Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Waspada Pelemahan Rupiah, Gimana Efeknya ke Saham?

27 Mar 2024, 14:01 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Kurs rupiah terhadap dolar AS saat ini berada dekat 15.800. Jika terus berada di level ini bukan tidak mungkin Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga. Terakhir kali BI menaikkan suku bunga secara tiba-tiba adalah pada 19 Oktober 2023, ketika rupiah menembus Rp15.800 per dolar AS. 




BI tentu selain menjaga ekonomi juga wajib menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini juga yang meningkatkan kekhawatiran bahwa jika rupiah terus melemah, ada potensi BI malah meningkatkan suku bunga. 


Pada periode 18-21 Maret 2024, investor asing mencatatkan jual bersih (net-sell) Rp8,2 triliun di pasar obligasi pemerintah. Hal ini menunjukkan adanya penarikan modal oleh investor asing, yang dapat memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah. Dollar Index (yang mengukur kekuatan USD terhadap 6 mata uang utama dunia) menguat 0,57%.


Implikasi Pelemahan Rupiah


Pelemahan rupiah memiliki implikasi yang luas, mulai dari peningkatan biaya impor hingga potensi inflasi. Dalam jangka panjang, pelemahan rupiah dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Impor menjadi lebih mahal ketika rupiah melemah terhadap dolar AS. Ini berdampak pada biaya produksi bagi industri yang mengandalkan bahan baku impor, seperti KLBF dan ACES. Kenaikan dolar ini berpotensi menggerus margin atau bahkah peningkatan biaya produksi yang kemudian dapat diteruskan ke konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat mendorong inflasi.


Tindakan Bank Indonesia


Untuk menjaga stabilitas rupiah, BI dapat melakukan intervensi pasar. Intervensi ini dapat berupa penjualan cadangan devisa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Selain itu, BI juga dapat menaikkan suku bunga acuan untuk menarik investasi masuk, yang pada gilirannya akan membantu menstabilkan rupiah.


Menaikkan suku bunga acuan dapat menarik investasi masuk karena akan meningkatkan imbal hasil investasi di Indonesia. Namun, kebijakan ini juga memiliki risiko, seperti memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan beban bunga bagi pemerintah dan sektor swasta.


Nah, kenaikan suku bunga ini berpotensi menekan pasar saham, investor cenderung mencari investasi dengan imbal hasil tinggi dan risiko rendah. Oleh karena itu, kondisi ekonomi global dan domestik, termasuk kebijakan suku bunga dari bank sentral, dapat memengaruhi aliran modal asing.


Lalu, gimana potensi dan strategi trading saham yang menguntungkan di tengah fluktuasi rupiah? Mau belajar strategi super trader untuk menganalisis pasar dalam kondisi apa pun?


Pelajari di Basic Super Trader, webinar pelatihan saham untuk belajar strategi Super Trader bersama Ms Ellen May.


Kode promo: BLOG


Klik di sini untuk info selengkapnya 


-MNF-

Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi