Bye Bye Sektor Energi, IHSG Mulai Rotasi Sektoral ke Konsumer

Setelah sahamnya membara di tahun lalu, normalisasi harga komoditas di tahun ini tampaknya akan mendorong adanya rotasi sektoral. Ini tercermin dari indeks IDXENERGY yang mengalami penurunan, sedangkan sektor konsumer IDXNONCYC dan IDXCYCLIC justru naik.

Dalam sebulan terakhir kinerja IDXENERGY sudah turun sebanyak 12,4%. 

Di sisi lain indeks konsumer IDXNONCYC dan IDXCYCLIC masing-masing naik 4,2% dan 4,7% dalam sebulan terakhir. 

Apa Faktor Pendorongnya?

Pelemahan sektor energi dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas, seperti harga minyak yang turun 40% dan batu bara 63% dari level tertingginya. Penurunan ini disebabkan oleh pesimisme permintaan dari China akibat lambatnya pemulihan di sana.

Selain itu, kenaikan tinggi sektor energi pada tahun lalu menambah tekanan jual di market. Para pelaku pasar cenderung ingin “mengamankan” profit karena khawatir apabila harga saham terus menurun.

Sementara itu ketika harga komoditas melemah, sektor konsumer dinilai memiliki outlook yang lebih cerah. Sebab dengan begitu harga bahan baku akan menjadi lebih bersahabat.

Ditambah lagi inflasi mulai turun dari level 5,95% secara tahunan pada September 2022 ke 4,33% secara tahunan pada April 2023. Penurunan inflasi tentu dapat mendorong daya beli masyarakat. Dengan begitu ada potensi pembelanjaan konsumsi bisa meningkat.

Potensi tersebut juga didasari oleh perhelatan pemilu yang dilakukan serentak pada 2024. Pemilu ini akan menjadi pemilu terbesar dalam sejarah lantaran pemilihan presiden, legislatif, dan kepala daerah dilakukan pada periode yang sama. Itu berarti aktivitas politik seperti kampanye akan jauh lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga dampaknya terhadap perekonomian juga berpotensi lebih signifikan.

Baca juga: Pemerintah Gencar Hilirisasi Nikel: Begini Profitabilitas Perusahaan Nikel

Proyeksi Kinerja Perusahaan

Seperti yang kita tahu, berkah dari booming komoditas di tahun lalu menjadi pengerek utama performa perusahaan komoditas. Bahkan, beberapa di antaranya mampu mencatatkan kenaikan laba bersih hingga ratusan persen. 

Contohnya seperti UNTR +116%, ADRO +138%, dan ITMG +164%. Adapun dividen yang dibagikan jumlahnya cukup besar masing-masing Rp6.185/saham, Rp251,28/saham, dan Rp6.416/saham.

Sejalan dengan adanya normalisasi harga komoditas, tentu kinerja perusahaan berpotensi terdampak hingga mengalami penurunan. Tak terkecuali dividennya.

Maka dengan asumsi rotasi sektoral terjadi pada sektor konsumer, ada potensi kinerja perusahaannya akan ikut terdorong. Misalnya saja saat harga bahan baku lebih murah, otomatis margin menjadi lebih tinggi. Terlebih lagi apabila konsumsi meningkat, hal ini dapat mendorong sisi penjualan.

Dengan demikian ada potensi perusahaan bisa membagikan dividen dengan jumlah lebih besar lagi seperti yang dilakukan sektor energi untuk tahun buku 2022.

Baca juga: Kinerja ICBP Solid di Kuartal I/2023, Ketahui Pendorongnya

Mau tahu prospek saham-saham konsumer selengkapnya? Apakah menarik untuk buy? Upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.