Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

3 Indikator untuk Mengukur Kesehatan Perekonomian, Investor dan Trader Wajib Tahu!

13 Feb 2024, 13:49 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Dalam dunia investasi dan trading, mengukur kesehatan perekonomian suatu negara menjadi kunci untuk membuat keputusan yang tepat. Sebelum menanamkan modal, para investor dan trader perlu memahami berbagai indikator ekonomi yang bisa memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomi saat ini dan prediksi masa depan. 


Tiga indikator yang sering dijadikan acuan dan memiliki standar kesehatan adalah cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, dan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur. Melalui indikator-indikator ini, kita bisa mendapatkan insight yang berharga tentang kekuatan ekonomi suatu negara, tingkat konsumsi masyarakat, dan kesehatan sektor industri. 


Pemahaman mendalam tentang ketiga indikator ini tidak hanya vital bagi mereka yang terlibat dalam pasar keuangan, tapi juga bagi siapa saja yang ingin memastikan investasi atau keputusan trading berada di jalur yang benar.

Cadangan Devisa

Cadangan devisa adalah kumpulan mata uang asing yang disimpan dan dikelola oleh bank sentral suatu negara seperti Bank Indonesia (BI). Fungsi utamanya adalah untuk mendukung dan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang domestik, membiayai defisit transaksi berjalan, dan menanggulangi situasi darurat yang memerlukan pembayaran dalam mata uang asing. 


Dengan memiliki cadangan devisa yang cukup, sebuah negara dapat menunjukkan kepada investor internasional dan lembaga keuangan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayarannya, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap ekonominya. 


Cadangan ini juga penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, memberikan perlindungan dari dampak negatif fluktuasi pasar keuangan internasional. Secara sederhana, semakin besar jumlah cadangan devisa, semakin kuat pula posisi keuangan dan ekonomi suatu negara di mata dunia.


Standar cadangan devisa yang baik adalah setara dengan 3 bulan impor. Data terbaru menunjukkan cadangan devisa Indonesia bulan Januari 2024 turun menjadi US$145,1 miliar dari US$146,4 miliar di bulan Desember 2023 karena pemerintah bayar utang luar negeri. 


Sumber: Trading Economics


Walaupun turun, angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, posisinya juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Hal ini menandakan bahwa cadangan devisa masih aman.


Baca juga: Cadangan Devisa Turun, Begini Dampaknya ke Saham

Indeks Keyakinan Konsumen

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa optimis atau pesimis konsumen terhadap kondisi ekonomi mereka, baik saat ini maupun ekspektasi mereka di masa yang akan datang. 


Indeks ini dibuat berdasarkan survei yang menanyakan pendapat konsumen tentang kondisi ekonomi saat ini, termasuk situasi pekerjaan, pendapatan pribadi, dan kemungkinan untuk melakukan pembelian besar seperti rumah atau mobil. 


Indikator IKK penting karena dapat memberikan gambaran tentang perilaku belanja konsumen di masa depan. Jika konsumen merasa yakin dengan kondisi ekonomi dan stabilitas pekerjaan mereka, mereka lebih cenderung mengeluarkan uang, yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jika mereka merasa pesimis, mereka mungkin akan mengurangi pengeluaran, yang bisa memperlambat ekonomi. 


Angka IKK di atas 100 menunjukkan level yang optimis. Hari ini (13/02) data IKK bulan Januari 2024 baru saja dirilis. Angkanya meningkat menjadi 125,0 dari 123,8 pada bulan Desember 2023. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus lalu.


Sumber: Trading Economics


Baca juga: Alasan Trading dan Investasi Wajib Pantau Kondisi Makroekonomi

PMI Manufaktur

PMI Manufaktur, singkatan dari Purchasing Managers' Index Manufaktur, adalah indikator ekonomi yang memberikan gambaran tentang kondisi industri manufaktur di sebuah negara. Indikator ini dihasilkan dari survei bulanan terhadap manajer pembelian dan eksekutif di sektor manufaktur. 


PMI mengukur berbagai aspek penting dalam industri manufaktur, termasuk tingkat produksi, pesanan baru, tingkat stok barang jadi, kecepatan pengiriman dari pemasok, dan situasi tenaga kerja. 


Skor PMI di atas 50 menandakan ekspansi dalam industri manufaktur, menunjukkan bahwa sektor manufaktur sedang berkembang dan kondisi ekonomi secara umum sedang baik. Sebaliknya, skor di bawah 50 menunjukkan kontraksi, yang bisa menjadi tanda awal masalah dalam ekonomi. 


Sumber: Trading Economics


Indeks PMI Manufaktur Indonesia naik menjadi 52,9 pada Januari 2024 dari 52,2 di bulan sebelumnya. Ini merupakan pertumbuhan aktivitas pabrik yang berlangsung selama 29 bulan berturut-turut dan merupakan laju pertumbuhan terkuat sejak Agustus tahun lalu, karena pertumbuhan pesanan baru yang lebih cepat, ditambah dengan kondisi pasokan yang lebih baik, mengakibatkan produksi tumbuh dengan laju tercepat dalam dua tahun. 


Baca juga: Dampak Kondisi Ekonomi AS ke Indonesia


Demikian adalah tiga indikator perekonomian yang memiliki standar kesehatan. Dari data terbaru bulan Januari 2024, kita dapat simpulkan bahwa perekonomian Indonesia secara keseluruhan menunjukkan ketahanan dan prospek yang positif. Ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk melanjutkan pertumbuhan dan menghadapi tantangan ekonomi global.


Pertanyaannya, saham-saham apa saja yang potensial untuk trading di kala kondisi ekonomi yang ekspansif? Bagaimana strategi tradingnya?

Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Jelang Lebaran, Gimana Potensi dan Kinerja Emiten Poultry Secara Historis?

4 Apr 2024, 11:55 WIB
article
ArtikelInsight

BEI Terapkan Mekanisme Full Call Auction, Simak Dampaknya ke Investor

26 Mar 2024, 12:18 WIB
article
ArtikelInsight

ADRO Punya Proyek EBT Jumbo, Begini Prospeknya

22 Mar 2024, 13:35 WIB
article
ArtikelInsight

Skema Right Issue INCO dan Proyek Jumbo yang Sedang Berlangsung

21 Mar 2024, 13:25 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi