Insight

Teknikal

Pemula

Fundamental

Psikologi Trading

Manajemen Risiko

Perencanaan Keuangan

Emtradepedia

Investasi Saham Syariah, Begini Pengertian dan Cara Cari Sahamnya

4 Apr 2022, 14:05 WIB

Saham syariah bisa menjadi pilihan alternatif bagi yang ingin berinvestasi dengan prinsip syariah. Memang, apa itu saham syariah?

Saham syariah adalah emiten yang secara bisnis dan kinerja keuangannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Secara umum, MUI juga sudah memberikan fatwa halal dalam DSN-MUI No.80/DSN-MUI/III/2021 terkait penerapan prinsip syariah dalam mekanisme perdagangan saham di pasar reguler.

BACA JUGA: Begini Perbedaan Saham Syariah dengan Konvensional

Isi dari fatwa itu antara lain, investasi saham di BEI dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah.

Ciri-ciri Saham Syariah

Saham syariah memiliki beberapa indikator yang sudah ditentukan. Nantinya, deretan saham syariah akan masuk ke daftar efek syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK secara berkala.

Beberapa ciri-ciri saham syariah antara lain:

1. Emiten tidak melakukan kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Beberapa kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah seeprti:

- Perjudian

- Perdagangan yang tidak menyerahkan barang atau jasa

- perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu

- jasa keuangan ribawi seperti bank berbasis bunga dan perusahaan pembiayaan berbasis bunga

- jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian atau judi seperti asuransi konvensional

- memproduksi, distribusi, perdagangkan barang atau jasa haram dari zat, bukan zat, dan merusak moral

- melakukaan transaksi yang mengandung unsur suap

2. Rasio keuangan yang wajib dipenuhi emiten berstatus saham syariah

Saham syariah memiliki beberapa syarat rasio keuangan seperti, total utang yang berbasis bunga tidak boleh lebih 45% dari total aset.

Lalu, emiten juga punya pendapatan bunga atau pendapatan tidak halal lainnya maksimal 10% dari total pendapatan usaha dan lain-lain.

Cara Mengetahui Saham Syariah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara rutin mengupdate deretan saham yang termasuk saham syariah setiap dua kali dalam setahun.

Secara periodik, daftar efek syariah (DES) diubah paling lambat lima hari kerja sebelum akhir Mei dan efektif berlaku 1 Juni. Lalu, perubahan tahap kedua terjadi pada 5 hari kerja sebelum akhir November dan efektif pada 1 Desember.

Namun, daftar saham syariah bisa berubah secara insidentil. Perubahan itu terjadi jika emiten terkait tidak lagi memenuhi kriteria fek syariah.

Sampai Akhir 2021, ada sekitar 472 daftar saham syariah yang ada di 11 sektor. Untuk melihat update saham syariah di daftar efek syariah bisa klik di sini.

5 Saham Syariah dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Cara lain untuk mencari saham syariah adalah dengan memantau beberapa efek syariah seperti, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun Jakarta Islamic Index (JII).

5 Saham Syariah di ISSI dengan Market Cap Terbesar

1. PT Telkom (Persero) Tbk. Rp445,77 triliun

2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) Rp222,22 triliun

3. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Rp154,21 triliun

4. PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Rp145,16 triliun

5. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Rp137,72 triliun.

5 Saham Syariah di JII dengan Market Cap Terbesar

1. 1. PT Telkom (Persero) Tbk. Rp445,77 triliun

2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) Rp222,22 triliun

3. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Rp154,21 triliun

4. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Rp137,72 triliun.

5. PT United Tractors Tbk. (UNTR) Rp99,5 triliun

Lalu, bagaimana strategi trading saham syariah? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-SR-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.