Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Hari ini (29/04) saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibuka gap down dan berhasil menguat sekitar 4%. Jika diperhatikan, sahamnya sudah turun hingga lebih dari 20%-an dalam satu bulan terakhir. Padahal, BBRI baru saja cetak rekor all time high (ATH) di level 6000-an pada bulan Maret 2024. 


Perlu diketahui, bahwa penurunan yang terjadi pada saham BBRI seiring dengan tekanan jual yang sangat besar dari investor asing. Tercatat net foreign sell mencapai -Rp7,12 triliun di pasar reguler dalam sebulan terakhir. Angka ini tergolong besar karena jika dibandingkan dengan net foreign sell sejak awal tahun, angkanya masih lebih kecil, yaitu -Rp3,53 triliun.


Hal ini menandakan bahwa investor asing lagi rajin melepas kepemilikan sahamnya di BBRI di satu bulan ini. Pertanyaannya, apa yang membuat asing menjual saham BBRI?

Penyebab BBRI turun

Kinerja di bawah ekspektasi

Sepanjang kuartal I/2024, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp35,95 triliun. Jumlah ini naik 9,7% YoY dari Rp32,77 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu. Laba bersih tumbuh tipis 2,7% YoY dari Rp15,56 triliun menjadi Rp15,98 triliun. Namun, perolehan ini hanya setara 23,6% dari ekspektasi FY24F konsensus yang mencapai Rp67,4 triliun.


Net interest margin (NIM) sebesar 7,84%, sama seperti kuartal I/2023. Walaupun cenderung stabil, hasilnya berada di bawah target 7,9-8%. Adapun kredit naik 10,9% YoY dari Rp1.180 triliun menjadi Rp1.308 triliun. Jumlah ini juga di bawah target perusahaan +11 sampai +12%. 


Baca juga: BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

Target kinerja lebih rendah

Sejalan dengan hasil tersebut, BBRI sedikit merevisi target loan growth dari 11-12% menjadi 10-12% karena akan fokus pada peningkatan kualitas asetnya, terutama di segmen mikro dan kecil. Revisi juga dilakukan pada NIM, credit cost, dan non-performing loan (NPL).


Source: company presentation

Rupiah melemah

Rupiah terpantau masih nyaman parkir di level 16.200-an per dolar AS. Potensinya berlanjutnya penurunan rupiah sudah Emtrade prediksi di akhir Maret saat masih di 15.800-an. 


Baca juga: Waspada Pelemahan Rupiah, Gimana Efeknya ke Saham?


Jika rupiah tetap berada di level tinggi, maka inflasi bisa meningkat dan memengaruhi kelompok paling rentan terhadap pelemahan ekonomi, yaitu masyarakat menengah ke bawah.  Di sisi lain, kelompok ini masuk ke dalam kategori segmen mikro yang jadi penyumbang utama kredit BBRI.


Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari NPL BBRI yang naik dibandingkan FY2023, NPL ini menunjukan naiknya kredit yang tidak efisien dari BBRI.

Suku bunga BI naik

Pada pekan lalu suku bunga Bank Indonesia (BI) secara tak terduga dinaikkan ke level 6,25%. Hal ini di luar prediksi konsensus yang memperkirakan suku bunga akan ditahan di level 6%.


Kenaikan suku bunga berpotensi mengurangi minat kredit karena bunga menjadi semakin mahal. Sehingga segmen masyarakat menengah ke bawah lagi-lagi akan menjadi yang paling berdampak dari adanya sentimen ini.


Jika minat kredit turun, otomatis penyaluran kredit berpotensi turun dan income-nya bisa tergerus. Padahal BBRI pendapatan utamanya berasal dari pendapatan bunga.


Sisi positif dari kenaikan suku bunga adalah meningkatnya minat terhadap deposito Alhasil, perbankan akan menjadi lebih likuid karena banyak uang masuk.


Prospek BBRI

Secara valuasi, saham BBRI bisa dibilang cukup premium. Pasalnya, price to book value (PBV) saat ini berada di 2,50x, sedangkan rata-rata 5 tahun di 2,36x. 


Menariknya, jika dibandingkan dengan big bank, BBRI menjadi yang paling murah berdasarkan persentasenya.


Lalu, apa yang harus dilakukan holder di saat seperti ini? Kita cek teknikalnya dulu.


Secara teknikal, saham BBRI sudah turun 27% dari puncaknya. Jumat (26/04) lalu BBRI mengalami koreksi dengan volume besar, menunjukkan tekanan jual cukup tinggi. Hari ini, BBRI berhasil memantul dari area support 4670 yang diperoleh dari low Maret 2024.


Meskipun koreksi mulai mereda, masih ada potensi tekanan jual sedikit lagi, next support 4370 yang diperoleh dari low 12 Januari 2024.


Punya di harga atas? Secara historikal, BBRI selalu memantul setelah turun dalam dari puncak. Seperti di awal tahun 2020 lalu, sejak puncaknya 23 Januari 2020 hingga 18 Mei 2020 BBRI udah turun -54%. Namun, berhasil memantul hingga 13 Mei 2024 lalu udah naik +205%.



Gimana strategi trading dan investasi BBRI? Belajar di Basic Trading Mastery, webinar trading saham dengan Ms Ellen May dengan materi yang mudah dipahami & diterapkan.

GRATIS senilai Rp500.000 dengan kode BLOG terbatas untuk 50 orang pertama

Klik di sini untuk informasi selengkapnya

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Rupiah Ambruk ke Level Terendah Empat Tahun, Begini Korelasinya ke IHSG Secara Historis

17 Apr 2024, 11:51 WIB
article
ArtikelInsight

Seberapa Besar Dampak Konflik Timur Tengah yang Kian Memanas ke Pasar Saham?

16 Apr 2024, 10:54 WIB
article
ArtikelInsight

SIDO Siap Catat Perbaikan Kinerja, Simak Potensi Dividennya

5 Apr 2024, 14:26 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi