Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

Pendapatan Bunga Nyaris Naik 10%, Kinerja BBTN Jempolan

24 Jul 2023, 15:47 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Pada semester I/2023 PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencetak kenaikan tipis pada laba bersih mereka 0,23% secara tahunan menjadi Rp1,5 triliun. Namun, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) masih turun 16,27% menjadi Rp6,47 triliun. Hal ini didorong oleh margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang turun 96 basis poin menjadi 3,7%. 


Sementara itu pendapatan non-bunga melonjak 70% karena efek low base pada tahun lalu. Adapun biaya provisi yang terpangkas 6% menandakan bahwa biaya kredit (cost of credit/CoC) sebesar 1,3% sepanjang semester ini atau turun 20 basis poin secara tahunan. 


Meski begitu secara kuartalan NII dan NIM masih tumbuh masing-masing 7,6% dan 30 basis poin menjadi 3,8%. 


Di sisi lain kredit naik 7,52% menjadi Rp307,66 triliun dari sebelumnya Rp286,15 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi mencapai Rp269,48 triliun hingga Juni 2023. Di mana, KPR subsidi tetap menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp152,17 triliun, atau naik 10,86%. Sedangkan KPR non-subsidi naik 6,40% menjadi Rp90,83 triliun.


Pertumbuhan kredit kemudian membuat aset BBTN juga mengalami pertumbuhan sekitar 4,93% menjadi Rp400,54 triliun.


Baca juga: Punya Saham Bank? Ini Deretan Indikator yang Wajib Dipantau


Dari sisi likuiditas, BBTN mengalami pengetatan di mana loan to deposit ratio (LDR) naik 440 basis poin secara kuartalan menjadi 98% di kuartal II/2023. Ini menjadi pertanda bahwa ruang penyaluran kredit semakin terbatas. Namun, angka tersebut masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata pra-pandemi >110%.  Sekadar informasi, standar LDR yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sekitar 78%-92%.


Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett meningkat 71 basis poin menjadi 1,75%. Hal ini dikarenakan tidak adanya lagi relaksasi restrukturisasi akibat covid-19. BBTN mempertahankan target NPL bisa turun di bawah 3% hingga akhir tahun, mengingat rencana penjualan aset massal yang akan datang senilai Rp1 triliun. 


Selain itu, BBTN juga menargetkan beberapa skema baru untuk menekan NPL melalui pembayaran klaim dari asuransi jiwa kredit IFG (ditargetkan sebesar Rp270 miliar). Adapun aset siap jual yang berasal dari daur ulang NPL/KPR yang dihapusbukukan ke bentuk pembiayaan/pinjaman lainnya (ditargetkan sebesar Rp350 miliar di 2023). Eksekusi strategi penurunan NPL tersebut di atas dapat menjadi katalis positif ke depan.


Kemudian dari sisi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 1,94% menjadi Rp313,26 triliun. Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah (current account saving account/CASA) naik 24% menjadi Rp170,22 triliun. 


Dengan CASA yang makin besar, berarti operasional BBTN dalam menghimpun dana sangat efisien. Selain itu juga memungkinkan bank mencatatkan pertumbuhan NII lebih bagus, bahkan saat suku bunga BI naik sekalipun.


Baca juga: Batas Harga Rumah Subsidi Bebas PPN Naik, Gimana Dampaknya ke BBTN?


Mau tahu strategi dan analisis saham BBTN lebih lengkap? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-RE-

Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi