Insight
Teknikal
Pemula
Fundamental
Psikologi Trading
Manajemen Risiko
Perencanaan Keuangan
Emtradepedia
premium-iconInsight

3 Pendorong Harga Saham BIRD Terbang 20% Dalam Sebulan

9 Nov 2022, 14:38 WIB
Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
banner-image

Tanpa disadari, performa saham PT. Blue Bird Tbk (BIRD) sudah melompat lebih dari 20% dalam satu bulan terakhir. Ibarat burung yang baru saja dibius, si burung biru yang sempat terseok-seok akibat terdampak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir kini telah mengepakan sayapnya di langit-langit.


Kenapa bisa seperti itu? Kenapa saham BIRD justru take-off melampaui kinerja saham transportasi lainnya?


Blue Bird Kembali Cetak Laba


Salah satu penyebabnya adalah apa yang dikenal dengan sebutan turnaround. Ini adalah istilah yang merujuk pada perusahaan yang berhasil keluar dari kerugian mendalam pada bisnisnya dan mencatatkan keuntungan.


BACA JUGA: 10 Saham Big Caps Manufaktur, Ada Apa Saja?


Mengambil data dari laporan keuangan perusahaan untuk kinerja Januari-September di 2022, BIRD berhasil menorehkan laba bersih sebesar Rp264 miliar dari kerugian sebelumnya yang tercatat sebesar Rp66 miliar di 9 Bulan 2022. Dari sisi top-line pun, BIRD membukukan kenaikan pendapatan sebesar 73% menjadi Rp2.5 triliun.


Yang mengejutkan, pencapaian pendapatan BIRD pada 9 bulan terakhir adalah telah mendekati level pra-covid dimana kinerja di tahun ini telah mencapai 84,73% dari performa 9 bulan 2019. Kondisi inilah yang dinilai poin plus bagi pelaku pasar sehingga pada akhirnya direspon agresif oleh market dengan kenaikan yang atraktif.


Tarif Blue Bird Kompetitif dengan Taksi Online


Alasan kedua kenapa BIRD menjadi perhatian pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir adalah: kompetisi tarif yang relatif bersaing dengan transportasi online yang dulunya dinilai terjangkau. 


Penjelasan ini sebenarnya sudah pernah diulas dalam artikel sebelumnya [BACA JUGA: Multibagger Hunter Saham BIRD], namun disparitas tarif harga taxi online dan konvensional kian hari semakin menyempit. Terutama setelah adanya penyesuaian tarif BBM yang membuat kedua penyedia jasa transportasi online tersebut memiliki tarif yang kompetitif!


Ini belum memperhitungkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh jasa taksi konvensional  seperti BIRD yang dinilai lebih ramah jika dibandingkan dengan taksi konvensional yang memiliki partner driver diluar dari perusahaan. Begitu juga faktor dampak kebijakan ganjil genap yang pada 2022 awal lalu diperluas. Hal ini membuat terbatasnya penggunaan mobil pribadi yang banyak digunakan pengguna taksi online dibanding taksi konvensional.


Maka jelas sekali bahwa BIRD sangat diuntungkan sekali pada posisi tersebut, terutama pada kinerja selama 9M22 di periode dimana era normalisasi telah diperluas di seluruh aktivitas masyarakat terutama di perkotaan.


Biaya Operasional Terjaga

Alasan terakhir, bagaimana manajemen mengelola biaya operasional selama 9M22 dianggap sebagai nilai plus bagi para pelaku pasar. Perlu diketahui, pada 9M22 rasio beban operasional terhadap pendapatan perusahaan hanya berkisar di 17,9%. Dibanding dengan faktor rasio yang sama di tahun 9M21 yang tercatat di 26,52%, ini mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil menjaga biaya operasionalnya meski pendapatan justru meningkat 73%. 


Dari sisi valuasi-pun, BIRD masih dinilai cukup atraktif bagi para pelaku pasar.


Tepat sebulan sebelumnya, BIRD yang dihargai masih di harga 1,400 secara mengejutkan memiliki valuasi P/E sebesar hanya 6,63x. Setelah harganya melonjak sebesar 20% pun, saham BIRD masih ditransaksikan dengan P/E sebesar 7,93x. Bahkan, BIRD dihargai dibawah 1x nilai bukunya atau setara dengan 0,81x P/BV. Tidak heran, BIRD masih dianggap unvervalued bagi pelaku pasar dalam hampir sebulan terakhir.


Mengambil dari perspektif valuasi EV/CFO-pun, secara mengejutkan BIRD dinilai masih sangat atraktif. Dengan Enterprise Value (EV) senilai Rp3,8 triliun serta asumsi arus kas operasi sebesar Rp1,2 triliun di tahun 2022, ini artinya EV/CFO BIRD hanya berkisar di level 3,19x. Suatu penawaran menarik bagi seorang value investor yang mencari saham berkinerja bagus dengan valuasi yang terjangkau.


Demikianlah tiga alasan kenapa saham BIRD mengalami lonjakan lebih dari 20% dalam sebulan terakhir. Namun demikian, beberapa risiko yang membayangi prospek kinerja BIRD diantaranya adalah menurunkan aktivitas masyarakat di tengah meningkatkan kembali penyebaran covid-19 dan melemahnya daya beli masyarakat.


Lalu, bagaimana strategi trading saham BIRD? Yuk upgrade jadi VIP member Emtrade!


Dengan menjadi VIP member, kamu bisa menikmati trading signal, referensi saham, konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekan.

Klik di sini untuk upgrade menjadi VIP member Emtrade.

-WS-

emtrade.id/disclaimer

Setiap saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin muncul.





Bagikan s
whatsapp
Facebook
Twitter
linkedin
telegram
Artikel Lainnya
ArtikelInsight

Laba Bersih ICBP Terkoreksi Efek Pembengkakan Beban Keuangan

2 Mei 2024, 17:20 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan ASII di Kuartal I/2024 Menurun, Ini Penyebabnya

30 Apr 2024, 16:18 WIB
article
ArtikelInsight

Performa Keuangan UNVR Membaik, Gimana Efek Penarikan Es Krim?

26 Apr 2024, 15:09 WIB
article
ArtikelInsight

BBRI Cetak Laba Bersih Naik Tipis 2,7% Jadi Rp15,6 Triliun

25 Apr 2024, 13:06 WIB
article
Video Populer
logo-emtrade

Aplikasi edukasi saham, bisa tanya jawab, dapat referensi saham, praktis, membuatmu bisa langsung praktek

Instagram
Youtube
Tiktok
Twitter
Facebook
Spotify
Download Aplikasi
appstoreplaystore

Terdaftar dan Diawasi

logo-ojkIzin Usaha Penasihat Investasi : S-34/D.04/2022
kominfoTanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik Nomor :002568.01/DJAI.PSE/04/2022

© 2024, PT Emtrade Teknologi Finansial

Syarat & KetentutanKebijakan Privasi