Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-icon

Analisis Saham BBKP: Pendapatan Bunga Bersih Naik, Tapi Rugi, Kenapa?

26 Apr 2023, 16:12 WIB
Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
analisis saham bbkp

Analisis Saham BBKP – Analisis menjadi satu hal yang paling dicari tahu investor sebelum beli dan jual saham. Dengan mencermati analisis, investor akan mendapatkan gambaran terkait kinerja dan prospek suatu perusahaan ke depannya serta posisi harga saham. Apakah sahamnya layak dibeli, jual, atau hold, baik itu secara analisis fundamental maupun analisis teknikal?

Nah, pada artikel ini kita akan membahas analisis terkait saham BBKP secara singkat, padat, dan jelas agar mudah dipahami. Bagi kamu yang penasaran dengan saham ini, langsung saja simak ulasannya di bawah ini sampai selesai! Kira-kira bagaimana analisis saham BBKP?

Profil Bisnis BBKP

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) adalah sebuah bank komersial yang beroperasi di Indonesia. Bank ini didirikan pada tahun 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN). Pada tahun 2000, BUKOPIN resmi bergabung dengan PT Bank Persatuan Nasional (Pernas) dan berganti nama menjadi Bank KB Bukopin.

BBKP menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan, termasuk tabungan, deposito, kredit konsumen, kredit usaha kecil dan menengah (UKM), kartu kredit, dan berbagai layanan perbankan lainnya. BBKP juga menyediakan layanan perbankan digital, seperti mobile banking dan internet banking, untuk memudahkan nasabah melakukan transaksi perbankan secara online.

Sebagai bank yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah, BBKP telah meraih berbagai penghargaan, seperti The Best Bank for SMEs dari SWA Magazine dan The Best Digital Banking Services dari Global Banking and Finance Review.

Baca juga: Alasan Dibalik Harga Saham Banking Turun Jelang Lebaran

Analisis Saham BBKP

BBKP berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,04 triliun pada tahun 2022, naik 26,51%. Pertumbuhan ini didorong oleh penurunan beban bunga sebesar 9,11% menjadi Rp3,07 triliun.

Dalam laporan keuangannya, BBKP juga mencatatkan peningkatan margin bunga bersih sebesar 17 basis poin menjadi 1,17% per 31 Desember 2022. Selain itu bank ini juga berhasil mencatatkan efisiensi pada beberapa beban, termasuk beban tenaga kerja yang turun 33,53% menjadi Rp734,43 miliar, beban promosi yang turun 44,54% menjadi Rp48,72 miliar, dan beban lainnya yang turun 11,11% menjadi Rp1,68 triliun.

Meski begitu BBKP masih mengalami kerugian akibat penurunan nilai aset keuangan yang semakin besar, dari Rp1,04 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp3,93 triliun pada tahun 2022. Hal ini mengakibatkan BBKP masih membukukan rugi pada tahun 2022 sebesar Rp5,03 triliun.

Analisis saham BBKP dari sisi penyaluran kredit tercatat turun sebesar 16,26% menjadi Rp45,41 triliun pada tahun 2022, seiring dengan upaya perbaikan kualitas aset. Namun, rasio kredit bermasalah gross dan net turun dari tahun sebelumnya, dari 10,66% menjadi 6,56% dan dari 4,91% menjadi 4,84% masing-masing.

Perseroan berupaya untuk membersihkan sekitar Rp10 triliun kredit bermasalah. Hal itu dilakukan dengan cara bulk sales melalui likuiditas atau menjual sebagian barang perusahaan milik debitur atau penerbitan obligasi syariah berupa sukuk. Adapun PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang digandeng BBKP untuk mengelola aset berkualitas rendah melalui skema asset swap.

Selain itu, BBKP telah membangun sistem manajemen hari tunggakan day past due (DPD) sebagai strategi lanjutan guna meningkatkan kualitas kredit.

Baca juga: Analisis Saham BUKA: Berhasil Cetak Laba, Apakah Benar Kinerja Membaik?

Rencana Rights Issue

Manajemen merencanakan penambahan modal besar-besaran sebesar Rp12 triliun melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue yang ke-7.

Dalam aksi korporasi ini, BBKP berencana menerbitkan 120 miliar lembar saham baru dengan nominal Rp100. Saat ini belum ada harga pelaksanaan maupun rasio saham baru dengan saham yang sudah ada. Namun, dengan menggunakan harga nominal tersebut, BBKP akan mendapatkan tambahan modal minimal sebesar Rp12 triliun.

Dana yang diperoleh dari hasil right issue akan digunakan secara bertahap untuk memperluas kredit berkualitas baik, terutama pada segmen ritel, UKM, Wholesale, dan Indonesia-Korea business link.

Baca juga: Analisis Saham ELIT: Laba Bersih Melesat Hingga 98%, Menarik?

Itu tadi adalah analisis saham BBKP. Lalu, bagaimana analisis teknikalnya? Dan bagaimana view ke depannya? Simak selengkapnya dengan cara upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur Emtrade.

Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Pakai kode promo: BLOG (untuk dapat bonus 1 bulan)

analisis saham bbkp

Atau hubungi tim sales Emtrade +6282134277144


emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.




Bagikan
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
ArtikelInsight

Kinerja BBCA Tumbuh Positif Didorong Rekor Pertumbuhan Kredit

23 Apr 2024, 16:33 WIB
article
ArtikelInsight

Laba Bersih TLKM Turun Secara Tahunan di Kuartal I/2024, Gimana Basis Kuartalan?

19 Apr 2024, 15:37 WIB
article
ArtikelInsight

TINS Bidik Pertumbuhan Pendapatan Hingga 75% di 2024

18 Apr 2024, 13:31 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi