Saham TOBA Naik 8,3%, Efek Bisnis Energi Baru Terbarukan?
https://emtrade.id/blog/8219/saham-toba-naik-83-efek-bisnis-energi-baru-terbarukan
Saham PT TBS Energi Utama Tbk.
(TOBA) mencatatkan kenaikan 8,3% menjadi Rp1.305 per saham pada penutupan
perdagangan 12 April 2022. Dengan begitu, harga saham TOBA sudah naik 20,3%
sepanjang April 2022. Kira-kira, apa yang bikin harga saham TOBA naik?
Transformasi ke Green Business, TOBA Akan Zero Carbon di
2030
Melalui public expose yang disampaikan TOBA pada November 2021, TOBA mendeklarasikan akan mulai mendiversifikasi bisnisnya ke sektor green energy. Transformasi tersebut perusahaan mulai dari divestasi Paiton Energy, segmen bisnis TOBA yang berfokus pada pembangkit listrik tenaga batu bara.
BACA JUGA: Begini Cara Cari Saham Lagi Diskon yang Benar
Hasil dari divestasi tersebut
akan di reinvestment pada entitas
yang berkaitan dengan energi baru dan terbarukan, serta kendaraan listrik.
Manajemen menargetkan perusahaan akan berstatus ‘zero carbon’ pada tahun 2030.
Sejauh ini terdapat beberapa
investasi yang sudah TOBA lakukan:
- Investasi di Perusahaan Solar Panel
Akhir November tahun lalu, TOBA melakukan investasi
melakukan investasi pada Solar United Network Pte Ltd (SUN), melalui penerbitan
saham baru sejumlah 523.703 lembar dengan nilai investasi sebesar US$8 juta.
Hasil dari investasi tersebut nantinya akan digunakan oleh SUN dalam ekspansi
bisnis renewable energy. [source]
- Joint Venture Bisnis EV Roda 2
Melalui anak usaha TOBA yang bekerjasama dengan Gojek, TOBA
mendirikan perusahaan patungan (JV) antara bernama PT Energi Kreasi Bersama. JV
yang bergerak dibidang perakitan, perdagangan, reparasi, perawatan, dan
pembiayaan sepeda motor listrik, termasuk merakit baterai dan menyediakan
stasiun penukaran baterai untuk kendaraan listrik. [source]
Nantinya kendaraan listrik roda 2 tersebut akan digunakan
sebagai kendaraan bagi mitra gojek.
Aksi divestasi dan reinvestment tersebut akan berlanjut
hingga TOBA mencapai ‘zero carbon’ di
2030. Menurut guidance perusahaan,
tahun 2026 hingga 2030 TOBA akan menyelesaikan bisnis pertambangan batu bara
serta melakukan divestasi PLTU.
Bisnis Batubara Masih
Berjalan
Meskipun business path perusahaan akan menuju ke energi bersih, TOBA masih
menjalankan bisnis lamanya sebagai penambang batu bara dan pembangkit listrik.
Sampai September 2021, 80% pendapatan TOBA masih diperoleh dari penjualan batu
bara.
Sehingga, fluktuasi pergerakan
harga batu bara global menjadi katalis terhadap kinerja keuangan TOBA.
Sepanjang tahun 2022, harga batu
bara newcastle mengalami kenaikan 88,6% hingga penutupan 11 April 2022 yang
menggambarkan kenaikan sebesar 17,9% sepanjang April 2022.
Kenaikan harga batu bara global
tersebut merupakan dampak dari invasi Rusia ke Ukraina yang memicu gangguan
distribusi batubara serta sanksi ekonomi berupa larangan impor batubara Rusia
dari negara-negara Uni Eropa serta Jepang dan Korea.
Kinerja Kuartal 3/2021 Masih Tanpa Green Energy
TOBA mencatatkan pendapatan sebesar US$287 juta pada kuartal
3/2021, naik 4,2% dibanding periode yang sama tahun 2020. Pertumbuhan tersebut
terjadi berkat harga jual batubara yang mengalami kenaikan 76%, meskipun volume
penjualan batubara turun 22%.
Sepanjang periode tersebut pendapatan TOBA masih sepenuhnya
diperoleh dari bisnis batubara dan turunannya, dimana penjualan batubara
berkontribusi 80% serta konstruksi & ketenagalistrikan berkontribusi 19%.
Di sisi laba bersih, TOBA mencatatkan laba sebesar US$ 34,2
juta, naik 15,8% dibanding periode yang sama tahun 2020.
Bagaimana Prospek
Kedepan?
Hingga beberapa tahun mendatang kami menilai bisnis batubara
TOBA masih akan mendominasi kinerja keuangan, sehingga pergerakan harga
komoditas global serta potensi kenaikan produksi batu bara tahun ini menjadi
katalis yang tidak bisa dipisahkan untuk saat ini.
Kenaikan harga batu bara sepanjang kuartal I/2022 tentu akan
berdampak pada kenaikan harga jual TOBA yang akan tercermin pada potensi
pertumbuhan pendapatan tahun ini.
Meski demikian potensi reinvestment
TOBA ke bisnis energi baru dan terbarukan serta kendaraan listrik dapat
menjadi katalis untuk pergerakan harga sahamnya, melihat pergerakan historis
TOBA yang cukup sensitif terhadap sentimen tersebut.
Sehingga fluktuasi harga komoditas dari berlanjutnya tensi
geopolitik Rusia-Ukraina menjadi risiko yang perlu diperhatikan selain dari
potensi permintaan China yang melemah karena Covid-19 dan produksi batu bara
TOBA yang dibawah ekspektasi.
Valuasi Premium
TOBA saat ini diperdagangkan pada valuasi yang cukup permium dengan 25,1x P/E, atau berada di atas +1Std 5 tahunya dengan rata-rata P/E 5 tahunnya di 12,8x serta valuasi rata-rata peers di 5,4x.
BACA JUGA: Begini Analisis dan Rekomendasi
Jual-Beli Saham TOBA
Mau tau strategi
trading saham TOBA selanjutnya? yuk upgrade ke VIP member Emtrade.
Dengan menjadi VIP
member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report,
tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan
seminar rutin setiap akhir pekan.
Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.
-RE-
Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.
https://emtrade.id/blog/8219/saham-toba-naik-83-efek-bisnis-energi-baru-terbarukan
Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek
Terdaftar dan Diawasi
© 2023, PT Emtrade Teknologi Finansial