Saham ELSA mencatatkan reli yang cukup kuat pada Rabu 8 Juni 2022 setelah naik 1,8% menjadi Rp332 per saham. Penguatan tersebut disertai volume transaksi yang meningkat, bahkan mencapai jumlah transaksi tertinggi sejak 11 Maret lalu. Kenaikan hari ini mengakumulasi rally kuatnya selama 1 bulan terakhir dan kenaikan sejak awal tauh sebesar 21%. Betulkah ada kaitannya dengan harga minyak?
Konsumsi BBM Naik, Harga Minyak Naik, Subsidi Naik
Menurut data Pertamina
sebagaimana yang dilansir oleh Kontan
menunjukan adanya peningkatan konsumsi BBM sebesar 13% pada bulan Januari hingga Maret
2022 dibanding periode yang sama tahun 2021. Bahkan, Kenaikan tersebut membuat distribusi BBM jenis solar dan Pertalite melebihi kuota
sebesar 9,5% dan 14%, yang menunjukan permintaan yang pulih dari mobilitas
masyarakat yang semakin baik.
Di sisi lain, untuk memenuhi
kebutuhan tersebut Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 6,29 juta ton pada
periode yang sama, atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Sayangnya
kenaikan volume impor BBM tersebut tidak sebanding dengan nilai impornya
sebesar US$ 5,51 miliar atau naik 97% dibanding kuartal I/2021. Hal ini
merupakan dampak dari harga minyak global yang melambung 44% sepanjang kuartal.
Alhasil pemerintah harus menaikkan harga pertamax setidaknya sebesar 39% menjadi Rp 12.500-13.000/liter pada April lalu serta harus menanggung beban subsidi reguler yang cukup besar, sebesar Rp 28,3 triliun, menjadi subsidi yang tertinggi sejak 3 tahun sebelumnya.
Kami melihat bahwa kondisi saat ini berpotensi menjadi momentum untuk pemerintah mengevaluasi produksi minyak dalam negeri untuk mendorong ketahanan dan kemandirian energi, terkhusus BBM untuk meminimalisir beban subsidi pemerintah kedepannya.
ELSA menjadi salah
satu emiten yang diuntungkan dengan potensi produksi dan eksplorasi minyak
domestik, mengingat ELSA yang memiliki kompetensi di bidang jasa Migas dan
posisinya sebagai market leader di
segmen hydraulic workover.
Sekilas Tentang ELSA
Elnusa Tbk (ELSA) merupakan salah satu anak usaha Pertamina yang bergerak dalam bidang jasa Migas mulai dari hulu hingga hilir, seperti jasa-jasa eksplorasi dan infrastruktur kilang, fabrikasi dan housing, hingga layanan distribusi dan logistik Migas.
Dengan demikian ELSA tidak memiliki bisnis yang berhubungan dengan penambangan dan jual-beli minyak-gas secara langsung, sehingga fluktuasi harga minyak global tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja keuangan ELSA.
Mencapai Level Pre-Covid, Kinerja ELSA Sudah Pulih?
Merilis laporan keuangan kuartal
1/2022nya pada 31 Mei lalu, ELSA menunjukan kinerja yang membaik. Pendapatan
ELSA tercatat sebesar Rp 2,4 triliun naik 33,4% dibandingkan kuartal yang sama
tahun 2021, dimana jasa distribusi dan logistik energi berkontribusi sebesar
56%. Kenaikan pendapatan tersebut tidak lepas dari peran transaksi dengan
Pertamina sebagai perusahaan induk yang mencapai 65% dari nilai pendapatan di
kuartal tersebut.
Capaian pendapatan tersebut telah
mencapai level pre-covid, mengindikasikan kinerja ELSA yang mulai pulih.
Sedangkan di sisi bottom line, ELSA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp
74,9 miliar, tumbuh lebih dari 46 kali lipat dibandingkan laba bersih kuartal
I/2021.
Prospek dan Potensi Bisnis ELSA
Meskipun ELSA tidak memiliki
korelasi langsung terhadap harga minyak yang sedang tinggi, kami melihat ELSA
akan diuntungkan dengan kecenderungan pemerintah untuk meningkatkan produksi
minyak dalam negeri yang akan berpengaruh pada kontrak proyek migas baru
kedepannya. Meski demikian, bukan berarti ELSA akan berjalan tanpa tantangan,
kami melihat iklim investasi di Indonesia dan alokasi anggaran pemerintah
memiliki kontribusi yang besar, mengingat untuk membangun infrastruktur Migas
dan eksplorasinya membutuhkan nilai investasi yang tidak kecil.
Hati-hati! Valuasi Sudah Overvalue
Secara valuasi, ELSA saat ini
diperdagangkan pada 13,5x P/E atau sudah diatas rata-rata historis 5 tahun dan
industri yang berada di 10,2x dan 11,6x P/E. Valuasi yang tinggi tersebut juga
menjadi salah satu risiko yang perlu diperhatikan oleh investor.
Baca Juga: Analisis dan Rekomendasi Saham ELSA
Mau dapat signal trading real-time serta alasan jual belinya?
Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8693/naik-21-sejak-awal-tahun-apakah-elsa-masih-bisa-lanjut
Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?
Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN
Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play
Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial