berasal dari konversi obligasi wajib konversi (OWK) BUMI yang jatuh tempo.
BACA JUGA: Private Placement Adalah Aksi Korporasi yang Bisa Merugikan Investor Ritel?
Apa Itu Obligasi Wajib Konversi?
Obligasi Wajib Konversi (OWK) merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, dimana ketika surat utang tersebut jatuh tempo kreditur akan menerima pelunasan berupa kepemilikan saham perusahaan tersebut, bukan berupa kas seperti obligasi pada umumnya. Hingga kuartal 1 2022, BUMI tercatat telah melakukan konversi OWK sebanyak 15 kali sejak 2018 dengan total 47,5 miliar saham baru yang diterbitkan, setara dengan 41% jumlah saham ditempatkan dan disetor BUMI per kuartal 1 2022.
Pelaksanaan Private Placement BUMI
Hari ini (19/08) merupakan
tanggal pelaksanaan aksi korporasi private placement tersebut, dimana
perusahaan akan menerbitkan 5,1 miliar saham baru seri C dengan nominal
Rp50/saham dan harga pelaksanaan Rp80/saham. Menurut keterbukaan informasi
manajemen, hasil dari pelaksanaan aksi korporasi tersebut akan diberitahukan
pada tanggal 23 Agustus mendatang.
Dampak Konversi OWK
Dilaksanakannya konversi obligasi
wajib konversi tersebut, tentu akan memberi dampak bagi keuangan perusahaan
dari beberapa sisi:
- Penghapusan utang, berubah jadi ekuitas saham
Meskipun belum terdapat angka pasti atas jumlah utang
obligasi yang dikonversi menjadi saham, dapat dipastikan akan ada transfer
nominal dari utang ke ekuitas perusahaan.
Di sisi ekuitas, dapat dipastikan akan terdapat 5,1 miliar
saham baru dan tambahan modal perusahaan senilai Rp 255 miliar atau US$17,6
juta (kurs Rp14.500/US$), membuat jumlah saham perusahaan menjadi 134,9 juta
miliar saham dan modal perusahaan menjadi US$ 772,7 juta. (tanpa memperhatikan
perubahan laba/rugi ditahan & sub akun lain)
- Dilusi Kepemilikan
Bertambahnya jumlah saham perusahaan tentu akan memberikan
efek dilusi atas kepemilikan saham investor lama. Contoh yang paling terlihat
adalah saat perhitungan laba per saham (EPS), yang berpotensi akan mengecil
karena meningkatnya jumlah saham yang beredar, atau ketika pembagian dividen
investor juga akan menerima dividen per saham lebih kecil dibandingkan jika
tidak ada private placement karena alokasi dividen perusahaan harus dibagikan
kepada jumlah saham yang lebih banyak.
Private placement ini menjadi
risiko atau peluang? Gimana strategi investasi dan tradingnya? temukan
selengkapnya di member VIP emtrade.
Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-AVV-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/9350/ada-yang-beda-dengan-private-placement-bumi-apa-itu
Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play
Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?
Tren Harga Batu Bara Lagi Naik, Sahamnya Ikutan Naik?
Holding Geothermal Bakal Segera Dibentuk, PGEO Jadi Induknya
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial