Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Mencari Saham Consumer Goods dengan Valuasi Paling Murah

4 Jan 2024, 14:00 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Memasuki awal tahun 2024, saham-saham consumer goods dinilai bisa semakin tersulut oleh beberapa katalis positif. Salah satu di antaranya adalah potensi penurunan suku bunga oleh The Fed. Diperkirakan suku bunga AS akan turun sebanyak tiga kali pada tahun 2024. Adapun proyeksi penurunan sebesar 25 basis poin terjadi pada bulan Maret mendatang. Keputusan The Fed nantinya berpotensi akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI).


Jika BI menurunkan suku bunga, maka konsumsi rumah tangga bisa meningkat. Sehingga bisa mendorong permintaan terhadap produk-produk consumer goods yang pada akhirnya akan menguntungkan emiten consumer goods.


Berikutnya, di tahun ini akan ada momentum politik Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang dilaksanakan serentak. Secara historis, perhelatan Pemilu dan Pilpres menjadi katalis positif bagi sektor consumer goods. 


Baca juga: Terbawa Sentimen Daya Beli dan Pemilu, ke Mana Arah Sektor Consumer Goods?


Selain didorong oleh kenaikan konsumsi, saat ini consumer goods juga akan diuntungkan dari pelemahan harga komoditas gandum yang sering kali menjadi bahan pokok utama. Dengan demikian beban pokok produksi bisa turun dan margin dapat meningkat.


Adapun biasanya saat kampanye, simpatisan partai politik biasanya akan mendapatkan rokok gratis. Namun, perlu diperhatikan untuk emiten rokok akan ada tantangan dari cukai rokok yang tetap 10% di 2024. Sehingga ada risiko beban produksi yang bertambah. 


Baca juga: Cukai Rokok Tetap 10% di Tahun Pemilu 2024, Gimana Nasib Emitennya?


Berikut adalah kinerja keuangan consumer goods big caps secara tahunan (Year-on-Year/YoY) pada tahun pemilu 2014 dan 2019.


Berdasarkan di atas, emiten consumer goods dengan pertumbuhan kinerja paling signifikan adalah ICBP, INDF, dan GGRM.


Pertanyaannya, mana yang secara valuasi paling menarik?


Terlihat semua saham di atas secara historis masih terdiskon. Namun, secara sektoral, valuasi INDF adalah yang paling murah dibandingkan peers-nya baik itu PER maupun PBV.


Baca juga: Pemilu Semakin Dekat, Apa Saja Saham yang Berpotensi Diuntungkan?


Lalu, apakah saat ini saham INDF potensial untuk buy? Bagaimana strateginya agar profit maksimal? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.



Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Gaji Dipotong Tapera, Apa dan Gimana Dampaknya?

30 Mei 2024, 13:05 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Masih Nyaman di Level 4000-an, Apa yang Mesti Dilakukan Holder?

29 Apr 2024, 14:20 WIB
article
ArtikelInsight

Harga Nikel Cetak Rekor, Sahamnya Menyala

22 Apr 2024, 16:23 WIB
article
ArtikelInsight

Deretan Saham Big Caps yang Terdiskon, Mana yang Potensial?

18 Apr 2024, 16:47 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi