Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Naik 21% Sejak Awal Tahun, Apakah ELSA Masih Bisa Lanjut?

8 Jun 2022, 17:55 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Saham ELSA mencatatkan reli yang cukup kuat pada Rabu 8 Juni 2022 setelah naik 1,8% menjadi Rp332 per saham. Penguatan tersebut disertai volume transaksi yang meningkat, bahkan mencapai jumlah transaksi tertinggi sejak 11 Maret lalu. Kenaikan hari ini mengakumulasi rally kuatnya selama 1 bulan terakhir dan kenaikan sejak awal tauh sebesar 21%. Betulkah ada kaitannya dengan harga minyak?

Konsumsi BBM Naik, Harga Minyak Naik, Subsidi Naik

Menurut data Pertamina sebagaimana yang dilansir oleh Kontan menunjukan adanya peningkatan konsumsi BBM sebesar 13% pada bulan Januari hingga Maret 2022 dibanding periode yang sama tahun 2021. Bahkan, Kenaikan tersebut membuat distribusi BBM jenis solar dan Pertalite melebihi kuota sebesar 9,5% dan 14%, yang menunjukan permintaan yang pulih dari mobilitas masyarakat yang semakin baik.

Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 6,29 juta ton pada periode yang sama, atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Sayangnya kenaikan volume impor BBM tersebut tidak sebanding dengan nilai impornya sebesar US$ 5,51 miliar atau naik 97% dibanding kuartal I/2021. Hal ini merupakan dampak dari harga minyak global yang melambung 44% sepanjang kuartal.

Alhasil pemerintah harus menaikkan harga pertamax setidaknya sebesar 39% menjadi Rp 12.500-13.000/liter pada April lalu serta harus menanggung beban subsidi reguler yang cukup besar, sebesar Rp 28,3 triliun, menjadi subsidi yang tertinggi sejak 3 tahun sebelumnya.


Kami melihat bahwa kondisi saat ini berpotensi menjadi momentum untuk pemerintah mengevaluasi produksi minyak dalam negeri untuk mendorong ketahanan dan kemandirian energi, terkhusus BBM untuk meminimalisir beban subsidi pemerintah kedepannya.

ELSA menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dengan potensi produksi dan eksplorasi minyak domestik, mengingat ELSA yang memiliki kompetensi di bidang jasa Migas dan posisinya sebagai market leader di segmen hydraulic workover.


Sekilas Tentang ELSA

Elnusa Tbk (ELSA) merupakan salah satu anak usaha Pertamina yang bergerak dalam bidang jasa Migas mulai dari hulu hingga hilir, seperti jasa-jasa eksplorasi dan infrastruktur kilang, fabrikasi dan housing, hingga layanan distribusi dan logistik Migas.

Dengan demikian ELSA tidak memiliki bisnis yang berhubungan dengan penambangan dan jual-beli minyak-gas secara langsung, sehingga fluktuasi harga minyak global tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja keuangan ELSA.


Mencapai Level Pre-Covid, Kinerja ELSA Sudah Pulih?

Merilis laporan keuangan kuartal 1/2022nya pada 31 Mei lalu, ELSA menunjukan kinerja yang membaik. Pendapatan ELSA tercatat sebesar Rp 2,4 triliun naik 33,4% dibandingkan kuartal yang sama tahun 2021, dimana jasa distribusi dan logistik energi berkontribusi sebesar 56%. Kenaikan pendapatan tersebut tidak lepas dari peran transaksi dengan Pertamina sebagai perusahaan induk yang mencapai 65% dari nilai pendapatan di kuartal tersebut.

Capaian pendapatan tersebut telah mencapai level pre-covid, mengindikasikan kinerja ELSA yang mulai pulih. Sedangkan di sisi bottom line, ELSA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 74,9 miliar, tumbuh lebih dari 46 kali lipat dibandingkan laba bersih kuartal I/2021.

 

Prospek dan Potensi Bisnis ELSA

Meskipun ELSA tidak memiliki korelasi langsung terhadap harga minyak yang sedang tinggi, kami melihat ELSA akan diuntungkan dengan kecenderungan pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri yang akan berpengaruh pada kontrak proyek migas baru kedepannya. Meski demikian, bukan berarti ELSA akan berjalan tanpa tantangan, kami melihat iklim investasi di Indonesia dan alokasi anggaran pemerintah memiliki kontribusi yang besar, mengingat untuk membangun infrastruktur Migas dan eksplorasinya membutuhkan nilai investasi yang tidak kecil.

 

Hati-hati! Valuasi Sudah Overvalue

Secara valuasi, ELSA saat ini diperdagangkan pada 13,5x P/E atau sudah diatas rata-rata historis 5 tahun dan industri yang berada di 10,2x dan 11,6x P/E. Valuasi yang tinggi tersebut juga menjadi salah satu risiko yang perlu diperhatikan oleh investor.



Baca Juga: Analisis dan Rekomendasi Saham ELSA


Mau dapat signal trading real-time serta alasan jual belinya?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-AVV-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Update Data Makro: Inflasi AS & China dan IKK Indonesia, Apa Implikasinya?

13 Mar 2024, 15:55 WIB
article
ArtikelInsight

Keluar dari MSCI, Indeks FTSE Siap Tampung CUAN

19 Feb 2024, 14:10 WIB
article
ArtikelInsight

Kembangkan Bisnis FTTH, ISAT Akuisisi Pelanggan MNC Play

21 Nov 2023, 12:01 WIB
article
ArtikelInsight

Adu Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Kuartal III/2023, Siapa Juaranya?

24 Okt 2023, 17:14 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi